Marah Pada Anak Tidak Selesaikan Masalah! Ibu Bijak Tahu Cara Mengatasinya

Saat ini kita hidup di era yang serab sulit.

Yang mana, tekanan semakin besar dan terus saja bertambah dari hari ke hari. Mulai dari kenaikan harga kebutuhan pokok, lapangan pekerjaan yang semakin sulit, kemacetan yang tidak ada habisnya, bos yang pelit dan masih banyak lagi. Tekanan yang besar pada diri kita seolah memancing amarah semakin besar, pada akhirnya mood dalam diri menjadi begitu tak terkendali dengan amarah yang sering kali meledak. Belum lagi saat pulang kerumah dan melakukan tugas dan kewajiban sebagai orangtua.

Perilaku anak-anak yang sulit diatur dan tak bisa dinasihati, terkadang bisa saja membuat amarah kita terpancing dan terluapkan dengan begitu saja. Ya, dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada saja hal-hal yang membuat kita sebagai orangtua dibuat stres dan frustasi. Di tengah-tengah kondisi yang memusingkan itu, muncul masalah dari si anak, mulai dari kehilangan kaus kakinya, atau mungkin teringat untuk membeli buku pelajaran yang diminta oleh si anak, sementara waktu yang dimiliki mendesak, atau mungkin juga si adik dan si kakak yang terus terjebak dalam pertengkaran sehingga akhirnya membuat amarah kita meledak.

marah pada anak tak selesaikan masalah

Nah, saat menghadapi masalah seperti ini, ketika jiwa kita sedang tenang, tentunya kita akan dapat mengendalikan amarah dan menghadapi si anak dengan lebih baik. Akan tetapi, kondisi beban pikiran yang begitu banyak, serta tekanan yang datang dari berbagai pihak membuat kita stres dan tak jarang kita pun seringkali membenarkan untuk melampiaskan amarah pada anak, terutama saat anak menjadi bagian dari sumber tekanan tersebut.

Lantas demikian, adilkah sikap kita menjadikan anak-anak sebagai sasaran empuk rasa kesal dan amarah yang kita rasakan saat mereka melakukan beberapa kesalahan yang sebenarnya tidak terlalu besar?

Walaupun perilaku si anak seringkali membuat kita begitu kesal, akan tetapi sesungguhnya bukanlah hal itu yang menjadi sumber amarah anda bisa meledak dan mencapai puncaknya. Ketika anda melihat si anak berperilaku tertentu seperti misalkan ia menykiti adiknya dan anda lantas menyimpulkan bahwa si anak nantinya akan menjadi seorang psikopat dan lantas kesimpulan tersebut membawa anda pada kesimpulan berikutnya bahwa anda telah gagal menjadi orangtua adalah hal yang tidak seharusnya anda pikirkan.

Pemikian semacam ini akan dapat memicu serangkaian emosi seperti rasa takut dan perasaan bersalah dalam diri anda, Ketika anda tak mampu menampung perasaan ini dengan baik, maka cara yang akhirnya akan dipilih adalah melampiaskan kekesalan tersebut pada anak.

Sadarilah, seluruh proses psikologis tersebut hanya memakan proses beberapa detik saja. Akan tetapi, hasil yang ditimbulkan pada amarah anda memberikan pengaruh yang besar yang akhirnya membuat anda meledak dan memaki si buah hati. Mungkin memang benar, si anak membuat anda kesal dan menguji kesabaran anda, namun pahami bukan anak penyebab munculnya respon kemarah anda.

Adapun cara mengatasi sebuah masalah adalah berasal dari apa yang sudah kita pelajari sebelumnya. Cobalah berkaca dari apa yang sudah anda alami dari orangtua anda terdahulu. Ketika anda masih kanak-kanak, orangtua anda mungkin akan melakukan hal yang sama ketika anda melakukan kesalahan dengan memaki dan memarahi anda. Akan tetapi, jelas anda rasakan bahwa hal tersebut sudah membuat anda mengalami “luka” psikologis akibat kesalahan dalam pola asuh yang diberikan oleh orantua anda saat anda masih kanak-kanak. Untuk itu, tidak bijak jika anda mengulang kesalahan yang sama terhadap buah hati anda saat ini.

Mengapa Kita Bisa Marah Terhadap Si Buah Hati?

Orangtua dengan anak memiliki hubungan yang begitu unik, dimana keduanya akan dapat saling memicu amarah bahkan karena hal-hal yang sepele. Sebagai orang dewasa, tak jarang kita akan dapat bertindak irasional saat sudah berhadapan dengan anak-anak. Dan bahkan kita pun bisa bertingkah begitu kenak-kanakan mengadapi mereka. Begitu pula sebaliknya dengan anak anda. Mungkin memang benar, buah hati anda bisa sangat menyebalkan dan begitu menguji kesabaran anda, akan tetapi sadari bahwa mereka adalah buah cinta anda yang begitu anda sayangi.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons