Manakah yang Lebih Baik, Tahu atau Tempe?

Namun sayangnya, baru-baru ini perekonomian Indonesia dilanda dengan masalah krisis kedelai yang membaut harga kedelai melambung tinggi. Hal ini tentunya membuat para pedagang dan produsen tahu tempe terpaksa menghentikan produksinya. Padahal olahan dari kedelai ini adalah sumber protein nabati yang paling murah. Namun meski kedua makanan ini diklaim sebagai makanan dengan kandungan gizi dan protein yang begitu tinggi, ternyata ada salah satu sari kedua bahan pangan ini yang memiliki kandungan gizi yang lebih menyehatkan. Lantas yang manakah itu? Tahu atau tempe?  

Meski kedua bahan makanan ini sama-sama terbuat dari bahan baku yang sama yakni kacang kedelai, namun pembuatan keduanya berbeda. Proses pembuatan tempe berbeda dengan proses pembuatan tahu. Tahu dibuat dari sari kedelai (hasil perasan dari kedelai yang dihancurkan) kemudian diendapkan dengan cara ditambahkan koagulan. Olahan kedelai yang diadaptasi dari China ini umumnya bertekstur lembut dan berwarna putih atau kuning. Biasanya olahan kedelai ini banyak disajikan dengan cara digoreng untuk dinikmati secara langsung. Selain itu, olahan dari tahu juga banyak digunakan sebagai pelengkap dari kuliner bakso, batagor atau siomay.

Sementara itu, tempe dibuat dengan fermentasi biji kedelai yang menggunakan beberapa tipe kapang. Kapang tersebut nantinya akan menghidrolisis senyawa kompleks yang menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh. Dan apabila sudah melewati proses permentasi, biji kedelai tersbeut akan menjadi padat dan menempel satu sama lainnya. Bentuk dari tempe sendiri biasanya beragam tergantung pada cetakan yang digunakn. Biasanya bentuk yang banyak dijumpai yakni bulat, persegi panjang dan bulat.

Dan disinilah terdapat perbedaan yang mendasar dari kedua bahan makanan tersebut, yakni tempe adalah produk fermentasi kedelai sedangkan tahu bukanlah produk fermentasi. Dan perbedaan proses pembuat pada tahu dan tempe inilah yang membuat kedua makanan ini memiliki kandungan nutrisi yang berbeda satu sama lain. Sehingga perbedaan kandungan inilah yang selanjutnya menentukan mana yang lebih baik diantara keduanya. Lalu manakah yang lebih baik?

Namun membahas tentang hal tersebut, ada hal penting yang perlu kita ketahui terlebih dahulu. Secara alami, biji kedelai memiliki kandungan senyawa yang disebut dengan “antinutrisi”. Apakah antinutrisi itu? Antinutrisi adalah senyawa yang menghambat proses pencernaan beberapa nutrisi tertentu yang terkandung pada bahan makanan lainnya yang juga pada waktu yang sama dikonsumsi. Lalu apakah senyawa-senyawa antinutrisi tersebut? Senyawa antinutrisi yang terkandung pada kedelai diantaranya fitoestrogen, goitrogen, sayotoksin, inhibitor tripsin, saponin dan fitat (asam fitat).

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons