Benarkah Bayi Terlambat Berjalan Pengaruhi Potensi Kognitifnya?

Sebagai orang tua, tentunya kita serinkali melihat danmengawasi pertumbuhan serta perkembangan dari anak-anak kita.

Sudah seharusnya kita mengetahui di fase apa saja anak-anak akan mulai belajar untuk membalikan badan, merangkak, hingga berjalan. Perkembangan anak tersebut termasuka ke dalam perkembangan motorik yang dimiliki oleh anak kita.

Perkembangan pada anak kit tentunya tida sma, mungkin saja ada yang cepat dalam perkembangannya, namun ada juga yang berjalan secara lambat. Terkait dengan perkembangan motorik pada anak ini, ternyata ada sebuah studi yang menunjukan jika perkembangan motorik pada anak akan mempengaruhi juga kepada kemampaun kognitif yang dimilikinya.

kk

Menurut studi tersebut, anak-anak dengan perkembangan kemampuan berjalan yang lambat akan memiliki tantangan yang juga lebih besar ketimbang anak-anak lainnya yang perkembangan motorik berjalannya lebih cepat. Sehingga diperolehlah kesimpulan jika kemampuan milestone moorik pada bayi akan berpengaruh ada kemampuan kognitif dari anak tersebut kelak.

Secara umum, anak-anak akan mulai belajar untuk berdiri dengan bantuan di usianya yang menginjak 8 atau 9 bulan dan mulai bisa berdiri tanpa bantuan pada usia 12 bulan. Dalam penelitian yang dilakukan, dari 600 sample anak yang diteliti, diperoleh data jika memang anak-anak akan mulai belajar berdiri dengan bantuan pada usia 8 atau9 bulan. Dari situ ditemukan fakta lain, yakni pada anak yang belum mampu berdiri meskipun dengan menggunakan alat bantu pada usia 11 tahun, ternyata memiliki skor kognitif adaptif yang lebih rendah ketimbang anak-anak yang mampu berdiri pada usia yang sama.

Meskipun demikian, bukan berarti mereka yang terlambat secara motorik mengalami ganguan. Hanya saja mereka yang terlambat dalam berjalan atau berdiri cenderung lebih sulit beradaptasi ketika akan menguasai suatu keterampilan tertentu. Hal ini diungkapkan oleh seorang peneliti senior dari National Institute of Child Health and Human Development, yakni Edwina Yeung.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons