Kuret Berdampak Pada Kesuburan?

Pasca kuret seringkali berdampak pada kesehatan wanita, meskipun dampaknya berbeda-beda. Pada beberapa wanita sering kali mengalami gangguan siklus datang bulan. Pada prinsipnya setelah tindakan kuret, normalnya tubuh akan mengalami produksi hormon esterogen dan juga progesteron yang dapat membuat wanita mengalami siklus datang bula seperti biasanya. Meskipun demikian kesuburan akan mengalami pemulihan minimal sekitar dua minggu setelah dikuret. Adapula yang tidak mengalami datang bulan pasca terjadinya kuret.

Siklus datang bulan setelah kuret dapat terjadi perubahan menjadi tidak teratur bahkan tidak sama sekali mengalami datang bulan. Pada beberapa kondisi pasien terkadang dokter akan memberikan hormon (setelah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu) untuk memicu terjadinya datang bulan pasca kuret atau melakukan serangkaian test yang berhubungan dengan pemeriksaan hormon untuk mengetahui hubungan hormon dengan kesuburan pada pasien tersebut.

Apabila pasien yang telah melakukan kuret dan mengalami masalah dengan datang bulan sering kali berpengaruh pada kesuburan, hal ini dikarenakan adanya siklus normal dalam pembentukan sel telur yang ideal antara 21 sampai 35 hari. Apabila telah siklus mentruasi yang normal maka dapat dengan mudah menentukan masa subur untuk kembali merencanakan kehamilan berbanding terbalik dengan pasien pasca kuret yang siklus datang bulan tidak teratur bahkan tidak sama sekali. Meskipun dianggap aman melakukan kuret akan tetapi dalam melakukan prosesnya harus sesuai dengan prosedur dan indikasi yang seharusnya. Sehingga mengurangi kondisi yang buruk, seperti gangguan siklus datang bulan yang berlanjut akan menyebabkan terjadinya asherman’s syndrome dimana terbentuknya perlengketan atau adhesi intrauterine yang umumnya disebabkan oleh luka yang akan berkembang pasca operasi rahim.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons