Mengenal Eating Disorder (Gangguan Pola Makan) yang Beresiko

Binge Eating Disorder (BED)

Gangguan makan yang kedua adalah Binge Eating, pada kondisi ini si penderita akan mengalami kehilangan kontrol untuk dapat membatasi makanan mereka. Sehingga kondisi ini akan memungkinkan mereka untuk mengknsumsi makanan dalam porsi yang banyak dan berlebihan samapi mereka merasa kenyang. Parahnya, kondisi ini membuat penderita Binge eating tidak mudah merasa kenyang dan mudah merasa lapar.

Gangguan seperti ini akan tentu membuat si penderita mudah mengalami obesitas dan selanjutnya akan diikuti dengan gangguan atau masalah kesehatan lainnya. Contohhnya seperti masalah kesehatan gagguan kardiovaskular, mendengkur, diabetes, tekanan darah yang tinggi dan bahkan resiko diabetes akibat timbunan kolesterol yang tinggi dalam darah.

Bukan hanya resiko diatas, kondisi berat badan yang terus menaik pada si penderita akan membuatnya merasa malu, mengalami krisis kepercayaan diri, stres akibat terlalu banyak makan. Tapi mereka akan tetap melakukannya dan bahkan bila kondisi stres datang mereka bisa akan dalam jumlah yang banyak dan besar pada akhirnya mereka akan dihadapkan kembali pada rasa penyesalan dan malu dan begitu seterusnya.

Bila tidak segera ditangani maka ukuran berat badan penderita gangguan ini akan terus meningkat dan melambung sehingga resiko peningkatan terhadap penyakit lainnya akan semakin nyata.

Bulimia Nervosa

Yang selanjutnya adalah bulimia nervosa, kondisi ini mengakibatkan si penderita mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak, lalu dibarengi dengan perasaan menyesal setelahnya. Bedanya, pada penderita bulimia mereka akan melakukan cara apapun untuk dapat membakar kalori yang baru saja masuk kedalam tubuhnya. Bahkan penderita ini akan cenderung berusaha untuk kembali mengeluarkan makanan yang baru saja ditelannya dengan terpaksa. Contohnya seperti menusuk bagian tenggorokannya dengan jari tangan agar ia merasa mual sehingga makanan bisa kembali dimuntahkan.

Mengapa Eating Disorder Dapat Terjadi?

Pemicu kondisi gangguan ini sendiri sangatlah kompleks. Karena bisa saja faktor penyebabkan disebabkan oleh faktor biologis yang memang dipicu oleh tuntutan atau tekanan dari lingkungan. Apa saja faktor tersebut? Simak dibawah ini.

Contoh Faktor Biologis Eating Disorder:

  • Fungsi hormon yang tidak normal
  • Kekurangan nutrisi
  • Keturunan (baru dugaan, masih perlu diteliti lebih lanjut)
  • Contoh Faktor Lingkungan Eating Disorder:
  • Merasa tidak percaya diri dengan teman sebayanya
  • Trauma akibat dibully atau dilecehkan secara psikis maupun verbal oleh lingkungan
  • Tuntutan peran untuk memilih tubuh langsing

Contoh Faktor Psikologis Eating Disorder:

  • Tidak merasa puas dengan dirinya
  • Melihat dirinya berbeda dengan orang lain
  • Pandangan buruk tentang diri sendiri.

Kondisi eating disorder yang terjadi pada penderita, terutama anak-anak remaja bukanlah kasus yang dapat disepelekan atau dipandang sebelah mata. Terutama untuk anak remaja dimana notabene pada masa ini mereka masih tergolong dalam tahapan pertumbuhan.

Terjebak dalam kondisi gangguan makan yang bahaya akan membuat pertumbuhannya terkendala. Untuk itulah, segera tangani kasus ini dengan mengkonsultasikanya dengan dokter atau ahli gizi agar si kecil dan keluarga anda terbebas dari resiko masalah ini.

Demikianlah beberapa penjelasan yang dapat disampaikan dari mengenali apa itu eating disorder. Dengan memahami pembahasan kali ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan pada semua orang untuk dapat mendeteksi gangguan yang mungkin terjadi sejak dini. Pendeteksian yang lebih dini akan tentu membuat penanganan menjadi lebih mudah dilakukan sehingga si kecil dan keluarga kita dapat diberikan kesempatan untuk diselamatkan.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons