Sema orang tentu suka makan. Akan tetapi, tidak semua orang suka makan secara berlebihan dan menyantap segala jenis makanan setelah perutnya terisi dengan beberapa jenis makanan lainnya. Disaat beberapa orang bisa makan banyak namun tanpa mengalami kenaikan berat badan yang berarti. Sebagian lain justru dibuat mati-matian untuk menahan makan agar masalah berat badannya tidak semakin memburuk.
Ya, untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan pola makan yang berlebihan atau lebih dikenal dengan overeating adalah salah satu musuh utama anda. Mau tidak mau anda yang saat ini tengah menjalankan program diet perlu mengatur dan menjaga asupan kalori dari makanan yang anda konsumsi kedalam tubuh.
Nah, jika anda adalah orang yang termasuk menjaga asupan makanan untuk menghindari kenaikan berat badan yang terjadi secara signifikan, seorang ahli dari Men’s Health Michael Rousell dapat membantu anda menemukan beberapa pemicu yang membuat anda makan dengan cara yang berlebihan. Dengan mengetahui beberapa hal ini diharapakan anda akan dapat menghindarinya demi menghindari jarum timbangan yang semakin bergerak ke kanan.
Setidaknya 6 hal dibawah ini bisa menjadi beberapa hal yang mengejutkan yang menjadi pemicu seseorang makan secara berlebihan. Mari simak dibawah ini.
Memanjakan Diri dengan Makanan
Ketika anda merasakan hari-hari anda terlalu terlalu lelah, pernahkah terlintas dalam benak anda untuk memanjakan diri dengan makanan yang anda sukai? Atau menyengaja membuat sendiri makanan yang sedang anda dambakan? Atau mungkin ketika hati terasa sedih, makanan juga bisa dijadikan sebagai ‘pelipur’ lara seperti halnya coklat atau kue yang manis yang menjadi sasaran untuk membuat anda merasa lebih baik.
Tanpa sadar anda pun perlahan dan lama kelamaan menjadikan hal ini sebagai kebiasaan yang menyenangkan untuk dilakukan. Setiap lelah, makanan yang dicari. Ketika sedih, makanan pula yang anda gali untuk mengobati hati. Belum lagi, pada saat bahagia anda pun akan cenderung merasa tidak bersalah untuk mengkonsumsi beraneka ragam makanan yang anda inginkan.
Nah, jika hal ini terus-terusan dilakukan makan perlahan kebiasaan buruk ini akan sulit untuk dihilangkan. Untuk itu, sebaiknya ubahlan perlahan pola pikir anda. Dibandingkan dengan menyepelekan segala hal karena suasana hati anda yang tidak baik. Alangkah lebih baik jika anda mengambil tindakan yang realistis dengan memperhitungkan setiap kalori yang masuk kedalam tubuh anda.
Makan Banyak dalam Satu Waktu
Pernahkah anda tergoda untuk mencicipi makanan yang anda sukai seperti saat seseorang membawakan anda pizza lantas anda tidak tahan dengan perasaan lapar yang membendungi perut anda. Pertama anda hanya mencicipi satu potong saja, lantas anda ingin lagi potongan yang lainnya. Awalnya anda merasa ragu-ragu untuk menikmati hidangan ini. Namun kemudian anda berpikir “Oh Tuhan, saya sudah menghancurkan diet saya. Sudahlah lebih baik saya makan saja semuanya.”
Hal seperti ini tentu menjadi masalah yang akan mempengaruhi diet yang anda lakukan. Bukan dari gigitan pizza yang anda konsumsi, namun dari jumlah kalori yang anda asup dalam satu waktu sekaligus. Satu atau dua potong pizza memang tidak akan menghancurkan diet anda. Hanya saja, ada perbedaan besar antara mengkonsumsi 300 kalori pizza dibandingkan dengan melahapnya sekaligus 1000 kalori dalam waktu yang sama. Daripada menikmati satu box pizza sekaligus akan lebih baik jika anda menyimpan potongan lainnya untuk anda konsumsi lain hari.
Mudah Merasa Kecewa
Salah satu hal yang paling buruk yang memicu mudahnya kegagalan pada saat melakukan diet adalah perasaan bersalah dan selalu menyalahkan diri anda ketika memakan junk food atau pada saat timbangan anda tak kunjung menunjukan angka yang memuaskan selama anda melakukan diet. Rousell mengatakan bahwa rasa malu atau kecewa dapat secara drastis memperngaruhi berat badan seseorang.
Ada sebuah penelitian di University of Toronto yang sengaja memalsukan timbangan guna melihat reaksi pada pelaku diet. Timbangan tersebut diatur untuk menampilkan 2 kg lebih berat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Orang yang merasakan malu lebih besar akan menyantap es krim lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak peduli dengan hasil timbangannya.
