Kenali Tonsilitis Akut dan Kronis Sebagai Bagian dari Penyakit Sistem Pernasapan

Bukan hanya itu infiltrasi bakteri dibagian lapisan epitel jaringan tonsil pun akan dapat menimbulkan reaksi meradang dibagian tersebut yakni berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuknya detritus. Perlu diketahui detritus ini merupakan kumpulan dari leukosit, epitel yang terlepas dan bakteri yang mati. Secara klinis detritus tersebut mengisi bagian kripte tonsil dan tampak seperti bercak putih kekuningan yang mengisi bagian tonsil seperti urat-urat yang saling terbentang.

Tonsilitis Kronis

Tonsilitis jenis ini masa berlangsungnya lebih lama sampai memakan bulan dan tahun. Penyakit ini juga dikenal dengan penyakit amandel menahun. Untuk jenis penyakit tonsilitis yang satu ini radang bisa terjadi sebanyak 7 kali dalam kurun satu tahun, atau 5 kali dalam kurun waktu dua tahuan atau 3 kali dalam kurun waktu satu rahun secara berkala selama tiga tahun bersangkutan.

Adapun penyebab tonsilitis jenis ini lebih banyak disebabkan oleh adanya bakteri yang sama yang menjadi penyabab tonsilitis akut. Hanya saja kadang-kadang bakteri dapat berubah menjadi golongan bakteri ber-gram negatif.

Adapun faktor yang disebut-sebut dapat memicu penyakit ini muncul diantaranya adalah karena faktor makanan tertentu, kepulan asap rokok, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, kondisi mulut yang tidak higienis da masih banyak lagi.

Karena proses radang yang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid pada kasus ini akan dapat terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan tersebut akan diganti dengan jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut sehingga ruang antara kelopak melebar yang akan diisi oleh detritus.

Bila si penderita berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisinya maka saat pemeriksaan akan ditemukan tonsil yang membesar, membengkak dengan permukaan yang tidak rata, kripte membesar dan terisi dengan detritus. Pada kondisi ini si pasien akan mungkin mengalami kesulitan bernapas, suara yang lebih berat, menelan terasa sakit bahkan pada saat menelan ludah dan aroma napas yang tercium tidak sedap.

Penyebab Tonsilitis

Pada umumnya penyebab paling besar yang membuat bagian tonsil meradang dan menimbulkan kondisi yang terganggu adalah karena adanya virus pilek yakni beberapa virus yang terkait diantaranya adalah Influenza virus, Coronavirus, Parainfluenza virus, Adenovirus dan juga RSV.

Sekitar 70% penyakit tonsilitis yang terjadi pada anak lebih banyak disebabkan oleh adanya infeksi virus dan begitu juga yang terjadi pada orang dewasa dengan persentasenya bahkan sampai 90%. Pada anak-anak hampir sebanyak 30% bakteri penyebab dari penyakit ini adalah disebabkan oleh adanya bakteri jenis Streptococcus hemolitikus. Sementara untuk pasien penderita dewasa bakteri yang sama hanya mengambil peran sebanyak 10% saja.

Selain itu jenis bakteri lain yang paling umum menyebabkan sakit amandel adalah adanya bakteri yang menjadi sumber radang tenggorokan yakni Group A-hemolitik streptokokus β (GABHS).

Gejala Tonsilitis

Penyakit radang amandel atau tonsilitis pada umumnya lebih ditunjukan dengan keluhan si pasien akan merasakan nyeri dibagian tenggorokannya seperti ada yang menghalangi, terasa kering atau bahkan pernapasan yang tercium bau tidak sedap. Akan tetapi selain beberapa gejala diatas ada juga gejala lain yang bisa mengindikasikan peradangan dibagian tonsil, diantaranya adalah:

  • Penderita mengalami sakit kepala, demam, lemas, menggigil, nyeri otot.
  • Penderita mengalami pilek, batuk, mulut berbau, mual, suara serak, nyeri perut, dan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di sekitar bagian leher.
  • Ketika diperiksakan ke dokter, terdapat pembesaran tonsil atau amandel dan berwarna merah, terkadang ditemukan bercak putih ata eksudat dibagian permukaan tonsil, dan adanya warna merah yang bertanda adanya peradangan di sekitar bagian tenggorokan dan tonsil/amandel.
  • Penderita mengalami rasa kering pada tenggorokannya atau seperti ada yang mengganjal pada bagian leher
  • Pada penderita tonsilitis yang sudah kronis, si pasien akan mungkin mendengkur pada saat tidur dan disertai adanya pembengkakan pada bagian kelenjar adenoid. Kelenjar adenoid adalah kelenjar yang posisinya terdapat di dinding bagian belakang antara rongga hidung dan tenggorokan.
  • Rasa nyeri yang diakibatkan penyakit tonsilitis ini bisa menjalar ke sekitar bagian telinga dan juga leher.
  • Nyeri ketika menelan makanan dan minuman bahkan ludah, dan berakibat penderita menjadi malas untuk melakukan aktifitas makan.

Beberapa gejala ini adalah segelintir gejala yang akan dirasakan oleh si penderita. Bila dibiarkan begitu saja kondisi ini tentu akan berubah menjadi lebih buruk dan membuat kondisi si pasien harus mendapatkan pertolongan medis segera.

Untuk itulah sebaiknya segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter bila anda merasa terjadi sesuatu yang salah dengan tubuh anda terutama perasaan nyeri yang dirasakan pada saat menelan. Pemeriksaan lebih dini akan membuat tonsil atau amandel bisa diatasi dari pembengkakan. Selain itu pola makan dan pola hidup sehat yang bersih adalah salah satu faktor yang akan menghindarkan anda dari resiko penyakit tonsilitis yang cukup berbahaya.

Pengobatan dan Pencegahan Tonsilits

Pengobatan untuk penyakit amandel biasanya akan tergantung pada apa yang menjadi sumber atau faktor yang menyebabkan penyakit ini bisa terjadi.

Nah adapun cara yang dapat dilakukan dokter guna mengetahui dan menentukan penyebab sakit amandel yang derita pasien biasanya akan dilakukan tes strepcoccus (strep) atau membuat kultur usapan tenggorokan guna memastikan penyebabnya. Kedua tes ini biasanya akn melibatkan usapan lembut dibagian belakang tenggorokan dekat dengan posisi tonsil atau amandel dengan menggunakan kapas.

Tes laboratorium dapat mendeteksi infeksi betkteri yang menyerang. Infeksi virus tidak akan tampil pada tes, namun juga dapat diasumsikan bila tes untuk bakteri negatif. Pada beberapa kasus, temuan fisik yang cukup menyakinkan guna mendiagnosis kemungkinan adanya infeksi bakteri. Dalam kasus ini antibiotik akan diresepkan oleh dokter tanpa melakukan tes strep guna membunuh bakteri atau mikroorganisme yang menyerang bagian tonsil.

Nah apabila rupanya tes yang dilakukan menunjukan bahwa penyebab dari meradangnya bagian tonsil adalah karena adanya bakteri maka pengobatan yang akan diberikan biasanya akan berupa antibiotik untuk mengobati infeksi. Pemberian jenis antibiotik ini berupa penisilin atau amoksilin. Akan tetapi pada pasie yang mengalami alami terhadap penisilin biasanya jenis Macrolide seperti eritromisin diberikan sebagai pengganti penisilin.

Hanya saja untuk anda yang hendak menggunakan obat-obatan antibiotik untuk meredakan gejala yang ditimbulkan dari radang amandel maka harus ada resep dan dosis yang tepat yang diberikan oleh dokter sebelum anda mengkonsumsi bahan-bahan ini. Dosis dan jenis antiotik yang tepat akan membuat peredaan gejala berjalan lebih optimal.

Pengobatan yang diberikan lewat obat-obatan atau pengobatan yang diberikan oleh dokter akan lebih efektif bekerjanya apabila didukung dengan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh si pasien itu sendiri. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah seperti:

  • Istirahat yang cukup.
  • Gunakan penghilang rasa sakit seperti acetaminophen atau ibuprofen.
  • Berkumur dengan air garam hangat.
  • Minum cairan hangat atau sangat dingin untuk meringankan rasa sakit tenggorokan.
  • Makanlah makanan yang halus, seperti es krim.
  • Menghirup pelega tenggorokan yang mengandung benzocaine atau anestesi lainnya.

Sebenarnya tidak ada obat-obatan khusus yang diberikan untuk mengobati tonsilitis secara keseluruhan. Pada dasarnya pengobatan hanya difungsikan untuk meredakan gejala yang dirasakan oleh si pasien agar kondisinya menjadi lebih baik. Untuk itulah pencegahan dilakukan umumnya untuk menghindari penularan infeksi yang terjadi dibagian rongga mulut dan tenggorokan agar tidak menyebar.

Demikianlah pemaparan lebih dalam mengenai tonsillitis akut dan kronis semoga bermanfaat! 

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons