Kehamilan Ektopik

  • Menggunakan USG (ultrasonography). Melalui usg dokter dapat mendeteksi kehamilan ektopik karena tuba falopi terdetek mengalami kerusakan dan terjadinya perdarahan atau terdeteksi di luar uterus terdapat embrio
  • Melalui pengukuran terhadap kadar HCG (human chrionic gonadotopin – hormon kehamilan). Ibu hamil yang mengalami ektopik biasanya kadar hcg nya tidak mengalami peningkatan
  • Dilakukannya pembedahan dengan sayatan kecil di bagian bawah perut (laparoskopi)

Pengobatan

Dokter akan selalu membatalkan kondisi kehamilan ektopik dengan cara pemberian obat-obatan untuk menahan perkembangan embrio. Efek jangka panjang akan dapat terhindarkan jika, kehamilan ektopik dapat terdekteksi sejak dini. jika kehamilan ektopik telah terdektesi sejak dini, hal ini dapat ditangani dengan pemberian obat suntik agar dapat diserap oleh tubuh ibu hamil, hal ini dapat menyebabkan kondisi tuba falopi masih dalam keadaan utuh. Jika kondisi serius, seperti jika tuba falopi telah mengembang, maka dokter akan melakukan operasi.

Prognosa

Sekitar 12% wanita akan kembali mengalami kehamilan ektopik, ketika sebelumnya juga pernah mengalami ektopik. Wanita akan kembali menjadi subur kembali setalah mengalami kehamilan ektopik (60%), trauma berat setalah mengalami kehamilan ektopik dan akibatnya tidak ingin mengalami kehamilan kembali (30%) serta sekitar 10% wanita akan memiliki masalah kesuburan setelah mengalami kehamilan ektopik.

Dukungan positif suami, saudara, atau teman terdekat akan sangat diperlukan bagi wanita yang mengalami kehamilan ektopik. Hal ini diharapkan dapat mengurangi pengalaman traumatic dari kehamilan ektopik, sehingga recovery dan keinginan untuk hamil kembali bisa secapatnya pulih (tentunya melihat kondisi setelah mengalami kehamilan ektopik). Konsultasikan kondisi anda kepada dokter atau bidan jika anda ingin hamil kembali setelah mengalami kehamilan ektopik. Hal ini sangatlah penting untuk dilakukan, agar dokter atau bidan dapat memberikan langkah-langkah yang harus di tempuh untuk menghindari kembali terjadinya kehamilan ektopik. Dan jika, memutuskan untuk hamil kembali, maka pengawasan ketat terhadap kehamilan berikutnya sangat diperlukan, guna menjaga agar kehamilan tetap berlangsung dengan baik hingga masa persalinan nanti.

Kisah Kehamilan Ektopik

Dari sekian banyak ibu hamil yang mengalami ektopik, mungkin ada yang berani untuk menuturkan pengalamanya atau ada juga yang tidak berani karena traumanya. Kebetulan ada member kami yang bersedia berbagi cerita dan berbagi pengalaman mengenai kehamilan ektopiknya. Mungkin kisahnya akan bisa membantu kita untuk lebih mengenal mengenai kehamilan ektopik. Kisahnya bisa di baca melalui link di bawah ini:

Selamat Jalan Alif Kecilku….

Video

Untuk mendapat tambahan gambaran mengenai kehamilan ektopik, anda bisa melihat videonya. Untuk melihat video mengenai kehamilan ektopik, silahkan klik link di bawah ini:

Video Kehamilan Ektopik

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons