Bolehkah Ibu Hamil Cabut Gigi?

Kondisi sakit gigi dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, remaja bahkan orang yang telah lanjut usia sekalipun.

Hal ini akan sangat menganggu dan membuat anda merasa tidak nyaman apabila sakit gigi yang anda alami tak kunjung sembuh atau tak segera diobati. Makan menjadi sulit, berbicara menjadi terkendala bahkan rasanya hari-hari anda akan menjadi lebih buruk dan semua rencana yang dibuat pada hari ini akan menjadi berantakan hanya karena sakit gigi yang anda rasakan.

Pada saat kondisi ini menyerang si penderita biasanya akan menjadi lebih sensitif dan hanya ingin terbaring untuk dapat meredakan perasaan sakit yang berdenyut dibagian gigi dan gusi yang terserang dengan sakit gigi. Suara gaduh dan seseorang yang menjengkelkan akan semakin memperburuk perasaan skit yang dialami oleh pasien sakit gigi. Itulah mengapa penderita sakit gigi akan cenderung lebih ingin tenang dan menyendiri.

Mengingat gejalanya yang cukup menyiksa maka kondisi ini tidaklah bisa dianggap sepele atau dianggap remeh begitu saja. Segera atasi kondisi sakit gigi yang anda alami dengan melakukan berbagai cara agar masalah ini bisa segera tuntas.

Ada cukup banyak penyebab yang bisa memicu timbulnya sakit gigi pada seorang penderita. Salah satu penyebab yang paling sering diantaranya adalah gigi yang berlubang dan juga pembengkakan gusi. Hal ini seringkali menimbulkan sakit yang menyiksa. Dan bila tidak segera diobati maka kondisi ini akan terus kembali dan terjadi secara berulang. Pada tahapan inilah produktivitas seorang penderita sakit gigi akan menjadi terkendala sebab setiap waktu kondisi ini akan dapat terjadi dan kambuh.

Rasa sakit yang bisa begitu menyiksa dan perasaan sakit kepala yang cukup berdenyut akibat sakit gigi terkadang membuat gemas siapa saja yang mengalami kondisi ini. Untuk mengatasi kondisi ini cabut gigi biasanya akan dapat menjadi solusi. Sebab dengan metode ini gigi yang dianggap rusak atau sudah mengalami masalah akan diangkat dan masalah sakit gigi akan dapat dihindari.

Hanya saja, metode cabut gigi yang satu ini tentu tidak sembarang dilakukan. Apalagi saat si pasien penderita sakit gigi sedang mengalami rasa sakit yang memuncak. Metode cabut gigi biasanya tidak dapat dilakukan pada saat ini, melainkan menunggu sampai kondisi sakit gigi pada pasien sudah mereda dan keadaan pasien menjadi lebih tenang.

Ya, cabut gigi memang dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah sakit gigi yang dialami. Akan tetapi, bagaimana bila kondisi ini terjadi pada ibu hamil? Sebagaimana dikatakan diatas bahwa kondisi sakit gigi bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Ketika kondisi ini menyerang ibu hamil maka dampak dari gejala sakit gigi yang dirasakan pun bisa sangat menyiksa dan tidak heran bila timbul keinginan pada ibu hamil untuk dapat mencabut giginya.

Hanya saja, yang jadi pertanyaan disini apakah metode cabut gigi yang dilakukan pada masa kehamilan aman unuk ibu hamil? Adakah dampaknya? Nah, untuk lebih jauhnya lagi mari kita simak seperti apa penjelasan dibawah ini mengenai boleh atau tidaknya ibu hamil melakukan metode cabut gigi saat masa kehamilan.

Bolehkah Ibu Hamil Cabut Gigi?

Sakit gigi pada ibu hamil muda kerap kali menjadi masalah yang sering terjadi terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilannya. Kondisi ini umumnya dapat terjadi karena tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormon yang dipicu oleh bakteri maupun kuman yang masuk kedalam tubuh melalui mulut. Keluhan kesehatan ini sendiri muncul dalam berbagai hal, mulai dari hanya berupa nyeri gigi biasa, gigi berlubang, gusi yang membengkak dan lain sebagainya.

Kondisi gigi yang bermasalah memang sering memerlukan penanganan medis guna menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi saat ini. Akan tetapi, kondsi hamil seringkali membatasi beberapa tindakan medis, salah satunya dengan mencabut gigi sebab hal ini akan dapat menimbulkan resiko yang cukup besar.

Tindakan ini akan dapat berpengaruh terhadap pembuluh darah ibu yang akan menyebabkan kontraksi rahim pada ibu hamil. Apabila kontraksi perut terjadi sebelum tiba waktu melahirkan, maka kondisi ini akan dapat memicu terjadinya kondisi yang dinamakan dengan ketuban pecah dini pada ibu hamil. Bila kondisi ini terjadi maka hal ini akan memaksa kelahiran bayi yang lebih awal dari waktu prediksi kelahirannya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons