Kenali Alasan Orangtua Sulit Mengenali Emosi Anak dan Cara Mengatasinya

Nah, pada sebagian kasus orangtua yang sulit mengenali emosi anak-anaknya bisa jadi hal ini dipengaruhi karena orangtua tidak mampu menjalin kontak mata dengan anak. Meskipun anda mengklaim bahwa jalinan komunikasi anda bersama dengan anak-anak tidak mengalami kendala. Namun bila anda belum mampu mengenali emosi mereka dengan baik, anda tidak akan dapat memahami apakah diskusi tersebut di setujui anak atau tidak. Biasanya, persetujuan yang diberikan si anak disampaikan karena anak berada dibawah tekanan seperti takut atau terlalu menghargai anda.

Untuk itulah, tidak ada salahnya ketika anda hendak mendiskusikan sesuatu bersama dengan anak, carilah waktu yang tepat sewaktu mereka terlihat santai dan jalin komunikasi dengan memfokuskan tatap muka hingga tatapan mata didapatkan. Dengan begini anda akan dapat memahami emosi mereka.

2. Seringkali Meremehkan Perasaan Anak

Orangtua terkadang mengabaikan perasaan anak mereka sewaktu mereka marah. Dengan alasan, dalam beberapa waktu amarah mereka akan bisa diredam dan mereka akan kembali seperti biasanya. Namun, tanpa disadari dengan terus-terusan melakukan hal ini, maka anda akan semakin sulit memahami mereka bersama melalui perasaannya. Dalam hal ini, cobalah untuk memahami bahwa setiap anak dalam perkembangan secara mental maupun fisiknya, memerlukan perhatian dari orangtuanya. Bisa jadi, anak anda adalah tipikal orang yang memiliki sifat sensitif, sehingga dirinya menjadi lebih mudah tersinggung akan sesuatu. Nah, jika anda memiliki anak yang demikian, maka sebaiknya diperlukan kehati-hatian dalam bentindak dalam rangka menjaga perasaan anak dan memahaminya dengan lebih baik.

3. Ketakutan Orangtua Itu Sendiri

Terkadang, tidak sedikit orangtua yang merasa tidak mampu atau ketakutan sendiri karena tidak dapat mengatasi perilaku anak mereka yang cenderung tempramental. Sehingga ketakutan ini menjalar jika perilaku anaknya tidak akan dapat diobatai dan diatasi. Sehingga hal ini pada akhirnya membuat orangtua cenderung menolak kenyataan dan mengabaikan perasaan anaknya. Menghindar dan menyangkal, tentunya tidak akan menyelesaikan masalah. Daripada anda terus mengabaikan perasaan sang anak, sebaiknya bawalah anak ke psikiater untuk membantu anda mengatasi masalah pada anak dan upayakan segala cara untuk membuat emosi anak menjadi stabil. Misalkan, dengan tidak menyulut hal atau sumber yang membuat amarahnya bangkit.

4. Terlalu Sibuk Dengan Karir

Sebagaimana dikatakan diatas bahwa orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya di kantor adalah salah satu pemicu mereka sulit mengenali emosi anak-anaknya. Betapa tidak, dengan semakin banyak waktu yang dihabiskan dikantor, maka akan membuat waktu ibu, ayah untuk berkumpul bersama dengan keluarga menjadi lebih sedikit. Yang mana hal ini tentu saja akan membuat perhatian yang ibu berikan pada mereka menjadi semakin sulit didapatkan. Jangankan untuk bisa memahami perasaan dan emosi anak-anak, memberikan perhatian saja untuk mereka rasanya akan sulit sekali.

Nah, untuk mengatasi hal ini, tentunya ibu dan ayah harus bisa mengalokasikan dan memanfaatkan waktu untuk bisa dibagi bersama dengan si kecil. Jika ibu kesulitan menyisihkan waktu setiap hari untuk si kecil, maka sebaiknya manfaatkan waktu di akhir pekan untuk bisa dihabiskan bersama dengan mereka. Dimana hal ini bisa ibu manfaatkan untuk memahami anak-anak bersama dengan emosinya dengan lebih baik.

Memahami emosi anak adalah hal yang penting guna menghasilkan hubungan yag baik dan menciptakan sifat saling menghargai antara anak dan orangtua. Nah, semoga beberapa hal diatas bisa ibu hindari guna memahami perasaan anak dengan lebih baik.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons