Mengajarkan Pola Makan yang Sehat dan Tepat Pada Buah Hati Sejak Dini

Daripada terus menghidangkan sajian makanan yang hanya disukai anak-anak, cobalah untuk mengkombinasikan makanan yang disukai anak-anak dengan makanan lain. Hal ini tentunya penting untuk menghindari anak-anak yang lahir dengan pribadi picky eater atau kecenderungan memilih makanannya sendiri. Selain gizi dan manfaat yang tidak bisa terpenuhi dengan baik, anak yang picky eater cenderung lebih rewel dan sulit beradaptasi dengan makanan dilingkuangannya yang baru.

2. Hindari Menghidangkan Makanan Kurang Sehat dengan Alasan Cinta

Karena alasan sayang dengan anak-anak, anda lantas dengan mudah menyajikan dan memenuhi semua kemauan anak dengan memberikan mereka makanan yang kurang sehat. Memberikan makanan cepat saji yang disukai anak-anak seperti resep pizza, burger dan lain sebagainya bukanlah solusi yang tepat dalam menunjukan cinta pada buah hati.

Sebaliknya, dengan memberikan mereka hidangan yang kurang sehat, sama halnya dengan anda tidak menyayangi kesehatan anak-anak anda. Untuk itulah, carilah solusi lain untuk mengungkapkan kasih sayang pada anak-anak dengan memberikan makanan bergizi yang dikreasikan secantik dan semenarik mungkin agar anak-anak suka dengan makanan yang ibu berikan.

3. Hindari Kebiasaan “Habiskan Makanan” Pada Anak-Anak

Seringkali para orangtua merasa risau jika anak mereka tidak pernah menghabiskan makanan mereka. Selain itu, dalam rangka mengajarkan rasa bersyukur pada anak, maka ketika anak tidak dapat menghabiskan makanannya, orangtua akan langsung memberikan peringatan pada anak mereka untuk segera menghabiskan makanan mereka.

Tidak salah memang mengajarkan hal ini. Hanya saja, jangan berikan peringatan terlalu keras atau bahkan dengan memberikan ancaman dengan mata melotot pada anak agar menghabiskan makanannya. Dengan bersih keras meminta anak menghabiskan makanan mereka setiap kali mereka makan, hanya akan mengajari mereka cara makan berlebihan. Untuk itulah, biarkan anak merasakan kapan waktu kenyangnya.

4. Memberikan Makan Sambil Berjalan

Menghadapi anak yang sulit makan memang kerap kali memusingkan. Sehingga ketika anak mau makan meski dengan memberikan berbagai persyaratan seperti salah satunya adalah dengan makan sambil berlarian dan bermain, orangtua akan langsung setuju dan mengabulkan keinginan tersebut.

Namun tahukah anda, makan sambil berjalan atau berdiri akan berakibat apda gangguan percernaan. Apalagi pada anak yang masih belum memiliki sistem peecernaan sekuat orang dewasa. Mungkin kita sudah sering mendengar larangan makan sambil berdiri atau berjalan yang mengatakan hal ini pamali untuk dilakukan. Atau mungkin juga jika anda melihat tata cara hidup orang Jepang yang menunjung tinggi etika makan sambil duduk. Bahkan mereka tak sugkan untuk rela menunggu selama 30 menit setelah makan hanya untuk memastikan bahwa makanan yang mereka santap bisa dicerna tubuh dengan baik. Untuk itulah, hindari makan sambil berdiri atau berjalan. Ajarkan pada anak bahwa hal ini tidak baik dilakukan sebab akan beresiko pada kesehatannya.

5. Hitung Kalori Minuman Anak

Seringkali para orangtua hanya terfokus pada hidangan utama yang disantap oleh anak-anak mereka. Terlebih lagi, menjadi kebahagiaan para orangtua melihat anak mereka makan dengan lahap. Hanya saja, sayangnya tidak sedikit orangtua yang mengabaikan kalori pada minuman anak, terutama saat mereka makan.

Seharusnya, orangtua mampu memperhatikan minuman anak dan jangan membiasakan anak untuk mengkonsumsi jus instan dengan kemasan. Anak mungkin cenderung lebih senang menyantap makan dengan minuman jus atau bahkan susu. Namun hal ini sesungguhnya tidak baik bagi kesehatan anak. Jangan biarkan anak mengkonsumsi banyak kalori dalam tubuhnya, sebab ini adalah awal membiarkan anak memiliki obesitas.

Demikian beberapa hal dalam menerapkan pola makan sehat pada anak. Makanan yang sehat yang diberikan pada anak dapat menunjang tumbuh kembang dan kesehatannya.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons