Inilah 10 Fakta Mengenai Ebola, Virus Yang Mematikan

Meskipun demikian setelah dilakukan pemeriksan kondisi pasien terus dipantau untuk memastikan tindakan proses inkubasi yang terjadi di dalam 21 hari. Proteksi pemerintah terhadap wabah ebola memang sudah sepatutnya menjadi perhatian penuh dikarenakan berdasarkan catatan WHO ebola telah mencapai 14.072 kasus di seluruh dunia dan 36,60 berakhir kematian. ( Baca : Waspada Ebola, Mengancam Penduduk Dunia? )

Perkembangan virus ebola semakin membuat masyarakat khawatir, meskipun di Indonesia sendiri belum ditemukan kasus ebola positif akan tetapi pencegahan harus dilakukan, mengingat ebola merupakan penyakit yang mematikan.

Berikut ini adalah fakta dan mitos yang beredar mengenai ebola yang belum anda ketahui :

1. Ebola memiliki tingkat kematian 100 persen

Ebola memiliki tingkat kematian sangat bervariasi. Hanya saja sampai saat ini belum ada obat dan vaksin untuk ebola sehingga perlu adanya pengembangan medis untuk membantu meringankan penderita ebola dan menekan angka kematian yang disebabkan oleh virus ebola. Cara untuk mengurangi kematian adalah dengan mendedikasikan pengobatan aktif, termasuk pengembangan vaksin yang efektif untuk menghentikan penyebaran virus.

2. Ebola tidak dapat dikontrol

Dalam hampir 40 tahun, Ebola telah terjadi 25 kali. Dalam sebagian besar kasus ini, ahli epidemiologi dan dokter bisa mendapatkan penyakit di bawah kontrol yang sangat cepat. Virus ini dapat dikontrol, selama otoritas kesehatan bersedia untuk berperan aktif sigap dalam menghadapi virus ebola. Bahkan kini ebola sudah menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia sehingga penyebaran wabah ebola dapat dihentikan.

3. Pasien akan selalu mengalami pendarahan

Banyak yang menggambarkan bahwa penderita ebola cenderung mengalami pendarahan dalam kenyataannya, hal itu dimulai jauh lebih seperti kasus flu. Sebagai infeksi berlangsung, pasien mungkin mengalami diare, mual, muntah, nyeri otot, dan demam. Sementara perdarahan terjadi, itu tidak selalu menghasilkan perdarahan eksternal.

4. Korban masih menular

Faktanya virus ebola dapat tetap hidup dalam sperma selama tiga bulan, begitu pula dapat bertahan lama di dalam ASI. Sehingga ibu yang terkena ebola harus dimasukan ke dalam isolasi dan dipisahkan dari anaknya. Bahkan sampai ibu benar-benar sembuh dari virus ebola dan tidak diizinkan memberikan susu hingga tiga bulan dari proses kesembuhan penyakit ebola.

5. Ebola tidak akan menular melalui udara

Risiko menular ebola melalui udara sangat rendah, mungkin yang paling penting kita ketahui karena itu bukan virus yang sangat adaptif. Berbeda dengan virus influenza  yang berada di udara, Ebola menginfeksi pasien yang berdekatan dan terpapar cairan dan darah secara langsung. Sehingga anda tidak perlu khawatir ebola tidak menyebar melalui udara apabila pasien batuk dan bersin akan tetapi anda harus tetap waspada, air liur dapat berpotensi menularkan virus.  

6. Ebola menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia

Taukah anda bahwa 3.500 pasien telah meninggal di Afrika Barat dan Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar 1,4 juta akan menjadi ancaman. Namun, hampir 50.000 orang meninggal setiap tahun dari virus influenza, yang dapat dicegah dengan inokulasi sederhana. 14 orang meninggal campak setiap jam di seluruh dunia, meskipun fakta bahwa itu juga merupakan penyakit dapat dicegah dengan vaksin. 760.000 balita meninggal karena diare setiap tahunnya, dan banyak kasus dapat dicegah dengan kebersihan, perawatan, dan akses ke nutrisi yang lebih baik.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons