Fakta Air Ketuban yang Harus Ibu Hamil Pahami

Hanya saja pada beberapa kasus terkadang ada masalah terhadap warna air ketuban. Anda perlu waspada dan memberitahukan pada dokter jika air ketuban yang keluar warnanya kehijauan, baunya tidak sedap dan bercampur dengan darah yang cukup banyak/ Jika air ketuban warnanya tidak normal seperti kehijauan, kental, kekuningan, baunya busuk atau ibu hamil mengalami demam maka kemungkinan menandakan terdapat kelainan pada janin dan adanya infeksi ketuban. Keadaan ini tidak boleh dibiarkan dan memerlukan penanganan dengan segera.

Ketuban Pecah Dini

Ibu hamil sebagian mengalami ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. Jika air ketubah  pecah semakin dini makan keadaan ibu dan janin semakin serius. Keadaan ini disebut dengan ketuban pecah dini. Biasanya penyebabnya jarang diketahui, namun beberapa faktor dapat memicu terjadinya ketuban pecah dini.

  • Kebiasaan merokok pada ibu hamil
  • Ibu mengalami infeksi pada rahim, vagina, atau leher rahim
  • Ibu pernah melakukan operasi maupun biopsi leher rahim
  • Pada kehamilan sebelumnya ibu hamil pernah mengalami keadaan ini

Jika anda merasakan air ketuban pecah dini atau ada air yang mengalir dari vagina baik menyembur atau perlahan, anda dapat menyerap cairan tersebut dengan kain. Kemudian anda dapat mencium aromanya, harus anda ketahui air ketuban baunya tidak seperti urine. Jika telah dipastikan bukan urine, maka anda dapat segera mencari bantuan medis. Jangan biarkan keadaan ini.

Ciri Air Ketuban Normal

Fungsi air ketuban akan bermanfaat untuk bayi jika air ketuban normal. Namun, apabila air ketuban tidak normal maka akan mengganggu kesehatan dan perkembangan bayi yang anda kandung. Air ketuban yang normal biasanya memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:

  • Tidak memiliki bau
  • Terasa hangat
  • Cairannya berwarna bening atau sedikit kekuningan, terdapat percak putih dan/atau terdapat darah atau lendir

Sedangkan jika air ketubannya rusak maka biasanya akan keruh, warnanya akan kecoklatan atau kehijauan

Penyebab Air Ketuban Rusak

Air ketuban rusak bisa disebabkan karena banyak faktor seperti, usia kehamilan sudah lewat 40 minggu, infeksi atau bayi mengalami masalah. Warna air ketuban kecoklatan atau hijau biasanya penyebabnya karena mekonium, yakni feses pertama bayi. Bayi akan mengeluarkan feses pertamanya setelah lahir. Namun pada kasus ini bayi sudah mengeluarkan feses pertama ketika ia masih dalam kandungan.

Jika bayi menghirup mekonium atau mekonium masuk ke paru-paru bayi lewat air ketuban maka akan menyebabkan masalah pernapasan yang serius atau disebut dengan sindrom aspirasi mekonium, apalagi jika mekonium pada air ketuban kental. Dimana keadaan ini bisa terjadi sebelum, selama maupun setelah dilahirkan.

Mekonium dapat terhirup bayi sebagian ataupun seluruhnya saat masih dalam kandungan atau setelah dilahirkan. Ini akan membuat mekonium menyumbat pernapasan bayi sehingga akan membuat si kecil kesulitan bernapas. Jika mekonium yang terhirup bayi semakin banyak, maka kondisi bayi akan semakin parah.

Penting untuk mengenali tanda-tanda tidak normalnya air ketuban sehingga anda dapat segera mendapatkan bantuan untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih parah. Maka dari itu, penting untuk rutin memeriksakan kehamilan pada dokter kandungan.

Demikian fakta air ketuban yang harus ibu hamil pahami mulai dari pengertian, fungsi, hingga masalah yang terjadi pada kehamilan. Semoga bermanfaat.

 

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons