Epilepsi Pada Anak

Perubahan kondisi fisik dan psikis anak tidak dapat disimbulkan dengan satu perubahan, misalnya saja ketika anak kejang. Apakah kejang anak pada suhu normal atau ketika anak anda dalam suhu badan yang tinggi (demam) atau ketika anak anda seringkali mengeluhkan bagian tubuhnya. Inilah yang harus anda ketahui sebagai ciri ciri anak anda mengalami masalah kesehatan.

Seringkali kejang yang dialami anak dikhawatirkan anak mengidap epilepsi. Padahal masih ada gejala-gejala epilepsi pada anak yang harus anda perhatikan. Pada kesempatan kali ini, artikel kami akan membahas mengenai epilepsi pada anak. Pengertian epilepsi pada anak, gejala epilepsi pada anak, penyebab epilepsi dan pertolongan pertama pada anak yang mengalami epilepsi.

Pengertian Epilepsi

Penyakit epilepsi tidak hanya terjadi pada anak-anak. Orang dewasa sekalipun dapat terserang epilepsi. Apa sebenarnya epilepsi? Menurut pengertian epilepsi adalah kondisi yang ditandai dengan adanya seizure yaitu bangkitan yang berulang dari gangguan fungsi otak secara intermiten. Hal ini disebabkan karena muatan listrik di dalam tubuh abnormal dan juga berlebihan pada neuron secara paroksismal.

Selain itu epilepsi seringkali diartikan sebagai gangguan yang berhubungan dengan sistem syaraf karena aktivitas yang berlebihan dari neuron pada otak penyebab reaksi pada tubuh manusia yang menyebabkan reaksi. Reaksi pada penderita epilepsi yaitu terjadinya bengong sesaat, gangguan kesadaran, mengalami kesemutan, kejang-kejang bahkan hingga kontraksi otot. Epilepsi bukan merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ataupun virus. Bahkan penyakit epilepsi yang seringkali terkenal di masyarakat sebagai ayan ataupun sawan ini dapat diredam dengan bantuan lingkungan.

Pengertian Epilepsi Pada Anak

Epilepsi merupakan istilah yang umum yang dialami oleh anak yang mengalami kejang. Meskipun demikian kondisi tubuh anak harus diperhatikan, kejang yang dialami anak ketika demam atau kejang setelah beberapa jam mengkonsumsi makanan. Anak yang mengalami epilepsi adalah anak yang mengalami kejang berkali-kali. Hal ini dikarenakan terjadinya impuls listrik di otak yang melewati batas normal sehingga impuls listrik dapat menyebar dan menciptakan kondisi yang tidak terkendali yang akhirnya ditransmisikan ke otot dan mengakibatkan kejang dan berkedut.

Epilepsi kebanyakan terjadi pada manula dan anak-anak. Penderita epilepsi 30% terdiri dari anak-anak. Anak penyandang epilepsi berjumlah 25-840 per 100.000 penduduk dalam satu tahun. Jenis epilepsi yang sering terjadi pada anak adalah epilepsi idiopatik dan epilepsi simptomatik. Epilepsi idiopatik umumnya terjadi pada anak dengan perkembangan dan pemeriksaan fisik normal. Sedangkan pada epilepsi simptomatik seringkali dihubungkan dengan kondisi karena adanya kelainan otak.

Gejala Epilepsi Pada Anak

Epilepsi merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapapun termasuk pada anak yang tidak memiliki garis keturunan keluarga yang mengalami epilepsi. Berikut ini adalah gejala epilepsi pada anak :

1. Tatapan Mata Anak Kosong

Anak yang menderita epilepsi tidak ditunjukan dengan gejala kejang dan mulut berbusa saja. Pada kejadian epilepsi anak yang memiliki tatapan kosong atau bengong lebih sering terjadi. Tatapan anak yang bengong kosong berbeda dengan melamun. Apabila melamun anak masih dapat digoyangkan sedangkan pada bengong kasus epilepsi anak tidak dapat digoyangkan.

2. Bangkitan Total

Bangkitan total atau total convulsions merupakan kejang total pada tubuh anak. Jenis kejang yang serius terjadi pada ana yang mengalami epilepsi. Jenis kejang ini seringkali menyebabkan anak terjatuh ke tanah dan juga kehilangan kesadaran. Kejang yang dialami oleh anak epilepsi dua sampai lima menit. Saat anak mengalami kejang maka tubuh anak akan kaku dan bergetar tidak terkendali. Anak yang mengalami kejang total tanpa disadari akan keluar air seni dan air liur yang disertai dengan bola mata yang memutar kebelakang. Apabila kejang sudah berlangsung seringkali anak tidak menyadari apa yang sudah terjadi pada dirinya dan mengalami kebingingungan.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons