Bolehkah Ibu Hamil Makan Jeroan | Manfaat & Bahaya

Siapa yang tidak tergoda dengan lezat dan juga nikmatnya jenis makanan yang satu ini. Jeroan memang menjadi jenis makanan primadona bagi setiap orang dan memang sering kita temui di warung-warung makan lesehan. Seperti yang kita tahu bahwa jeroan merupakan salah satu jenis makanan yang berasal dari bagian dalam hewan yang sudah disembelih mulai dari usus, hati, ampela, otak, jantung dan sebagainya.

Jeroan menjadi bahan makanan yang sering dimanfaatkan sebagai campuran makanan ataupun lauk pauk yang kita masak sebagai pendamping nasi. Tidak sedikit juga yang mengolah jeroan sebagai cemilan yang disantap saat bersantai. Sebagian besar orang tentunya tidak bisa menolak dengan menu makanan ini. Bahkan ada beberapa orang yang maniak terhadap menu makanan yang satu ini. Sayangnya, mereka tidak tahu bahwa mengonsumsi jeroan dalam porsi yang cukup banyak dapat meningkatkan penumpukan lemak pada tubuh yang menjadi satu gejala munculnya penyakit kolesterol.

Jeroan memang sangat enak dan juga lezat untuk dimasak. Namun, beberapa daerah banyak yang melarang untuk mengonsumsi jeroan disebabkan berbagai faktor yang membahayakan kesehatan tubuh manusia, terutama bagi ibu hamil. Sebagian pendapat yang lain menyatakan bahwa jeroan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Lantas, bolehkah ibu hamil mengonsumsi jeroan? Apa manfaat yang didapatkan ibu hamil serta bahaya yang akan timbul nantinya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentunya kami sajikan beberapa alasan boleh atau tidaknya ibu hamil makan jeroan. Baca juga: Inilah Tips Melakukan Perjalanan Bagi Anda Saat Hamil

Bolehkah Ibu Hamil Makan Jeroan

Terlepas dari boleh atau tidaknya mengonsumsi jeroan selama kehamilan. Tentunya, ini menjadi rambu-rambu bagi ibu hamil dan berkaitan dengan kepercayaan dari masing-masing individu. Sebagian besar pendapat mengatakan bahwa jeroan tidak berbahaya dan boleh dikonsumsi dalam batas yang wajah. Sedangkan sebagian yang lain sangat melarang ibu hamil untuk mengonsumsi jeroan dan memang benar-benar harus dihindari sebisa mungkin.

Kedua pendapat tersebut tentunya sangat berkaitan dengan tidak ada pantangan bagi ibu hamil dalam mengonsumsi jenis makanan tertentu. Tentunya, dibutuhkan tips-tips khusus yang harus dilakukan ketika memasak jeroan. Meskipun sebagian besar jeroan dianggap sebagai sampah dan memang tidak layak untuk dikonsumsi. Namun, bagi sebagian yang lain jeroan dianggap sebagai makanan primadona. Lihat juga: 12 Kebiasaan Buruk Pada Saat Menstruasi Yang Harus Anda Hindari

Jeroan memang mengandung beberapa vitamin dan juga nutrisi yang memang dibutuhkan tubuh. Bagian tubuh dalam dari hewan tentunya memiliki berbagai nutrisi dan gizi yang akan kita dapatkan nantinya. Nutrisi dan juga gizi yang terkandung di dalam jeroan diantaranya:

  1. Lemak

Lemak memang menjadi salah satu kandungan yang ada pada jeroan. Lemak memang sangat mendominasi akan kandungan pada jeroan. Seperti pada ati ayam yang mengandung 1 gram lemak dan tidak memiliki karbohidrat sama sekali.

  1. Protein

Protein memang dibutuhkan oleh tubuh sebagai produksi energi dan juga menguatkan sel jaringan serta otot pada tubuh. Tubuh tentunya membutuhkan 8 gram protein dan memang menjadi asupan yang penting bagi tubuh manusia. Jeroan setidaknya mengandung protein seperti pada ampela ati yang mengandung 30,39 gram dalam mendukung protein bagi tubuh Anda.

  1. Karbohidrat

Ternyata, jeroan hewan mengandung karbohidrat, namun jumlahnya sangat sedikit atau beberapa jeroan tidak mengandung karbohidrat sama sekali.

  1. Fosfor

Dalam jeroan mengandung fosfor yang memang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dalam 100 gram usus sapi setidaknya mengandung 72 gram fosfor. Kandungan ini tentunya memiliki manfaat untuk menjaga pertumbuhan tulang dan juga gigi. Selain itu, fosfor juga membantu tubuh dalam memecah karbohidrat dan juga lemak sehingga memperbaiki sel otot dan juga jaringan.

  1. Vitamin A

Kandungan vitamin A yang terdapat pad jeroan tentunya menjadi hal yang wajib dipertimbangkan dalam mengonsumsi jeroan. Pada ati daging sapi muda memiliki kandungan vitamin A lebih dari 60 ribu per ons. Sedangkan pada ati sapi dewasa mengandung setidaknya 26,957 IU vitamin A. Akan tetapi, Anda harus mempertimbangkan asupan vitamin A yang ada pada jeroan sapi. Jangan sampai terlalu banyak ketika mengonsumsi jeroan.

  1. Vitamin B12 dan B5

Selain vitamin A, jeroan juga mengandung vitamin B5 dan juga B12 yang tentunya mendukung sistem metabolisme dalam tubuh. Kedua vitamin tersebut tentunya dapat membantu makanan menjadi energi. Selain itu, vitamin dapat berperan aktif dalam memproduksi hormon di dalam tubuh.

  1. Zat besi

Setidaknya jeroan mengandung zat besi yang memang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Pada ati ampela terdapat 4 mg zat besi dan juga 4,42 mg zinc. Pada pria kandungan zat besi yang dibutuhkan ialah sekitar 8 mg dan 11 mg zinc, sedangkan pada wanita dibutuhkan 16 mg zat besi dan 8 mg zinc. Angka tersebut tentunya menjadi sebuah patokan bagi Anda dalam mengonsumsi jeroan.

  1. Magnesium

Jeroan hewan juga ternyata mengandung magnesium yang dibutuhkan oleh tubuh dalam mempertahankan saraf tubuh, tulang dan juga otot pada tubuh. Selain itu, magnesium sangat penting dalam mempertahankan detak jantung yang normal.

  1. Kalium

Selain magnesium, jeroan hewan juga mengandung kalium yang menjaga detak jantung tetap stabil. Kalium tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang, stroke, otak dan juga ginjal serta menstabilkan tekanan darah. Seseorang yang tercukupi kebutuhan kaliumnya tentunya mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

  1. Asam folat dan omega

Otak sapi mengandung DHA dan juga omega-3 yang memang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mendorong fungsi otak agar berfungsi dengan baik. Selain itu, omega-3 dibutuhkan oleh tubuh dalam merangsang kinerja otak dengan baik.

  1. Selenium dan tembaga

Selenium dan juga tembaga memang menjadi sumber yang berperan baik bagi kesehatan tubuh. Selain itu, selenium berfungsi untuk memelihara jaringan tubuh agar tetap sehat dan juga mencegah terjadinya kerusakan pada organ tubuh akibat radikal bebas.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons