Pendarahan Trimester Kedua, Tanda Keguguran?

Sedangkan apabila kehamilan tetap berlangsung hingga trimster ketiga akan menyebabkan partus prematurus imminent yaitu kehamilan hingga berusia 28-37 minggu, berat badan bayi berkisar antara 1000-2500 gram. Penyebab terjadinya memang belum diketahui secara pasti meskipun seringkali dikaitakan dengan kondisi sosial ekonomi, penyakit bawaan ibu hamil, kelainan anatomi atau terjadi infeksi vagina.

Gejala yang dialami penderita antara lain adalah berlangsungnya pendarahan dari mulai kondisi ringan hingga kondisi berat. Pada kondisi pendarahan pervaginam akan berlangsung berhari-hari dari warna merah hingga kecoklatan. Penderita mengalami rasa nyeri seperti ketika haid pada bagian pinggang dan tulang punggung belakang yang bersifat ritmis.Bahkan mengalami infeksi intra genital disertai dengan berbau dan nyeri pada pemeriksaan dalam.

2. Mola

Mola atau dikenal pula dengan penyakit trofoblas yang menyebabkan kelainan pertumbuhan calon plasenta yang berhubungan dengan tumor. Mola hidatidosa atau dikenal dengan hamil anggur yakni kehamilan dimana tumbuh jonjot korin berganda berupa gelembung kecil yang menyerupai buah anggur. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan ibu hamil mengalami pendarahan yang hebat. Bahkan apabila terus berulang akan menyebabkan anemia. Penanganan yang terlambat akan menyebabkan terjadinya mola destruens.

3. Inkompertensi servik

Salah satu yang menyebabkan terjadinya pendarahan pada ibu hamil di trimester kedua adalah inkompertensi serviks. Pada kondisi ibu hamil yang mengalami inkompertensi dapat mengakibatkan ekspulsi premature. Kondisi ini ditandai dengan terbukanya mulut rahim yang mengalami penipisan sebelum usia kelahiran. Kondisi seperti ini yang menyebabkan tidak dapat menahan janin dan akan mengakibatkan keguguran dan kelahiran prematur. Hal ini akan menyebabkan ibu hamil mengalami rasa nyeri yang tidak tertahankan.

Adapun faktor resiko dari inkompetensi serviks antara lain adalah trauma atau riwayat prosedur melalui mulut rahim dan kelainan anatomis mulut rahim.Selain itu infeksi dapat menyebabkan terjadinya inkompetensi serviks pada ibu hamil.

Pemeriksaan USG dan pemeriksaan obstetri dapat menjadi salah satu solusi pada kondisi ibu hamil di trimester kedua. Sehingga pada saat USG kondisi bayi dapat dikontrol di dalam kandungan. Meskipun tidak terlalu membahayakan akan tetapi pemeriksaan rutin sangat diperlukan untuk indikasi pada kehamilan trimester ketiga.

Dengan demikian bagi ibu hamil yang mengalami pendarahan pada trimester kedua sebaiknya dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan. Anda dapat menjelaskan gejala yang dialami ketika kehamilan ditrimester kedua. Meskipun tidak semua menandakan terjadinya keguguran akan tetapi anda tetap harus waspada merupakan salah satu tanda bahaya yang terjadi pada kehamilan yang akan mengancam kesehatan ibu hamil dan janin.

Pendarahan yang terjadi pada trimester kedua akan cenderung memberikan tanda bahwa kehamilan yang sedang anda jalani mengalami masalah. Kondisi ini akan berbeda-beda pada masing ibu hamil. Diantara pendarahan yang sering terjadi pada ibu hamil di trimester kedua adalah kehamilan anggur, kelahiran premature dan juga gangguan serviks. Kondisi ini memerlukan penanganan medis untuk mengetahui kondisi janin. Selain itu dokter akan mengambil tindakan untuk kesehatan anda menjelang persalinan.

Pendarahan yang terjadi pada trimester kedua tidak semua menandakan anda mengalami keguguran, bahkan kebanyakan menandakan terjadinya masalah pada kehamilan. Kenali pendarahan yang terjadi apakah pendarahan ringan atau berat, Ibu hamil hanya mengalami flek atau hingga pendarahan yang besar. Selain itu anda juga merasakan keluhan yang seringkali anda rasakan dan berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons