Penularan Virus Ebola

Dalam percobaan transmisi babi lain, hewan yang terinfeksi oronasally seperti di atas, dan ditempatkan di sebuah ruangan dengan kera cynomolgous. Babi-babi diizinkan untuk berkeliaran lantai, sedangkan kera tinggal di kandang. Semua kera menjadi terinfeksi, tetapi paru-paru mereka memiliki kerusakan minimal. Namun tidak diketahui bagaimana virus itu ditularkan dari babi ke kera. Desain dan ukuran bilik hewan tidak memungkinkan untuk membedakan apakah transmisi adalah dengan aerosol, tetesan kecil atau besar di udara, atau tetesan dibuat selama membersihkan lantai yang mendarat di dalam kandang NHP. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa transmisi antara kera dalam kondisi perumahan yang sama tidak pernah diamati.

Meskipun temuan eksperimental menunjukkan bahwa hewan dapat terinfeksi virus Ebola oleh aerosol, mereka tidak memberikan bukti definitif untuk hewan untuk transmisi hewan melalui rute ini. Hal yang jelas adalah bahwa virus tidak mengirimkan melalui aerosol pernapasan antara primata non-manusia.

Kita tidak tahu mengapa, pada manusia atau hewan primata, virus Ebola tidak dapat dihantarkan oleh aerosol pernapasan. Virus mungkin tidak mencapai titer yang cukup tinggi pada saluran pernapasan, atau stabil dalam sekresi pernapasan, untuk secara efisien ditularkan melalui rute ini. Ada banyak kemungkinan lainnya. Sebuah studi yang cermat mengenai virus ebola pada saluran pernapasan manusia, dan sekresi pernapasan akan tetapi selama wabah virus Ebola perhatian utama adalah untuk menyelamatkan orang-orang, tidak melakukan eksperimen.

Percobaan ini menunjukkan kesenjangan besar dalam pemahaman kita tentang virus transmisi secara umum, dan secara khusus mengapa virus Ebola tidak menular di antara primata oleh aerosol pernapasan. Sehingga belum ditemukan penyebaran dari pasien yang terkena infeksi ke orang lain. Adapun sampai saat ini yang ditemukan adalah penyebaran melalui cairan tubuh dan juga darah dari penderita ke orang lain.

Penularan virus ebola melalui darah ataupun cairan tubuh memang sangat mudah menyebar mengingat petugas kesehatan dapat dengan mudah tertular dari pasien yang diduga terinfeksi ebola. Bahkan orang yang meninggal karena ebola masih bisa menyebarkan ebola ke orang lain, sehingga harus menjaga kontak sekecil mungkin.

Pencegahan dapat dilakukan dengan melindungi diri membersihkan tangan sebelum menyentuh hidun, mulut, luka ataupun makanan. Apalagi untuk para pekerja medis diantaranya perawat, dokter, petugas laboratorium harus menggunakan prosedur yang diperlakukan untuk mengurangi kontak langsung dengan penderita yang didiga terkena ebola.

Dengan demikian fakta mengenai ebola bahwa ebola tidak dapat ditularkan melalui aerosol yaitu udara seperti hanya virus influenza. Penyebaran aerosol yang dimaksud adalah penyebaran melalui pasien yang terkena ebola melalui berbicara, bersin, bernapas, ataupun batuk. Virus ebola hanya menyebar melalui cairan tubuh dan darah pasien yang terkena langsung dengan orang lain.

Inilah mengapa pasien dengan virus ebola harus dimasukan ke dalam ruang isolasi karena membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut hingga dinyatakan negatif. Beberapa pasien yang sudah dinyatakan negatif masih dilakukan pemantauan mengingat virus ebola masih bisa menular ke orang lain. Sehingga tidak diperbolehkan penderita yang baru sembuh dari virus ebola untuk menyusui karena masih dapat menular.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons