Gangguan Konstipasi, Penyebab, Gejala dan Cara Penanganan

Bagaimana Cara Mengobati Konstipasi?

Karena keadaan ini sangat mengganggu, oleh sebab itu harus ditangani dengan sebaik-baiknya. Penanganan konstipasi dilakukan guna melancarkan pencernaan agar penderita dapat buang air besar dengan baik dan teratur. Penanganan pertama yang paling penting dan utama yang biasanya sering di  anjurkan yaitu dengan meperbaiki pola makan dan gaya hidup, terlebih lagi konsumsi banyak serat.

Serat merupakan salah satu bagian dari makanan yang pada dasarnya tidak bisa diserap oleh tubuh, sehingga dengan begitu akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Contoh bahan makanan yang banyak mengandung serat yaitu, sayur, buah dan sereal. Apabila asupan makanan yang dikonsumsi memiliki serat yang cukup, maka akan berdampak pada kelancaran buang air besar.

Selain cara tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan guna melancarkan sistem pencernaan seperti:

  • Memperbanyak waktu olahraga seperti pada pagi hari atau sore hari.
  • Memperbanyak minum air putih.
  • Jangan mengabaikan jika ada keinginan buang air besar.
  • Ketika buang air besar anda bisa meletakan lutut anda dengan posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pinggul, misalkan letakan kaki pada bangku.

Pengobatan konstipasi dengan obat pencahar

Apabila langkah penanganan awal seperti yang sudah disebutkan di atas tidak efektif, biasanya dokter akan menyarankan untuk menggunakan obat pencahar. Hal yang harus anda ingat selama menggunakan obat pencahar yaitu anda maupun anak anda harus lebih banyak mengkonsumsi air putih. Obat yang satu ini dapat memperlancar proses buang air besar. 

Obat pencahar memiliki beberapa jenis seperti:

  • Obat pencahar osmotik. Obat pencahar yang satu ini mampu meningkatkan jumlah cairan di dalam usus, sehingga mampu merangsang tubuh untuk mendorong serta melunakan tinja. Contoh obat pencahar jenis ini yang biasanya diberikan oleh dokter yaitu, laktulosa dan macrogol.
  • Obat pencahar pembentuk tinja. Obat pencahar jenis ini akan membuat tinja anda menyerap cairan sehingga teksturnya akan menjadi lunak serta mudah dikeluarkan. Oleh karena itu penderita harus banyak minum air putih ketika mengkonsumsi obat ini. Contoh obat pencahar jenis ini yang biasanya diberikan oleh dokter yaitu, sekam ispaghula dan metilselulosa.
  • Obat pencahar stimulan. Obat ini mampu merangsang serta membantu otot yang melapisi saluran pencernaan agar bisa mendorong tinja yang ada di dalam usus besar menuju anus. Biasanya obat ini akan diberikan jika tinja memang benar-benar sulit keluar, meskipun sudah lunak. Senna, sodium picosulphate, dan bisacodyl merupakan obat pencahar jenis stimulan yang biasanya diberikan dokter.

Durasi penggunaan obat pencahar ini biasanya akan tergantung pada tingkat keparahan yang dialami. Jika penyebab konstipasi karena obat atau penyakit lainnya, maka penderita harus mengkonsumsi obat pencahar dalam waktu yang cukup lama, bisa berbulan-bulan atau bakan sampai bertahun-tahun. Selain itu, dosisnya juga harus dikurangi secara bertahap, serta satu demi satu apabila penderita menggunakan beberapa jenis obat pencahar untuk mengatasi konstipasi.

Khusunya bagi anak-anak yang menderita kosntipasi dalam tingkatan yang parah, biasanya dokter akan memberikan pencahar osmotik terlebih dahulu sebelum diberikannya pecahar stimulan apabila dibutuhkan.

Mungkin banyak orang yang mengabaikan gangguan ini, namun meskipun begitu demi kesehatan terlebih lagi kesehatan sistem pencernaan, kita harus memperhatikannya dan mencegahnya dengan menjauhi semua hal yang dapat menyebabkan gangguan ini.

 

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons