Daftar Makanan Kaya Serat Untuk Anak  

Dengan menyajikan menu roti gandum untuk sarapan, si kecil tentu akan menyukainya. Si kecil dapat memilih isian roti sesuai dengan yang mereka inginkan. Untuk anda yang biasanya menyediakan roti putih untuk sarapan, saat ini anda bisa menggantinya dengan roti gandum karena kandungan serat dan vitaminnya lebih tinggi.

Pasta yang Terbuat dari Gandum Utuh

Jika anak mulai bosan mengonsumsi nasi, anda bisa menggantinya dengan sumber makanan lain, contohnya pasta gandum. Pasta ini terbuat dari tepung gandum utuh yang mengandung tinggi serat, dimana pada ½ mangkuk kecil terkandung sekitar 2 gram serat.

Agar si kecil menyukainya anda bisa menambahkan berbagai bahan makanan lainnya ketika mengolah pasta , misalkan sayuran dan daging supaya kebutuhan nutrisi dan serat si kecil terpenuhi.

Buah Alpukat

Buah dengan daging berwarna hijau dan teksturnya lembut serta creamy ini menjadi salah satu buah yang tinggi akan kandungan serat. Dalam satu buah alpukat berukuran sedang, terdapat sebanyak 7 gram serat. Anda bisa memberikan buah alpukat pada si kecil langsung atau mengolahnya terlebih dahulu menjadi sajian yang lezat, contohnya dibuat jus atau lain sebagainya.

Tanda Anak Kurang Serat dan Dampak Buruknya Untuk Kesehatan

Makanan Tinggi Serat

Jika anak kekurangan asupan serat maka sistem pencernaan si kecil kesehatannya dapat terganggu, bahkan bisa menyebabkan tumbuh kembang si kecil terganggu. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk memenuhi kebutuhan serat harian si kecil untuk kesehatan sistem pencernaannya. Jika anak kekurangan serat, ada beberapa tanda yang akan anak tunjukan. Adapun tanda anak kurang serat seperti berikut ini.

  • Perut anak menjadi kembung
  • Frekuensi buang air besar anak menjadi kurang lancar atau anak mengalami sembelit
  • Anak sering mengeluhkan sakit perut
  • Anak mengalami peradangan yang disebabkan karena kekurangan vitamin serta mineral

Apabila anak kekurangan serat dalam waktu yang lama, maka akan berdampak buruk untuk kesehatannya. Nah, adapun beberapa dampak buruk  jika anak kekurangan serat seperti berikut ini.

  • Daya Tahan Tubuh Anak Menurun

Apabila anak kekurangan serat, maka asupan mineral dan vitamin anak juga tidak akan tercukupi. Padahal kedua hal itu memiliki peran penting dalam melindungi sistem imun si kecil. Sistem imunitas atau disebut juga dengan kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh dalam melawan kuman atau organisme berbahaya.  Dampak buruk kekurangan serat pada anak akan menyebabkan daya tahan tubuh anak menurun akibatnya anak akan rentan mengalami peradangan yang akan membuatnya lebih mudah sakit.

Kurang serat juga akan menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, seperti misalkan buang air besar keras hingga mengalami sembelit. Kondisi ini jika terjadi terus menerus akan menyabkan anak sakit ketika BAB. Bahkan bisa saja anak mengalami trauma karena rasa sakit yang ia rasakan ketika hendak buang air besar. Hal ini akan membuat anak takut ketika buang air besar dan membuatnya jarang buang air besar sehingga feses akan mengalami penumpukan. Jika feses menumpuk pada usus akan menyebabkan anak sakit perut dan kembung.

  • Meningkatnya Kadar Kolesterol

Serat dapat membuat kadar kolesterol serta kadar gula darah berkurang. Apabila anak kurang serat tidak mendapatkan perhatian dan kondisi ini dibiarkan, maka di masa depannya anak memiliki risiko mengidap penyakit jantung koroner, stroke hingga diabetes militus tipe 2. Mengetahui seperti itu, jangan abaikan kondisi kurang serat pada anak untuk mencegah penyakit ini.

  • Memiliki Risiko Mengalami Kanker Usus Besar

Kandungan mineral dan vitamin yang terdapat dalam serat akan membantu menjaga daya tahan tubuh si kecil, termasuk untuk membuat sistem pencernaannya menjadi lancar. Dalam jangka waktu panjang jika kekurangan keduanya akan meningkatkan risiko mengalami kanker usus besar.

Sebagai orangtua anda tentunya ingin anak sehat dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang akan menimpanya. Agar si kecil terhindar dari masalah kesehatan atau dampak buruk dari kekurangan serat, maka pastikan kebutuhan serat si kecil terpenuhi melalui makanan yang dikonsumsinya.

Bagaimana Jika Si Kecil Tidak Suka Serat?

Makanan Tinggi Serat

Umumnya anak-anak tidak suka dan sulit makan sayuran serta buah-buahan. Hal ini disebabkan karena sayuran rasanya tawar sehingga anak tidak menyukainya. Padahal sayuran menjadi sumber makanan berserat yang bagus untuk kesehatan sistem pencernaan. Apabila kebutuhan serat terpenuhi maka anak akan mendapatkan manfaat baiknya. Meskipun anak tidak suka makanan berserat, anda dapat melakukan pengenalan dan memberikannya contoh yang baik. Selain itu, anda juga bisa menyediakan makanan berserat untuk anak.

Nah, untuk memudahkan anda agar si kecil mau mengonsumsi serat, berikut ini beberapa tips agar anak mau makan serat.

Buat Makanan dengan Tampilan yang Menarik

Trik ini bisa anda coba agar si kecil mau mengonsumsi sayur sebagai makanan yang mengandung serat. Anak-anak biasanya menyukai segala sesuatu dengan tampilan yang menarik. Nah, anda bisa mencoba menerapkannya pada makanan si kecil.

Agar si kecil semangat mengonsumsi makanan yang mengandung serat, anda bisa membuat kreasi menu. Agar lebih bersemangat, anda bisa mengikut sertakan si kecil ketika membuatnya. Anda dapat menghias makanannya dengan aneka sayuran warna-warni yang menarik.

Ajak Anak Belanja

Tidak ada salahnya anda mengajak anak untuk ikut beli bahan makanan ke pasar. Mengajak anak belanja ke pasar sekaligus sebagai cara untuk mengenalkan makanan berserat pada si kecil. Dengan mengajaknya belanja si kecil mungkin akan lebih minat terhadap makanan berserat, khususnya buah dan sayuran. Biarkan si kecil memilih buah dan sayuran sesuai yang diinginkannya. Selain itu, anda bisa membebaskan anak untuk mengenal bahan makanan yang ada di pasar ataupun supermarket supaya anak nantinya akan tertarik makan makanan berserat tersebut.

Ajak Anak Memasak Bersama

Selain melibatkan anak belanja bahan makanan, anda juga bisa mengajak anak untuk memasak makanannya bersama. Dari awal proses memasak biarkan si kecil ikut serta, mulai dari mencuci buah dan sayuran yang telah ia pilih saat belanja. Anda juga bisa bertanya pada si kecil sayuran apa yang ia sukai. Tidak hanya memasak saja, anda juga bisa mengajak anak ketika menyiapkan sarapan maupun membuat cemilan.

Ciptakan Suasana yang Menyenangkan

Anda harus menciptakan suasana yang menyenangkan ketika memasak ataupun pada saat makan. Jangan biarkan si kecil takut karena ia akan menganggapnya sebagai hal yang menakutkan, akibatnya ia tidak lagi mau makan makanan tersebut. Selain itu, apabila anak tidak mau makan atau membuang sayuran dan buah, serta makanan yang lainnya sebaiknya anda jangan memarahi anak. Anda tetap harus sabar dan terus mencobanya.

Jangan Berikan Terlalu Banyak

Mungkin awalnya anda merasa kesulitan, namun jika dilakukan dengan terus menerus usaha anda untuk mengenalkan serat pada si kecil akan berbuah manis. Sebaiknya jangan berikan langsung makanan mengandung serat dalam jumlah banyak pada si kecil. Untuk memulainya anda bisa dengan porsi sedikit terlebih dahulu. Lama kelamaan anak akan mencobanya bahkan justru bisa menyukai makanan tersebut.

Berikan Waktu Hingga Anak Mulai Terbiasa Mengonsumsi Serat

Anda harus sabar dan jangan memaksa si kecil untuk mengonsumsi makanan beserat, seperti sayuran atau buah-buahan. Anda harus memberikan waktu pada si kecil agar ia suka makanan berserat yang anda berikan untuknya.

Anak tentunya membutuhkan waktu untuk beradaptasi hingga pada akhirnya menyukai makanan tersebut. Anda juga sebaiknya menjadi contoh yang baik untuk anak, seperti misalkan mengonsumsi buah dan sayur di depan anak. Dengan begitu diharapkan anak dapat mencontoh apa yang orangtuanya lakukan.

Selain buah dan sayur, ada banyak sumber makanan berserat yang dapat anda berikan untuk memenuhi kebutuhan serat si kecil. Jika si kecil tetap tidak menyukai makanan berserat yang anda sajikan, anda bisa mencoba beberapa tips di atas agar si kecil mau mencobanya. Semoga informasi yang kami berikan untuk anda bermanfaat.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons