Ketahui Jenis Bisul, Penyebab dan Gejala

Adanya pemicu yang dapat meningkatkan resiko terkena bisul dalam kulit adalah apabila si penderita mengalami luka goreng atau gigitan serangga. Pada luka yang terbuka bakteri dan kuman akan lebih mudah masuk kebagian folikel rambut dan memicu timbulnya masalah kulit.

Bakteri dari bisul atau karbunkel terkadang menyebar kebagian tubuh lainnya. Apabila penyebarannya bisa sampai ke lapisan kulit maka akan timbul selulitis, impetigo (luka melepuh) atau bahkan bila sampai menyebar hingga kebagian tulang maka akan timbul osteomielitis. Penyebaran ini akan memicu timbulnya sepsis yang berpotensi menyebabkan infeksi pada organ-organ tubuh, seperti misalnya jantung. Selain itu, bisul juga pada umumnya akan dapat menimbulkan bekas luka seperti yang dijelaskan diatas, dimana bekas luka ini akan mungkin merusak estetika tubuh anda.

Akan tetapi selain jenis bisul yang timbul dibagian kulit dan disebabkan oleh jenis bakteri yang sama. Anda mungkin mengira bahwa bisul hanya terdapat satu jenis saja seperti yang dijelaskan diatas. Namun ternyata dalam dunia medis ada berbagai jenis bisul yang berkembang pada tubuh manusia. Nah, untuk mengetahui jenis-jenis bisul yang bisa menyerang maka kita simak beberapa jenis bisul dibawah ini.

Mengenal Jenis-Jenis Bisul, Penyebab dan Gejala

1. Furunkel

Jenis bisul yang pertama adalah bisul jenis furunkel. Penyakit kulit jenis ini adalah merupakan hasil dari infeksi bakteri atau jamur yang menyerang bagian folikel rambut pada kulit. Bagian folikel rambut mendapatkan infeksi dari bakteri yang kemudian kondisi ini menyebabkan bagian kulit sekitarannya meradang atau mengalami inflamasi.

Pada penyakit furunkel kondisi ini akan menyebabkan bagian bisul menjadi kemerahan dan apabila diraba akan terasa hangat karena bagian kulit menjadi membengkak dan kemerahan. Selain itu, timbul pula benjolan yang tidak terlalu menonjol seperti pada bisul yang umum. Akan tetapi pada kondisi ini rasa nyeri yang disebabkan bisa sangat menyiksa, bahkan pada gilirannya si penderita akan merasakan demam.

Sama halnya dengan bisul, furunkel pun akan tumbuh menjadi benjolan yang membesar dan pada akhirnya akan matang. Pada tahapan ini furunkel akan pecah dan akan keluar cairan berupa nanah yang bercampur bersama dengan darah.

Selain satu benjolan yang muncul, pada furunkel ada pula benjolan yan muncul secara berkelompok, jenis ini adalah carbuncle. Adapun bagian organ tubuh yang paling sering diserang oleh penyakit kulit jenis ini adalah bagian yang ditumbuhi dengan rambut atau bulu. Akan  tetapi leher dan sekitaran wajah menjadi daerah yang paling sering untuk penyakit kulit jenis ini menyerang.

  • Penyebab Furunkel

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya infeksi bakteri yang menyerang kedalam tubuh. Adapun jenis bakteri yang menyerang umumnya sama jenisnya dengan bakteri yang memicu timbulnya bisul yakni jenis Staphylococcus aureus. Jenis bakteri ini adalah bakteri yang paling banyak ditemukan dikulit manusia.

Bakteri ini akan menyebabkan infeksi dengan cara masuk ke dalam aliran darah kemudian membuat sebuah benjolan kecil tumbuh dibagian tersebut yang akan tumbuh menjadi bisul.

Ketika bakteri atau mikroorganisme asing masuk kedalam tubuh, maka tubuh akan memberikan perlawanannya dengan meluncurkan sel darah putih guna melawan bakteri agar dapat dicegah. Hal ini seringkali menyebabkan tubuh mengalami demam dan menggigil. Bakteri jenis ini bisa menyebabkan furunkel yang dapat tumbuh di bagian paha, leher, wajah, ketiak dan bagian lipatan tubuh lainnya.

Bukan hanya itu, beberapa orang yang beresiko meningkatkan penyakit kulit jenis ini adalah mereka yang mengalami masalah dengan penyakit diabetes dan penyakit eksim. Dengan demikian, orang-orang dengan riwayat penyakit ini diharapkan berwaspada karena luka yang menyerang bagian tubuh bisa menyebabkan komplikasi ketika gula dalam darah juga tinggi.

  • Gejala Furunkel

Adapun beberapa gejala yang akan dimunculkan dari kondisi penyakit ini adalah berupa hal-hal yang umumnya akan sangat menganggu si penderita, diantaranya gejala yang mungkin dirasakan adalah:

  • Kulit di sekitar furunkel ikut merah dan membengkak.
  • Lalu furunkel muncul menjadi benjolan yang lebih besar dan ada bagian ujungnya yang terlihat seperti akan pecah.
  • Muncul benjolan kecil dan tidak menyakitkan dan hampir seperti jerawat.
  • Sering menyebabkan tubuh tidak nyaman, sakit dan demam.
  • Furunkel lalu pecah dan keluar cairan bercampur dengan nanah

Bagaimana Pengobatan Furunkel

Melihat dampaknya yang benar-benar menyiksa dan dapat menimbulkan kondisi yang tidak menyenangkan pada si penderita. Maka pengobatan adalah hal yang paling penting untuk diketahui. Berikut ini adalah cara pengobatan furunkel yang dapat dilakukan:

  • Umumnya jenis penyakit ini akan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa mendapatkan penanganan berarti dari dokter, untuk itu cobalah tenang menghadapi kondisi anda saat ini.
  • Pengobatan dan perawatan yang mudah dapat dilakukan dirumah dengan cara mengkompres bagian yang meradang dan membengkak dengan menggunakan air hangat agar membantu furunkel menjadi lebih cepat pecah.
  • Setelah matang dan pecah, sebaiknya tetap lakukan pengompresan pada bagian ini agar bekas luka dari furunkel bisa diminimalisir. Selai itu, mengkompres bagian ini setelah pecah difungsikan agar luka tidak infeksi dan semua nanah atau cairan yang ada didalamnya bisa dikeluarkan.
  • Jangan pernah menusuk bagian luka, baik itu menekan atau bahkan melakukan pembedahan seorang diri. Sebab hal tersebut akan dapat menyebabkan infeksi.
  • Pemberian antibiotik bisa dikonsumsi apabila furunkel tidak sembuh dan tidak pecah selama kurun waktu 14 hari dan menyebabkan infeksi pada bgian dalam furunkel juga diserati dengan demam.

2. Jerawat Batu (Jerawat Kista)

Sebagian dari anda mungkin kurang mengetahui bahwa ternyata jerawat batu termasuk kedalam salah satu jenis bisul. Ini termasuk kedalam jenis bisul yang paling umum. Semua remaja dan orang dewasa mngaku pernah mengalami jerawat batu dibagian wajah mereka, terutama untuk para wanita yang menghadapi perubahan horon pada saat menstruasi.

Proses pembentukan jerawat yang muncul dalam wajah terjadi ketika ada saluran minyak dibagian bawah kulit yang mengalami sumbatan atau terkena dengan infeksi. Kemudian jaringan di sekitar kulit akan mendapatkan perubahan secara langsung.

Jerawat batu biasanya akan menekan bagian jaringan kulit hingga kebagian dalam. Kondisi ini umumnya akan dapat menyebabkan infeksi akibat bakteri yang menyerang sudah terlanjur masuk hingga kebagian dalam lapisan kulit.

  • Gejala Jerawat Batu

Beberapa gejala yang mungkin dinampakan pada kasus jenis penyakit kulit ini diantaranya adalah:

  • Terjadi pembentukan komedo di sekitar wajah terutama daerah hidung dan sekitarnya.
  • Ada benjolan kecil yang muncul dari dalam kulit dan keras.
  • Benjolan menjadi sangat sakit dan muncul nanah yang keluar dari ujung benjolan.
  • Muncul benjolan dari dalam kulit yang semakin besar, merah dank eras.
  • Benjolan berkembang dengan ukuran yang lebih besar.
  • Ada nanah yang muncul dari ujung jerawat dan terkadang disertai dengan darah.

Penyebab Jerawat Batu

Ada cukup banyak hal yang dapat mempengaruhi dan memicu jenis penyakit ini menyerang, terutama dibagian wajah. Beberapa pemicu tersebut diantaranya adalah:

  1. Adanya penumpukan sel kulit mati yang dapat menyebabkan sel kulit sehat tidak dapat tumbuh dengan baik dan seringkali kondisi ini menghambat sirkulasi udara dalam kulit.
  2. Pori-pori dalam kulit yang tersumbat oleh kotoran atau rambut kotor sehingga menyebabkan kuman masuk kedalam lapisan dan menjadi jerawat.
  3. Adanya produksi minyak dalam wajah yang berlebihan sehingga kulit menjadi lebih rentan terkena kotoran atau kuman yang masuk kedalam kulit.
  4. Adanya perubahan hormon dalam tubuh yakni hormon androgen yang banyak ditemukan pada wanita atau laki-laki ketika masuk masa remaja dan tingkat kesuburan yang sedang dalam periode puncak. Hormon tersebut mendorong kelenjar minyak memproduksi sebum yang lebih banyak sehingga produksi minyak menjadi berlebihan.

3. Kista Pilondial

Jenis bisul ini adalah bisul yang umumnya muncul dibagian pantat atau lipatan sekitarnya. Kondisi ini umumnya dipicu oleh terbentuknya folikel rambut yang amat kecil sehingga dapa menyebabkan infeksi yang terjadi dibagian dalam. Kondisi ini akan dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman terhadap si penderita, terutama pada saat mereka hendak duduk. Bahkan pada saat terjadi peradangan, si penderita akan mungkin merasakan kesekitan sepanjang waktu.

  • Gejala Kista Pilondial

Beberapa gejala dari kista pilondial umumnya adalah jenis gejala yang menganggu, beberapa gejala tersebut diantaranya adalah:

  • Rasa sakit dan tidak nyaman pada lipatan pantat yang terasa saat berjalan atau duduk.
  • Muncul bau yang tidak sedap dari bagian nanah yang keluar dan mongering.
  • Nanah bisa keluar dari lubang kulit dan menyebabkan rasa sakit.
  • Timbulnya bercak kemerahan yang terjadi pada sekitar kulit.

Demikian beberapa jenis bisul yang mungkin belum anda ketahui. Semoga artikel diatas memberikan cukup pengetahuan dan wawasan untuk anda dan kita semua.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons