Manakah yang Lebih Baik, Tahu atau Tempe?

Senyawa-senyawa tadi secara alami memang terkandung pada kedelai, namun ternyata proses fermentasi mampu menghancurkan senyawa-senyara tersebut. Dan itulah mengapa tahu lebih banyak mengandung senyawa antinutrisi dibandingkan dengan tempe. Berarti dengan demikian, apakah tempe lebih baik daripada tahu? Bisa jadi demikian.

Tahukah anda? Tingginya kandungan asam fitat yang terkandung pada biji kedelai bisa mengganggu proses pencernaan beberapa mineral penting lainnya, seperti zat besi, tembaga, zinc, magnesiaum dan kalsium. Namun kandungan asam fitat ini bisa dihilangkan dengan proses fermentasi yang lama, seperti halnya yang dilakukan pada tempe. Sementara dengan cara-cara lain yang hanya direndam, dimasak atau barangkali ditunas (seperti tauge) tidak mampu mengurangi kandungan asam fitat didalamnya.

Sebenarnya, kandungan asam fitat ini tidak hanya terdapat pada biji kacang kedelai, beberapa jenisa tanaman lain juga memiliki kandungan ini, itu artinya meereka para penggemar lalapan berpeluang memasukan asam fitat ke dalam tubuhnya dalam jumlah yang lebih besar. Namun proses pemasakan bisa sedikit mengurangi jumlah kandungan asam fitat yang terkandung dalam sayuran. Hanya saja perbedaan yang mendasar jumlah kandungan asam fitat ini jumlahnya tidak sebanyak seperti yang terkandung pada biji-bijian, termasuk salah satunya kedelai ini.

Bukan saja mineral, ternyata fata terbaru mengungkapkan bahwa fitat juga dapat mengganggu proses percernaan karbohidrat, lemak dan protein. Sifat fitat dalam menggangu pencernaan beberapa nutrisi penting ini tentunya akan sangat merugikan tubuh, karena bukan tidak mungkin senyawa ini bisa saja merampas nutrisi yang justru amat diperlukan tubuh. Dan itu artinya, sudah jelas bahwa tempe mengungguli tahu dalam segi ketersediaan nutrisi untuk tubuh. Jadi tak perlu ragu dan bingung lagi menentukan mana yang lebih baik dari kedua makanan yang berbahan kedelai ini.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons