Menangani Kebiasaan Mencuri Pada Si Buah Hati dan Kenali Penyebabnya

Akan tetapi, bagaimana jadinya jika di usia yang sudah mulai beranjak besar, kebiasaan tersebut masih saja dilakukan si buah hati dan bahkan berubah menjadi sebuah kebiasaan buruk? Si anak seringkali dengan terang-terangan dihadapan mata anda mengambil barang milik oranglain dan mengklaim barang tersebut menjadi miliknya. Atau bahkan dengan sembunyi-sembunyi ia mengambil barang milik oranglain? Nah, jika sudah begini, bagaimana reaksi anda sebagai orangtua?

menangani kebiasaan mencuri pada anak

Ya, menghadapi anak-anak yang memiliki kebiasaan buruk, memang seringkali membuat orangtua pusing. Apalagi kebiasaan tersebut adalah hal yang akan sangat memalukan seperti mencuri dan mengambil barang milik oranglain. Akan tetapi, tidak bijak tentunya dengan memaharahi dan bereaksi berlebihan pada tingkah si anak yang demikia. Walaupun perilaku buruk yang dilakukannya adalah hal yang akan sangat memalukan, namun bukan berarti orangtua dengan leluasa bisa memberikan hukuman yang keras, apalagi hukuman ini bernada kekerasan.

Sebaiknya, orangtua perlu mengetahui dengan jelas sebab dan alasan mengapa si anak bisa mencuri atau mengambil barang milik oranglain, meski anda merasa anda sudah mencukupi kebutuhannya dengan baik.

Anak-anak yang berusia sangat muda, terkadang mengambil barang-barang yang mereka inginkan tanpa memahami dengan betul bahwa barang tersebut memiliki nilai uang dan itu salah untuk mengambilnya tanpa membayar.

Sementara pada anak sekolah biasanya, anak-anak usia ini sudah paham betul bahwa tidak seharusnya mereka mengambil tanpa membayar, akan tetapi mereka tetap melakukannya dengan sadar. Hal ini biasanya dipengaruhi, karena kurangnya kontrol dalam diri si anak.

Lalu, untuk anak-anak awal usia remaja, mereka tentu paham betul bahwa mencuri adalah perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan mereka pun paham betul bagaimana sanksi sosial untuk seorang pencuri. Akan tetapi, mereka tetap melakukannya gara-gara sensasi dan tantangan karena temannya yang lain melakukan hal serupa. Beberapa orangtua, bahkan anak meyakini bahwa hal ini akan dapat mereka hentikan ketika kontrol dalam diri mereka meningkat. Hanya saja, ketika mereka memiliki kontrol atas dirinya sendiri, beberapa remaja melakukan pencurian sebagai bentuk pemberontakan.

Nah, selain beberapa hal diatas adapun beberapa penyebab yang umum yang memicu seorang anak melakukan pencurian atau mengambil barang milik oranglain bisa jadi dipengaruhi akibat.

Penyebab Anak Mencuri

1. Kurangnya Pemahaman dan Tanggungjawab

Seperti yang dibahas diatas, hal ini umumya akan terjadi pada anak-anak dengan usia yang masih begitu muda. Anak-anak seperti usia balita, tentunya belum memahami arti dari kepemilikan. Mengambil buku atau uang oranglain tidak mereka artikan sebagai tindakan yang besar dan merupakan kesalahan. Selain itu, anak-anak pun belum memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal ini.

Mereka tentu belum paham bahwa ketika mereka mengambil barang milik oranglain maka selalu ada konsekuensi yang harus mereka hadapi. Nah, dari sini tentunya menjadi tanggung jawab dan kewajiban orangtua untuk memberikan pehaman dan mendidik anak-anaknya.

2. Adanya Kesenangan

Penyebab lain yang membuat seorang anak mencuri adalah timbulnya rasa senang memiliki barang milik oranglain denga cara yang terpaksa. Dalam hal ini, mencuri atau mengambil barang oranglain dilatar belakangi oleh keinginan mereka untuk bisa memiliki barang milik orang lain, dan jika hal tersebut terwujud maka mereka akan merasa senang. Tentunya pada anak yang mengalami masalah ini, maka orangtua perlu memberikan pendidikan lebih pada anak dan menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah tindakan yang baik.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons