Mengenal Kehamilan Kosong atau Blighted Ovum (BO)

Blighted ovum juga dikenal sebagai kehamilan tanpa embrio. Pada saat terjadi pembuahan, sel-sel tetap membentuk kantung ketuban, plasenta, namun telur yang telah dibuahi (konsepsi) tidak berkembang menjadi sebuah embrio. Pada kondisi blighted ovum kantung kehamilan akan terus berkembang, layaknya kehamilan biasa, namun sel telur yang telah dibuahi gagal untuk berkembang secara sempurna. Maka pada ibu hamil yang mengalami blighted ovum, akan merasakan bahwa kehamilan yang dijalaninya biasa-biasa saja, seperti tidak terjadi sesuatu, karena memang kantung kehamilan berkembang seperti biasa. Pada saat awal kehamilan, produksi hormon HCG tetap meningkat, ibu hamil ketika di tes positif, juga mengalami gejala seperti kehamilan normal lainnya, mual muntah, pusing-pusing, sembelit dan tanda-tanda awal kehamilan lainnya. Namun ketika menginjak usia kehamilan 6-8 minggu, ketika ibu hamil penderita blighted ovum  memeriksakan kehamilan ke dokter dan melakukan pemeriksaan USG, maka akan terdeteksi bahwa terdapat kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang. Jadi, gejala blighted ovum dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG atau hingga adanya perdarahan layaknya mengalami gejala keguguran mengancam (abortus iminens) karena tubuh berusaha mengeluarkan konsepsi yang tidak normal.

Blighted ovum atau kehamilan kosong ini, kadang di sebagian masyarakat ada yang menghubungkannya dengan hal-hal mistik. Ada yang mengatakan kehamilannya hilang di bawa oleh makhlus atau bayinya dipindahkan ke orang lain, dll. Karena memang kesannya bayinya menghilang, padahal ibu hamil yang mengalami blighted ovum mengalami tanda-tanda dan perubahan-perubahan tubuh layaknya kehamilan normal, namun ketika di cek USG janinnya tidak ada/tidak berkembang. Namun tentunya semua hal mistik itu itu tidak benar adanya.

Blighted ovum terjadi pada saat awal-awal kehamilan. Penyebab dari blighted ovum sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun di duga karena adanya kelainan kromosom, kelainan genetik, atau sel telur dengan kondisi kurang baik di buahi oleh sperma normal atau sebaliknya. Sayangnya Blighted ovum tidak bisa di cegah atau dihindari. Untuk penanganan kehamilan blighted ovum tiada jalan lain kecuali mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam rahim. Caranya bisa dilakukan dengan kuretase atau dengan menggunakan obat. Namun kuretase dianggap memiliki kelebihan karena dapat mencegah terjadinya infeksi dan juga pemeriksaan kromosom.

Blighted ovum tidak berpegaruh terhadap rahim ibu atau terhadap masalah kesuburan. Seseorang yang pernah mengalami blighted ovum dapat kembali hamil normal. Namun jika ibu mengalami blighted ovum berulang, baiknya dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang intensif, karena dikhawatirkan adanya kelainan kromosom yang menetap pada diri ibu atau suami. Dokter mungin menyarankan untuk dilakukan tes genetika atau juga dilakukannnya terapi selama 1-3 bulan sebelum mencoba hamil kembali, tergantung dari kondisi hasil pemeriksaan dokter.

Bagi ibu yang mengalami blighted ovum, tetap tabah dan berdoa, masih besar harapan untuk bisa mendapatkan kehamilan normal di kehamilan selanjutnya. Sekali lagi kita hanya bisa merencanakan dan hanya Tuhan lah yang maha menentukan, tapi kita harus yakin bahwa Tuhan selalu memberi kita yang terbaik. Amin.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

13 pemikiran pada “Mengenal Kehamilan Kosong atau Blighted Ovum (BO)”

    • Salam Bunda Julia,
      Turut bersimpati bun apa yang telah di alami bunda.
      Coba bun diingat kembali apakah dulu ketika mengalami 2x BO, bunda mengalami keluarnya flek? jika iya, apakah jumlahnya cukup banyak? berapa hari keluarnya flek?
      Karena begini bun, flek saat kehamilan muda memang ada yang tegolong wajar dan ada yang perlu di waspadai. Flek yang wajar, jumlahnya sedikit dan biasanya hanya terjadi 1-2 hari saja. Namun, jika terus berkelanjutan, bisa juga ini sebagai salah satu tanda BO. (selengkap bisa di baca: Keluar Flek Saat Hamil Muda)
      Karena, bunda memiliki riwayat 2x BO, saran saya baiknya segera periksakan ke dokter, jangan menunnggu lagi, agar bisa segera di diagnosa penyebab flek ini dan dilakukan penanganan selanjutnya. Mudah-mudahan flek yang di alami termasuk flek yang wajar.
      Demikian bun, semoga membantu

    • Bunda Agnes,
      Mungkin belum atau juga (mudah-mudahan)tidak mengalami. Mual muntah di alami oleh ibu hamil biasanya saat kehamilanya memasuki usia minggu ke 5 atau ke 6 bun. Namun ada juga yang mengalami lebih awal.
      Namun perlu diingat juga, Gejala-gejala kehamilan itu sifatnya individu ya bun, artinya berbeda-beda tiap orangnya. Jadi, tidak semua ibu hamil serempak mengalami gejala mual muntah, sensitif terhadap bau, sering pusing, sembelit, hipersalivasi, dsb..Selengkapnya : Tanda-tanda kehamilan
      Salam

    • Selamat malam bu bidan
      Saya mau bertanya, agustus kemarin saya haid tanggal 11 dan saya melangsungkan pernikahan tanggal 25, malam harunya saya melakukan hubungan badan dgn suami, dan d bulan september tanggal 13 pagi saya flek berwarna agak cerah, trs tanggal 14 keluar darah agak banyak seperti haid sampe tgl 15 dan tgl 16 cuma flek lagi d pagi hari, setelah itu bersih tdk ada flek dan darah lg yg keluar, dan kemarin tanggal 5 oktober saya mencoba melakukan test pack dan ada 2 garis yg muncul tapi 1 garis masih samar, dan saya rutin lakukan test pack sampe tgl 13 kmrin, dan hasilnya sampe tgl 13 ada 2 garis yg semakin jelas, lalu saya memeriksakan diri dan saya bingung hpht saya itu yg benar d hitung pada tgl 11 agustus atau pada september yg terjadi flek itu?? Dan kmrin saya periksa saya sudah di nyatakan positif hamil, tp saya bingung sebenarnya smpe sekarang ini usia kehamilan saya memasuki brpa minggu ya bu??
      Terimakasih

      • Salam Bunda Agnes,
        Sebelumnya terima kasih telah berkunjung kembali di website kami.
        Mengenai HPHT, di gunakan yang tanggal 11 agustus, karena tanggal 13 september sebetulnya itu bukan haid, tapi flek yang disebabkan oleh implantasi, yaitu menempelnya sel telur yang telah di buahi ke dinding rahim.
        Mengenai usia kehamilan, bisa di hitung menggunakan rumus Neagele. Awalnya kita hitung hari perkiraan lahir (hpl) bayi dulu. Yaitu, Tangal hpht di tambah 7 jadinya 18, bulan hpht di kurangi 3 jadinya 5 (mei) dan tahun hpht di tambah 1 jadinya 2019. Jadi hari perkiraan lahirnya adalah tanggal 18 Mei 2019.
        Nah untuk usia kehamilannya patokannya adalah tanggal 18 tersebut. Jadi, ketika tanggal 18 september usia kehamilan 1 bulan, tanggal 18 ooktober usia kehamilan 2 bulan, tanggal 18 november usia kehamilan 3 bulan dan seterusnya….selengkapnya: Cara Menghitung Usia Kehamilan
        Demikian bun, semoga bisa membantu.
        Terima kasih

        • Maaf bu, bukannya yg benar itu tgl 18 bulan 5 tahun 2019 ?? Karena kata ibu hpht tanggal d tambah 7 bulan di kirangi 3 dan tahun d tambah 1
          Berarti tepat tgl 18 oktober nanti usia kehamilan saya 2 bulan ya bu??
          Terimakasih

          • Oh ya betul, maaf salah nambahin..
            sudah di perbaiki jawabannya bun..
            Terima kasih koreksinya

  1. Bu bidan saya mau tanya, saya bulan september kemarin tgl 13 sempat flek, lalu tgl 14 keluar darah agak banyak kaya haid tp cuma berlangsung 2 hari d tanggal 16 flek lg sedikit, tgl 17 sudah bersih, nah stlh itu saya menghitung masa subur dan melakukan hubungan badan dengan suami, setalah itu 1 munggu kemudian payudara saya bagian puting d pegang agak sakit, dan payudara rsanya nyut2an, badan gampang lemes dah lelah, dan tepat tanggal 5 oktober saya mencoba test pack dan ada 2 garis wlopun garis keduanya msh samar2, smpe hari ini saya lakukan test pack lg, dan ada 2 garis yg semakin jelas. Saya mau tanya, apa mungkin saya hamil??

    • Salam Bunda Agnes,
      Test kehamilan di gunakan untuk mengukur kadar hormon hCG (Human Chorionic Gonadotrophin) yang terdapat di darah atau urine tubuh seorang perempuan. Hormon ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta. Makanya hormon hCG biasa juga disebut sebagai hormon kehamilan. Hormon-hormon lainnya selama kehamilan bisa di baca di : Hormon-hormon kehamilan. Memang ada juga hormon hCG di produksi ketika tidak hamil, namun sifatnya abnormal, seperti karena ada tumor, karena kanker rahim, kehamilan kosong (Blight Ovum), kehamilan anggur (molar)
      Ketika dilakukan test kehamilan, strip yang pertama berfungsi sebagai kontrol dan strip yang kedua adalah sebagai hasil. Jika strip kedua muncul, maka hormon hCG terdeteksi dan ya, kemungkinan besar kini ibu sedang hamil, apalagi ibu sudah melakukan test nya sebanyak dua kali.
      Flek yang di alami bunda, kemungkinan karena proses implantasi, yaitu menempelnya embrio ke dinding rahim. Selengkapnya bisa baca di Tanda-tanda kehamilan
      Namun untuk lebih memastikannya ada baiknya juga Bunda Agnes melakukan konsultasi dengan dokter.
      Demikian bun, semoga membantu, Terima kasih

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons