Mengenal Perdarahan Selama Kehamilan

Perdarahan Selama Kehamilan – Banyak perempuan mengalami perdarahan atau keluarnya flek darah saat hamil. Siapa pun pasti akan langsung panik ketika mengalami perdarahan saat hamil. Lantas, apakah keadaan tersebut normal? Tidak selamanya perdarahan yang terjadi selama hamil adalah tanda bahaya. Akan tetapi, ibu hamil harus tetap waspada mengenai keadaan tersebut, sehingga penting untuk mengenal perdarahan normal dan tidak normal selama kehamilan.

Setiap ibu tentu ingin menjalani kehamilan dengan normal dan lancar hingga waktunya melahirkan tiba. Hanya saja, seringkali beberapa keluhan muncul dan mengganggu kehamilan. Salah satu masalah pada kehamilan yang sering membuat ibu hamil khawatir yaitu perdarahan.

Perdarahan saat terjadinya kehamilan bisa saja terjadi pada setiap trimester kehamilan, sejak minggu pertama hingga minggu akhir. Rasa khawatir yang dialami ibu hamil sangat wajar, karena perdarahan yang terjadi selama masa kehamilan tidak boleh dianggap remeh.

Perdarahan saat hamil bisa tergolong perdarahan normal atau bisa perdarahan tidak normal yang berbahaya. Nah, untuk mengenal perdarahan selama kehamilan baik normal atau abnormal, silahkan simak pembahasan di bawah ini.

Perdarahan Selama Kehamilan

Perdarahan Selama Kehamilan yang Masih Normal

Perdarahan yang terjadi selama kehamilan tidak selamanya berbahaya. Karena pada situasi tertentu perdarahan yang terjadi masih terbilang normal. Meskipun begitu, anda tetap harus berhati-hati dan selalu melakukan konsultasi pada dokter akan keluhan atau masalah yang anda alami.

Perdarahan yang terjadi saat hamil masih dikatakan normal jika darah yang keluar hanya sedikit. Darah yang keluar bisa berupa bercak dan tidak tembus pada celana dalam, mirip dengan bercak darah yang perempuan alami saat awal atau akhir menstruasi. Darah yang keluar warnanya dapat bervariasi, bisa berwarna merah tua, merah muda atau kecoklatan. Darah yang keluar tidak akan berwarna merah terang.

Perdarahan yang terjadi saat hamil biasanya terjadi saat usia kehamilan minggu kelima dan kedelapan. Dalam beberapa kasus, keadaan ini biasanya tidak akan berlangsung lama, tidak lebih dari tiga hari.

20% – 40% perempuan hamil pada trimester pertama mengalami perdarahan yang disebabkan karena implantasi embrio. Darah yang keluar tidak banyak atau hanya berupa bercak saja. Selain disebabkan karena implantasi embrio, perdarahan juga dapat disebabkan karena adanya masalah di luar kehamilan. Perdarahan dapat terjadi karena melakukan hubungan seksual saat hamil. Terkadang stres dan kelelahan fisik dapat menyebabkan perdarahan saat hamil.

Perdarahan bisa juga terjadi ketika mendekati persalinan atau usia 37 – 40 minggu. Apabila darah yang keluar bercampur lendir, serta diikuti dengan kontraksi yang semakin kuat dan teratur, maka bisa jadi itu tanda-tanda akan melahirkan.

Perdarahan Tidak Normal Saat Hamil ( Berbahaya)

Semua keluhan atau masalah kehamilan, termasuk perdarahan harus dikonsultasikan pada dokter maupun bidan, baik itu ringan, berat ataupun sudah berhenti. Perdarahan bisa menjadi tanda adanya masalah serius yang akan mengancam kehamilan anda. Berikut ini penyebab perdarahan tidak normal selama hamil.

Perdarahan Subkorionik

Perdarahan subkorionik merupakan perdarahan yang terjadi pada sekitar plasenta. Perdarahan ini kebanyakan akan sembuh dengan sendirinya. Hanya saja akan meningkatkan risiko mengalami komplikasi, seperti melahirkan bayi prematur. Meskipun ibu hamil setelah mengalami perdarahan ini masih mungkin bisa menjalankan kehamilannya dengan normal, tetapi pengobatan yang tepat penting dilakukan. Perdarahan subkorionik ini bisa menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim, sehingga risiko keguguran akan meningkat. Meskipun kasusnya jarang tapi anda tetap harus waspada.

Apabila anda mengalami perdarahan jumlahnya banyak, berwarna merah terang, serta disertai perut kram dan perasaan ingin mengejan, anda bisa segera pergi ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Keguguran

Keguguran merupakan keluarnya embrio dalam kandungan dengan spontan sebelum kehamilan berusia 20 minggu. Keguguran menjadi masalah kehamilan yang paling ditakuti. Saat perempuan hamil mengalami keguguran, maka perdarahan yang hebat akan dialami. Perdarahan akan disertai dengan gejala lainnya seperti perut kram atau terasa sakit. Keguguran ini biasanya karena keadaan janin yang rusak, sehingga tubuh ibu akan menolak kehamilan yang tidak mampu bertahan hidup.

Pada umumnya wanita akan merasa sudah tidak hamil lagi ketika mengalami perdarahan atau keguguran, serta tanda kehamilan hilang seperti tidak lagi merasa mual, tidak sakit dada atau lain sebagainya. Namun keguguran juga bisa saja terjadi tanpa terjadinya perdarahan. Keguguran  tanpa perdarahan disebut dengan keguguran diam-diam. Pada keadaan ini janin dalam kandungan sudah meninggal, hanya saja tubuh ibu masih tetap mempertahankannya.

Chemical Pregnancy

Chemical pregnancy merupakan keguguran yang terjadi saat awal kehamilan.  Keguguran ini pada umumnya terjadi ketika usia kehamilan kurang 5 minggu. Saat dilakukan USG belum terlihat adanya tanda kehamilan. Pada keadaan ini pembuahan memang terjadi hanya saja dalam rahim sel tidak bisa bertahan sehingga keguguran terjadi.

Kebanyakan wanita mengalami keadaan ini namun tidak menyadarinya. Pasalnya, perdarahan yang terjadi hampir mirip seperti terlambat datang bulan hanya saja sedikit berat dan diserta dengan beberapa gejala yang lainnya seperti nyeri pada perut, serta perdarahan cukup banyak.

Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi di luar kandungan. Keadaan ini terjadi ketika telur yang berhasil dibuahi menempel bukan pada rahim, biasanya paling sering terjadi menempel dalam tuba falopi. Gejala awal dari kehamilan ektopik yaitu nyeri panggul dan terjadinya perdarahan ringan. Selain itu, bisa diikuti juga dengan gejala lainnya seperti kram perut yang terasa tajam, mual dan muntah yang diikuti dengan nyeri, satu sisi tubuh terasa nyeri, lemah dan pusing, serta nyeri pada leher, bahu atau rektum.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons