Mengharukan, Kisah-Kisah Anak Penderita Progeria

Progerin, protein abnormal yang menumpuk didalam banyak sel di dalam tubuh anak-anak progeria, sehingga menyebabkan mereka cepat menua. Kondisi penyakit ini bukan penyakit keturunan keluarga bisa terjadi pada siapa saja. Umumnya sangat terlihat pada kebanyakan anak yang menderita progeria pada saat ia lahir.

Pada saat bayi mengidap progeria ia akan mengalami masalah dengan berat badan. Bahkan mereka berkembang dengan ciri fisik, kepala membesar, rahang bawah yang kecil, telinga menonjol, pertumbuhan gigi yang lambat, telinga yang menonjol, pembuluh vena yang terlihat jelas. Bahkan pada usia bayi, suara terdengar nyaring dan hilangnya lemak tubuh dan rambut yang rontok.

Anak yang menderita progeria seringkali terserang penyakit yang umumnya menyerang usia lanjut. Beberapa penyakit yang dialami anak progeria diantaranya adalah pembekuan arteri, penyakit jantung atau tulang keropos. Bahkan anak yang menderita progeria umumnya meninggal karena stroke atau serangan jantung.

Meskipun progeria membuat anak rentan terkena penyakit akan tetapi progeria tidak sama sekali mempengaruhi kecerdasan dan perkembangan anak. Bahkan anak dengan kondisi progeria tidak mudah terinfeksi penyakit seperti anak seusianya. Tindakan pemeriksaan dokter diharapkan memberikan pertolongan untuk mengurangi penuaan yang terjadi.kisah

Perawatan yang dilakukan bagi anak penderita progeria, yakni pemberian obat untuk bisa memperbaiki kerusakan sel-sel. Perawatan yang dilakukan semata-mata untuk memperlambat gejala penyakit yang mungkin muncul. Dengan demikian perawatan yang dilakukan bisa menjadi salah satu cara yang terbaik membantunya.

Itulah kisah-kisah yang mengharukan terjadi karena penyakit langka, progeria yang hanya terjadi beberapa saja berbanding dua juta kelahiran di seluruh dunia. Kondisi ini bisa menjadi sangat mengharukan, mereka membutuhkan percaya diri untuk bisa tumbuh kembang di lingkungannyal. Sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang meskipun dengan kondisi langka.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons