Bolehkah Ibu Hamil Menggendong Anak Balita?

Padahal sebenarnya hal ini sah-sah saja dilakukan. Apalagi saat buah hati anda yang berusia balita sedang merasa tidak nyaman dan membutuhkan dekapan dan kasih sayang dari ibunya.

Selain itu, pada dasarya tubuh manusia telah dirancang oleh Tuhan untuk bisa mendukung janin secara aman selama masa kehamilan. Akan tetapi, ibu hamil juga perlu memperhatikan beberapa rambu-rambu penting sewaktu menggendong si anak balita.

Mengabaikan beberapa hal sewaktu menggendong si kecil, dikhawatirkan akan dapat berpengaruh terhadap kehamilan anda, termasuk dengan timbulnya gangguan nyeri punggung dan nyeri pinggang. Sakit pinggang dan punggung sendiri yang terjadi selama masa kehamilan umumnya disebabkan oleh dua hal.

Yang pertama dalah lantaran berat badan yang bertambah naik dan yang kedua adalah karena postur tubuh ibu hamil yang salah sewaktu melakukan aktivitas harian, termasuk dengan menggendong si buah hati selama masa kehamilan.

Nah, untuk penyebab yang pertama tak banyak hal yang dapat ibu lakukan karena perubahn tubuh pada ibu hamil ini normal dan alami terjadi. Sementara untuk faktor yang kedua, penyebab ini sebenarnya dapat dihindari dengan memperhatikan segala macam aktivitas yang anda lakukan agar dijalankan dengan tepat sehingga tidak memperngaruhi kondisi tubuh anda. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sewaktu menggendong anak selama masa kehamilan.

Rambu-Rambu Menggendong Anak Selama Kehamilan

Penting sekali memperhatikan beberapa hal ini dengan baik sewaktu anda menggendong si kakak yang masih balita selama masa kehamilan. Sebab pada dasarnya, menggendong anak saat hamil bukanlah sesuatu yang dipantang. Hanya saja, perlu benar-benar diperhatikan sewaktu anda melakukannya.

  • Pada trimester pertama, menggendong anak memang diperbolehkah selama anda kuat mengangkat bobot tubuh si buah hati. Selain itu, perhatikan posisi menggendong, upayakan untuk tidak menggendong si kecil dibagian depan, melainkan dibagian samping pada pinggang anda.
  • Sebaiknya jangan gendong si kecil terlalu lama. Berikan jeda dengan menurunkan si kecil sementara beberapa menit. Dengan begini ibu hamil tidak akan mudah merasa lelah.
  • Perlu diketahui, cedera punggung adalah salah satu kondisi yang paling sering terjadi pada ibu hamil. Terutama untuk mereka yang seringkali terlibat dengan berbagai aktivitas yang berat, seperti mengangkat beban atau membawa sesuatu dengan posisi yang tidak tepat, termasuk menggendong si kecil. Untuk itu, perhatikan posisi menggendong dengan baik.
  • Pada saat memasuki usia trimester kedua dan ketiga, anda disarankan untuk tidak menggendong anak atau mengangkat beban yang berlebihan. Sebab kondisi ini akan mungkin membuat posisi ibu hamil menjadi tidak stabil dan akan mungkin membahayakan kesehatan dan keselamatan bayi dalam kandungannya.
  • Selain itu, perhatikan berat tubuh dan usia anak. Jika bobot tubuh anak balita anda berlebih atau terlalu berat dan usianya sudah cukup besar. Sebaiknya anda tidak disarankan untuk mengangkat tubuhnya selama masa kehamilan.

Dengan demikian, pada dasarnya kegiatan menggendong anak balita selama masa kehamilan boleh-boleh saja dilakukan. Asalkan ibu hamil perlu memperhatikan beberapa rambu-rambu penting sebelum melakukan hal ini. Dengan demikian, kegiatan menggendong akan dapat berjalan dengan baik tanpa memberikan pengaruh buruk atau meningkatkan resiko terhadap hal-hal yang tidak diinginkan pada ibu hamil.

Demikianlah beberapa hal yang dapat disampaikan dari boleh atau tidaknya ibu hamil menggendong anak balita selama kehamilan. Semoga artikel ini memberikan informasi yang cukup yang anda butuhkan dan sampai jumpa kembali pada pembahasan yang lainnya.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

2 pemikiran pada “Bolehkah Ibu Hamil Menggendong Anak Balita?”

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons