Bolehkah Ibu Menyusui Berpuasa Ramadhan?

Jika anda memutuskan ikut berpuasa saat sedang menyusui, selain memperhatikan beberapa hal di atas, anda dapat ikuti beberapa tips ini guna kelancaran menyusui selama anda puasa:

Niat

Niat dan persiapan yang matang dibutuhkan sebelum anda memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Selain itu, anda juga membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat anda. Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari orang-orang terdekat, diharapkan puasa anda akan lancar.

Melakukan Konsultasi Pada Dokter

Jika anda masih ragu untuk mengikuti puasa, maka alangkah lebih baiknya jika anda melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter. Apabila kondisi anda dan si kecil memungkinkan untuk ikut berpuasa, maka dokter akan memperbolehkan anda untuk ikut berpuasa. Jika tidak memungkinkan, anda harus menunda ikut berpuasa.

Konsumsi Makanan

Selama puasa, tentunya anda hanya bisa makan ketika sahur dan berbuka puasa. Maka dari itu, anda harus memanfaatkan waktu yang anda miliki dengan baik. Pastikan anda mencukupi nutrisi yang dibutuhkan. Makanan yang anda konsumsi seharusnya tidak hanya mengenyangkan, namun juga sehat dan bernutrisi.

Saat berbuka dan sahur, anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, buah-buahan dan sayuran. Makanan yang anda konsumsi harus mengandung nutrisi seimbang yang dibutuhkan. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran karena mengandung mineral dan vitamin yang tubuh perlukan.

Berdasarkan penelitian, beberapa kandungan nutrisi pada ASI mengalami penurunan. Kandungan nutrisi yang dimaksud di antaranya yaitu magnesium, zink dan kalium. Oleh karena itu, anda harus mengonsumsi makanan yang mengandung zink, kalium dan magnesium. Makanan yang mengandung zink di antaranya yaitu daging, gandum dan kerang. Makanan yang mengandung kalium di antaranya apukat, pisang, kentang, tomat, ubi dan ikan. Sedangkan makanan yang mengandung magnesium yaitu kacang-kacangan, alpukat, tempe, tahu, sayuran dan ikan.

Untuk jumlah kalori, selama puasa anda harus memenuhi minimal 1.800 kalori dalam sehari supaya tubuh tetap mendapatkan nutrisi dan energi yang diperlukan untuk menghasilkan ASI.

Memenuhi Kebutuhan Cairan

Tidak hanya harus memperhatikan asupan makanan saja, anda juga harus memperhatikan kebutuhan cairan yang diperlukan tubuh. Ini dilakukan supaya tubuh anda dapat terhindar dari masalah dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi yang dialami ibu menyusui tentunya akan mempengaruhi produksi ASI. Anda harus mencukupi kebutuhan cairan perharinya. Pastikan anda minum 8 gelas air putih sehari. Namun, untuk memenuhi kebutuhan cairan anda, mungkin dibutuhkan lebih banyak lagi cairan.

Mencukupi Waktu Istirahat

Sebagai seorang ibu rumah tangga anda mungkin memiliki segudang kegiatan. Mengurus rumah, mengurus suami dan mengurus anak. Semua kegiatan itu tentu akan menguras tenaga anda. Selama menyusui sambil berpuasa, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat. Memenuhi waktu istirahat harus dilakukan supaya tubuh anda tetap sehat, bugar dan terhindari dari kondisi lemas.

Anda bisa mencuri waktu untuk beristirahat saat siang hari. Tidur disiang hari akan membantu anda untuk menghemat energi. Hindari melakukan aktivitas di luar ruangan saat cuaca sedang panas.

Tetap Berikan ASI Pada Bayi

Memberikan ASI pada bayi saat anda sedang berpuasa tidak akan mengurangi produksi ASI. Semakin anda sering menyusui bayi anda, maka ASI yang akan dihasilkan oleh tubuh anda akan semakin banyak. Isapan bayi pada payudara menjadi salah satu rangsangan supaya produksi ASI lancar. Oleh karena itu, anda jangan khawatir produksi ASI akan semakin sedikit.

Berbagi Tugas dengan Suami

Setelah menjadi seorang ibu, anda mungkin akan cukup sulit dalam membagi waktu antara pekerjaan rumah, mengurus buah hati dan lain sebagainya. Meskipun begitu, anda tetap harus meluangkan waktu untuk beristirahat sejenak demi kelancaran ASI.

Perlu anda ketahui, kondisi tubuh yang lelah bisa menjadi faktor yang mempengaruhi produksi ASI, terlebih lagi jika ibu sedang menjalankan puasa. Oleh karena itu, alangkah lebih baik jika anda berbagi tugas dengan suami atau orang terdekat anda. Anda dapat meminta tolong untuk melakukan pekerjaan rumah atau menjaga si kecil ketika anda sedang beristirahat.

Cadangan ASI

Anda dapat membuat cadangan ASI dengan cara memerah atau memompa dan disimpan dalam lemari dingin. Apabila saat puasa anda mengalami kondisi khusus yang mempengaruhi produksi ASI, kebutuhan nutrisi bayi anda akan tetap terpenuhi karena anda sudah memiliki cadangan ASI.

Jangan Memaksakan Diri

Apabila tubuh anda memberikan isyarat untuk berhenti puasa, sebaiknya anda jangan paksakan diri untuk melanjutkan puasa. Sebaiknya anda segera berhenti puasa demi kesehatan anda sendiri dan buah hati tercinta.

Agar ASI Lancar Saat Puasa

Bolehkah ibu menyusui berpuasa ramadhan

Puasa tidak akan mempengaruhi produksi ASI. Namun, untuk memastikan agar ASI lancar meskipun anda sedang berpuasa, anda bisa simak beberapa tips berikut ini:

Rutin Memompa ASI

Kegiatan memompa ASI juga akan dapat mempengaruhi produksi ASI. Saat bulan Ramadhan kegiatan anda pastinya menjadi lebih banyak, mulai dari menyiapkan makan sahur, berbuka puasa, sholat tarawih dan ibadah yang lainnya. Karena banyaknya kegiatan tersebut akan membuat waktu memompa ASI menjadi berkurang. Dimana kondisi ini akan menyebabkan produksi ASI anda menurun. Oleh karena itu, anda bisa memompa ASI di waktu yang lainnya. Anda dapat menambah waktu memompa ASI dalam setiap harinya, seperti misalkan menjadi 5 kali sehari untuk menjaga agar ASI tetap lancar meskipun anda sedang berpuasa.

Hindari Stres

Keadaan mental ibu tentu akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh ibu. Oleh karena itu, hindari stres saat menjalankan puasa sambil menyusui. Anda harus tetap berpikir positif, sebab stres yang anda alami dapat mempengaruhi produksi ASI.

Stres akan dapat mempengaruhi hormon oksitosin, hormon yang memiliki peran dalam merangsang keluarnya ASI. Hormon ini dipengaruhi oleh keadaan hati ibu. Apabila ibu stres, ASI tidak akan dapat keluar dengan lancar karena hormon oksitosin terhambat.

Memperhatikan Jenis Makanan yang Dikonsumsi

Supaya produksi ASI tetap lancar meskipun anda berpuasa, anda tetap harus memperhatikan asupan makanan yang anda konsumsi ketika buka puasa atau sahur. Konsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang baik akan dapat membantu memperlancar produksi ASI. Oleh karena itu, setelah buka puasa atau sahur anda dapat mengonsumsi makanan bernutrisi. Beberapa makanan yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI di antaranya yaitu buah segar, kurma dan sayuran hijau.

Selain itu, anda jangan lupa untuk banyak minum air setelah buka puasa atau ketika sahur. Pastikan anda minum cukup air supaya ASI tetap lancar dan terhindar dari dehidrasi.

Perbanyak Konsumsi Daging

Anda dapat memperbanyak konsumsi daging. Daging merupakan makanan yang tinggi akan kandungan protein dan kalori yang dapat disimpan oleh tubuh dalam waktu yang lumayan lama. Sehingga dengan begitu ibu tidak akan mudah lemas meskipun sedang berpuasa.

Makan Setelah Tarawih

Dibandingkan orang biasa, ibu menyusui membutuhkan kalori yang lebih banyak. Untuk mencukupi kebutuhan kalori, anda dapat makan setelah menjalankan shalat tarawih. Namun, jika anda masih merasa kenyang karena mengonsumsi makanan berat saat buka puasa, anda bisa makan buah-buahan karena tidak terlalu mengenyangkan.

Meskipun malas makan tetapi harus tetap diusahakan makan demi buah hati anda. Dalam masa menyusui, anda jangan egois hanya memikirkan diri sendiri karena anda juga harus memperhatikan asupan untuk bayi anda.

Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan

Karena malas menyajikan makanan untuk sahur, biasanya banyak ibu rumah tangga yang memilih menu alternatif yakni makanan olahan. Makanan olahan memang praktis, namun tidak baik untuk kulitas ASI.

Makanan olahan yang mengandung bahan kimia berupa MSG dan pengawet akan dapat mempengaruhi kualitas ASI. Oleh karena itu, penting mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi saat sahur.

Kondisi yang Mengharuskan Ibu Menyusui Membatalkan Puasa

Bolehkah ibu menyusui berpuasa Ramadhan

Jika ibu menyusui mengalami beberapa kondisi ini saat berpuasa, sebaiknya segera batalkan puasa:

  • Mengalami Komplikasi Penyakit. Apabila anda mengalami atau memiliki komplikasi penyakit, seperti misalkan tekanan darah tinggi atau rendah, diabetes, masalah pencernaan dan lain sebagainya, maka sebaiknya ibu menyusui tidak ikut berpuasa. Hanya saja, jika anda tetap kekeh ingin berpuasa, sebaiknya anda konsultasikan terlebih dahulu pada dokter untuk memastikan kondisi anda.
  • Gula Darah Mengalami Penurunan. Gula darah mengalami penurunan ditandai dengan tubuh terasa lemas, keluar keringat dingin, tubuh bergetar dan mata seperti berkunang-kunang. Apabila anda mengalami kondisi seperti ini, sebaiknya segera batalkan puasa.
  • Mengalami Dehidrasi. Dehidrasi merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan cairan. Kondisi dehidrasi yang dialami oleh ibu menyusui akan menyebabkan terhambatnya produksi ASI, sehingga asupan ASI untuk si kecil akan berkurang. Selain itu, dehidrasi yang dialami oleh ibu menyusui juga akan membuat komposisi kandungan ASI mengalami perubahan. Apabila ibu mengalami dehidrasi saat menyusui, maka kesehatan bayi akan terpengaruh. Dehidrasi juga akan membahayakan kesehatan ibu. Jika anda mengalami tanda-tanda dehidrasi, salah satunya merasa sangat kehausan, sebaiknya anda segera batalkan puasa dan minum air yang cukup. Untuk menjaga cairan tubuh, anda bisa mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
  • Urine Berbau Tajam dan Gelap. Urine berbau tajam dan berubah warna menjadi gelap juga menjadi salah satu tanda dehidrasi. Jangan abaikan kondisi ini karena akan mempengaruhi ASI.
  • Sakit. Jika anda tidak enak badan atau sakit, sebaiknya jangan paksakan melanjutkan puasa. Selain itu, apabila anda merasakan sakit dibeberapa bagian tubuh, serta kepala terasa sakit itu bisa menjadi tanda dehidrasi.
  • Merasa Lesu. Apabila ibu menyusui mengalami lemah, lesu dan terasa seperti ingin pingsan, sebaiknya anda menghentikan puasa dan istirahat.

Kesimpulan

Dengan demikian ibu menyusui boleh ikut berpuasa namun harus disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi. Oleh karena itu, sebelum ikut berpuasa disarankan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter. Namun, jika usia bayi masih di bawah 6 bulan atau masih ASI eksklusif, disarankan bagi ibu menyusui untuk menunda puasa, karena pada masa ini ASI menjadi satu-satunya asupan si kecil.

Penting bagi ibu menyusui untuk memperhatikan asupan makanan dan kebutuhan cairan saat berpuasa, guna menjaga kualitas dan kuantitas ASI serta terhindari dari masalah kesehatan. Nah, beberapa tips berpuasa saat menyusui di atas diharapkan dapat membantu kelancaran puasa anda meskipun sedang berpuasa.

Itulah penjelasan mengenai bolehkah ibu menyusui berpuasa Ramadhan serta beberapa tips menyusui selama puasa agar lancar. Semoga bermanfaat.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons