Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Penyakit Maag

Penyakit pencernaan merupakan gangguan yang bisa menyerang siapa saja, tidak mengenal usia dan jenis kelamin.

Seseorang sangat rentan terserang oleh gangguan pencernaan, mengingat sistem pencernaan merupakan jalan atau tempat masuknya dan makanan diproses.

Ada banyak sekali gangguan pada sistem pencernaan, dimana gangguan atau penyakit yang sering terdengar dialami oleh banyak orang yaitu penyakit maag. 

Penyakit maag atau yang lebih sering dikenal dengan dispepsia merupakan salah satu gangguan pada lambung yang mana dinding lambung bagian dalam mengalami peradangan. Radang lambung yang terjadi secara terus menerus akan membuat lapisan dinding lambung bagian dalam itu sendiri menjadi terkikis, sehingga dengan begitu terbentuklah luka yang disebut dengan tukak lambung. Biasanya karena penyakit maag ini seseorang akan mengalami rasa perih ketika makan, selain mengganggu makan rasa yang timbul ini juga akan sangat menyakitkan dan membuat tidak nyaman.

Apa penyebab maag?

Pada umumnya, penyebab sakit maag ada dua, yakni disebabkan oleh penggunaan obat anti inflamasi non steroid atau OAINS dalam waktu yang cukup panjang serta disebabkan oleh bakteri H. pylori.

Obat anti inflamasi non steroid (OAINS)

Pada umumnya, obat yang satu ini biasanya digunakan untuk meredakan sakit, radang dan panas. Contoh OAINS yang biasanya digunakan yaitu naproxen, ibuprofen, aspirin dan diclofenac. Selain digunakan untuk keperluan di atas, aspirin juga biasanya digunakan untuk mencegah atau menghambat darah agar tidak menggumpal yang nantinya akan menyebabkan stroke atau serangan jantung.

Penggunaan OAINS ini akan beresiko terjadinya maag atau memperparah sakit maag, maka disarankan untuk tidak menggunakan obat tersebut. Selain obat-obat di atas, ada obat lain yang bisa digunakan untuk meredakan sakit yang disarankan oleh dokter, dimana obat yang dimaksud yaitu parasetamol.

Namun, apabila risiko tidak menggunakan OAINS akan lebih besar dibandingkan dengan risiko sakit maag, maka biasanya dokter akan menyarankan untuk tetap menggunakannya. Tapi OAINS yang akan disarankan biasanya aspirin dengan dosis yang rendah. Selain itu, penggunaan aspirin pun biasanya akan dikombinasikan dengan obat penghambat pompa proton atau PPP yang mana bertujuan untuk mengurangi asam lambung serta mencegah risiko terjadinya komplikasi akibat penyakit maag.

Bakteri Helicobacter Pylori

Sakit maag yang disebabkan oleh bakteri helicobacter pylori biasanya sudah sangat sering terjadi. Namun, meskipun begitu terkadang infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri h.pylori tidak terlalu signifikan, sehingga dengan begitu banyak orang atau penderita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi.

Penyebab orang sangat rentan terhadap infeksi bakteri ini sebenarnya belum diketahui secara pasti, sementara sebagian lainnya tidak. Menjauhi rokok adalah hal yang harus dilakukan, karena rokok dianggap mampu membuat seseorang rentan terhadap bakteri yang satu ini.

Selain itu, sakit maag juga bisa disebabkan karena turunan dari keluarga. Faktor genetika dapat membuat seseorang rentan terhadap bakteri H.pylori.

Apa Saja Gejala Penyakit Maag?

Bagi mereka yang menderita sakit maag, rasa nyeri yang dirasakan bisa saja muncul atau mulai terasa langsung setelah makan. Nyeri yang dirasa seperti perih, ngilu serta sensasi panas pada perut selama beberapa menit atau bahkan jam merupakan gejala maag yang paling umum dan biasa terlihat. Selain itu, gejala yang muncul pun bisa saja terasa di bagian leher, bagian pusar bahkan daerah punggung. Nyeri yang ditimbulkan oleh sakit maag berasal dari luka atau radang yang terdapat pada dinding dalam lambung yang terpapar oleh zat asam.

Sering kali, gejala khas sakit maag tidak akan terasa ketika kondisi tersebut sedang kambuh. Bahkan pula sakit maag terkadang tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri sama sekali. Jika seperti ini, maka penderita maag tersebut bisa saja terkena komplikasi seperti misalkan pendarahan yang mana tidak merasakan sama sekali nyeri sebelumnya.

Selain gejala di atas, ada pula gejala yang kurang umum seperti adanya rasa mual, perut panas, nafsu makan hilang serta gangguan pencernaan. Bahkan ada di antaranya beberapa penderita susah mencerna makanan yang berlemak.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons