Gangguan Sistem Pencernaan yang Sering Terjadi Saat Bulan Puasa

Meskipun banyak manfaat yang didapatkan, tetapi tidak bisa kita pungkiri lagi ketika puasa banyak orang yang sering mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Pasalnya, ketika bulan puasa sistem pencernaan kita akan melakukan adaptasi dengan pola makan yang belum terbiasa diterapkan. Pada saat menjalankan puasa, pola makan berubah mulai dari waktu sampai frekuensinya, yakni hanya sahur dan buka puasa. Jika kita menerapkan pola makan yang sehat, maka manfaat puasa pun akan kita dapatkan. Namun, tidak jarang ketika waktu berbuka puasa tiba banyak orang yang melakukan aksi balas dendam dengan makan dengan jumlah berlebi. Hal ini tentunya tidak baik untuk kesehatan terutama untuk sistem pencernaan. Lalu masalah apa saja yang sering dialami ketika bulan puasa? Berikut ini penjelasannya.

Gangguan Sistem Pencernaan yang Sering Terjadi Saat Bulan Puasa

Mual dan Muntah

Agar nafsu makan terpuaskan, tidak jarang banyak orang yang mengkonsumsi banyak makanan pada saat berbuka puasa. Bahkan karena kekenyangan bangun menjadi kesiangan dan tidak menjalankan sahur. Keadaan seperti ini tentunya bukanlah hal yang baik. Pola makan yang tidak sehat seperti ini harus dihindari. Jika sudah makan langsung tidur, maka metabolisme tubuh akan menjadi terhambat.

Bangun kesiangan dan tidak makan sahur juga akan menyebabkan perut menjadi kosong ketika siang hari, asam lambung akan meningkat. Untuk mengatasi keadaan seperti itu maka alangkah lebih baik apabila buka puasa dengan porsi seimbang. Usahakan juga untuk menjalankan sahur setiap harinya. Agar perut kenyang dalam waktu yang lebih lama, anda bisa menambahkan makanan berserat ke dalam menu sahur anda.

Perut Kembung

Perut kembung juga biasanya sering terjadi pada saat bulan puasa. Perut kembung juga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu. Di dalam lambung hal pertama kali yang akan diturunkan ke usus kecil yaitu cairan. Kemudian, lambung akan mengeluarkan asam dan enzim. Ketika proses tersebut belum selesai, namun ketika itu ada pemasukan cairan lagi maka proses pencernaan akan menjadi terhambat. Yang mana keadaan inilah yang akan menyebabkan perut terasa kembung. Ketika buka atau sahur anda juga harus menghindari beberapa makanan yang dapat menyebabkan perut kembung seperti brokoli, kubis, kol, makanan berminyak, kacang-kacngan, minuman bersoda dan lain sebagainya.

Diare

Ketika bulan puasa, pola makan kita akan berubah. Karena berubahnya pola makan sistem pencernaan belum terbiasa dan akan terkejut, yang mana keadaan ini akan menyebabkan diare. Beberapa makanan harus anda hindari agar  terhindar dari diare, seperti makanan yang mengandung lemak terlalu banyak. Pasalnya, lemak akan sulit dicerna oleh sistem pencernaan, sehingga hanya akan menyebabkan gangguan dan penyakit salah satunya diare. Untuk mengatasinya anda harus menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.

Sembelit atau Konstipasi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa ketika bulan puasa sistem pencernaan akan beradaptasi, pasalnya ketika hari hari biasa kita makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Ketika menjalankan puasa perut akan kosong selama kurang lebih 14 jam. Keadaan sepert ini tentunya akan membuat seseorang mengalami sembelit atau konstipasi. Sembelit atau konstipasi itu sendiri merupakan keadaan dimana tinja mengeras dan sulit untuk dikeluarkan. Keadaan seperti ini biasanya akan menyebabkan sakit yang teramat sakit dan membuat tidak nyaman bagi penderitanya. Untuk mengatasi keadaan seperti ini dianjurkan untuk minum air putih kurang lebih sebanyak 8 gelas ketika sahur dan berbuka puasa.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Gangguan seperti ini juga biasanya dialami oleh banyak orang pada saat bulan puasa. Gangguan pencernaan pada manusia ini disebabkan karena beberapa hal, dimana di antaranya yaitu karena buka puasa yang sering telat atau setelah selesai makan langsung tidur. Hal seperti itu akan mengakibatkan asam lambung menjadi penuh, sehingga makanan akan naik menuju kerongkongan. Gangguan ini akan menimbulkan gejala utama seperti dada terasa panas dan ulu hati terasa nyeri. Cara mengatasi gangguan ini terbilang cukup mudah, dimana anda harus menghindari mengkonsumsi makanan dengan berlebihan, hindari makan makanan yang mengandung kafein dan lemak tinggi. Selain itu, anda juga harus menghindari tidur setelah makan. Apabila ingin tidur, maka alangkah lebih baik untuk memberikan jeda selama kurang lebih 2-3 jam setelah anda selesai makan.

Itulah beberapa gangguan yang sering terjadi selama puasa. Biasakan hidup sehat dengan menerapkan pola makan yang baik dan benar agar terhindar dari gangguan tersebut dan mendapatkan manfaat puasa.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons