Ini dikarenakan bakteri penyebab diare akan mudah menginfeksi seseorang yang mempunyai sistem imun lemah.
Keracunan makanan
Beberapa kasus anak-anak yang terkena diare disebabkan oleh keracunan makanan. Kondisi ini mampu lebih besar apabila, gejala mencret dibarengi dengan muntah-muntah. Diare sangat mudah untuk menyerang anak melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Kondisi ini pada umumnya dapat mereda sendiri, kurang lebih lamanya 24 jam.
Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
Kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan pencahar, dapat menyebabkan diare. Jika antibiotik menjadi penyebab diare, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter.
Alergi makanan
Apabila anak anda mempunyai alergi terhadap makanan tertentu, diare lebih rentan terjadi. Ada banyak jenis makanan yang mampu menyebabkan alergi. Makanan tersebut diantaranya:
- Produk olahan susu, termasuk keju, butter, krim susu serta es krim.
- Telur
- Kedelai
- Kacang-kacangan
- Gandum
Pada bayi masih menyusu anak akan tertular dari makanan yang ibunya konsumsi. Protein yang terkandung dalam makanan ibu, akan terserap kedalam asi serta masuk ke tubuh bayi.
Kondisi kesehatan tertentu
Anak menderita penyakit seperti irritable bowel syndrom, crohn, celiac mampu menyebabkan diare. Kondisi tersebut harus segera di periksakan kepada dokter.
Baca Juga : Kenali Rotavirus Penyebab Diare Pada Anak-anak
Tanda dan gejala diare pada anak
Pada umumnya, diare pada anak kecil menimbulkan gejala seperti BAB sering serta frekuensi feses cair. Segera periksakan anak jika gejala lain menyertai, seperti:
- Anak mengeluh perutnya kembung
- Sakit perut dan kram
- Demam
- Wajah anak terlihat lelah dan lesu
- Kurangnya nafsu makan
Kenali gejala dehidrasi pada anak yang diare
Anak yang mengalami diare, sangat rentan untuk terkena dehidrasi. Dehidrasi saat diare, disebabkan oleh frekuensi BAB yang mengakibatkan tubuh anak kehilangan banyak cairan. Selain mengamati tanda gejala diare yang umum terjadi, penting untuk orang tua mengenali tanda dehidrasi.
Gejala diare tanpa dehidrasi
Kondisi ini belum sampai pada tahap dehidrasi. Anak juga belum menunjukan gejala dehidrasi, jika anak masih meminta air putih, serta matanya tidak cekung.
Gejala diare dengan dehidrasi ringan
Ketika diare sudah menyebabkan dehidrasi yang ringan, anak akan rewel dari biasanya. Anak akan meminta minum secara terus-menerus, seperti yang kehausan. Kondisi ini ditandai dengan rasa pada kulit nya. Anda dapat mencubit lebar perut anak, serta menahan nya 30 detik. Anda melakukan pencubitan dengan pelan saja.
Apabila kulit kembali menebal dalam satu detik, maka turgor anak masih baik. Namun, jika turgor anak kembali dalam waktu 2-5 detik, maka kondisi tersebut dikatakan kurang baik. Apa yang dimaksud dengan turgor? Turgor adalah suatu penilaian derajat dehidrasi, dari seberapa bagusnya elastisitas kulit anak.
Gejala diare sampai dehidrasi berat
Dehidrasi berat yang diakibatkan oleh diare pada anak. Akan membuat anak terlihat lemah, letih dan lesu bahkan sampai malas untuk minum. Mata anak akan terlihat cekung. Anda dapat melakukan tes turgor seperti pada penjelasan sebelumnya.
Cara mengatasi diare
Faktanya, diare yang terjadi pada anak dapat sembuh dengan sendirinya. Mulai dari satu hari sampai dua hari. Meskipun begitu, anda tidak boleh menganggap diare sebelah mata. Pada kasus yang parah, diare mampu menyebabkan kematian.
Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasinya. Diantaranya sebagai berikut.
- Apabila anak masih menyusu ASI, susui anak sesering mungkin. Ini dilakukan untuk mengganti cairan tubuh anak yang hilang.
- Apabila anak sudah tidak menyusu, anda dapat memberikan cairan elektrolit pada anak. Hal tersebut dilakukan karena air putih saja tidak cukup untuk mengganti kalium, mineral natrium dan nutrisi yang hilang lain nya.
- Berikan anak obat antibiotik dengan resep dokter. Ini sangat berguna untuk mengurangi tingkat keparahan diare. Serta mencegah diare untuk kambuh kembali.
- Berikan anak makanan yang berkuah hangat, seperti sup ayam.
Beberapa makanan yang dapat anak konsumsi saat diare
Pilihan makanan yang dikonsumsi untuk anak harus benar-benar sehat. Terlebih lagi jika anak sedang mengalami diare. Berikut beberapa pilihan makanan yang dapat anda berikan.
- Untuk bayi baru lahir – 6 bulan
Pada anak yang berusia tersebut, anda diharuskan untuk memberikan ASI sesering mungkin. Jangan berikan anak makanan, atau minuman yang lain selain ASI.
- Untuk bayi berusia 6 bulan keatas
Anda hanya boleh memberikan ASI serta pendamping makanan. Pendamping makanan yang dapat anda berikan yaitu bubur pisang.
- Untuk balita usia 1 tahun
Anda dapat tetap memberikan ASI sebagai makanan utama. Dibarengi dengan MPASI dengan campuran ayam, telur, ikan serta sayuran seperti brokoli dan wortel.
- Untuk balita berusia 1 – 2 tahun
Disarankan untuk tetap diberikan ASI dengan dibarengi makanan yang hangat seperti sup. Hindari makanan yang mengandung minyak.
- untuk balita berumur 2 tahun keatas
Anda dapat memberikan anak makanan yang sehat. Makanan sehat seperti nasi, roti, pisang, kentang serta yogurt.
Cara mencegah diare pada anak
Resiko diare yang terjadi pada anak, dapat dicegah dengan hal-hal berikut.
- Biasakan anak untuk mencuci tangan.
- Jaga kebersihan kamar mandi, area wastafel dan toilet.
- Cuci buah, sayuran sebelum di makan dan di olah
- Masak makanan sampai matang sempurna
- Hindari memberikan anak minuman yang tidak steril
Jika anak mengalami kondisi diare dengan gejala seperti diatas, sebaiknya segera periksakan ke dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan penanganan serta pengobatan yang tepat. Semoga Bermanfaat.