Bayi Prematur Lebih Sulit Dekat Dengan Orang Tua, Benarkah?

Bayi prematur memang sering kali mengalami masalah baik secara fisik dan psikis, salah satu masalah yang berhubungan dengan fisik adalah dikarenakan pada usia kelahiran bayi prematur (kurang dari 37 minggu) organ-organ tubuh bayi belum matang dengan sempurna, sehingga akan menggangu pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir. Kondisi yang sering kali ditemukan adalah pencernaan bayi yang terganggu sehingga menunda untuk pemberian ASI secara langsung. Tidak saja masalah fisik yang pada saat bayi dilahirkan, kelahiran prematur akan berdampak pada psikis anak ketika mengalami pertumbuhan. Bayi yang lahir prematur sering kali menjadi anak yang mengalami masalah secara sosial, pendapat ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Rhode Island. Selain itu penelitian di tempat yang sama, menyatakan bahwa anak yang mengalami kelahiran secara prematur akan meningkatkan resiko ketenangan dan kenyamanan, yaitu mempengaruhi kadar stres dalam menjalani kehidupannya ketika beranjak dewasa, hal ini berhubungan dengan produksi hormon kortisol yang jauh lebih tunggi sehingga mempengaruhi metabolisme, sirkus darah dan juga respons kekebalan.

Semakin kurang berat badan yang dimiliki oleh bayi prematur maka semakin tinggi resiko kesehatan fisik dan psikis bayi tersebut. Ditambah dengan kemungkinan mengalami kesulitan dalam belajar yang jauh lebih tinggi ketimbang dengan anak yang lahir normal. Sehingga diperlukan waktu yang lebih lama dalam pemahaman pelajaran dibanding dengan yang lainnya, meskipun demikian bukan berarti anak prematur selamanya mengalami semua masalah diatas, beberapa diantaranya dapat anda bantu dengan dukungan pola asuh, untuk meminamalisir kemungkinan tersebut.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons