Bayi Kuning Saat Baru Lahir? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jika dokter menganggap bayi mengalami kondisi kuning, tentu akan melakukan pemeriksaan tingkat bilirubin pada tubuh bayi melalui tes darah. Kadar bilirubin yang normal pada bayi baru lahir adalah 5 mg/dl. Akan tetapi tidak sedikit bayi baru lahir memiliki kadar bilirubin yang lebih tinggi dari kadar tersebut.

Baca Juga : Bintik Merah Pada Kulit Bayi, Mana yang Harus Diwaspadai?

Penyebab Bayi Kuning Saat Baru Lahir

Bilirubin diproduksi saat pemecahan sel darah merah secara normal. Akan tetapi saat jumlah bilirubin terbentuk lebih cepat pada hati bayi baru lahir, hal tersebut akan menyebabkan penyakit kuning. Adapun penyebab dari tingginya kadar bilirubin pada bayi baru lahir diantaranya:

  • Bayi lahir prematur. Hati pada bayi baru lahir yang belum berkembang secara sempurna dan belum sepenuhnya mampu mengeluarkan bilirubin yang cukup dari dalam darah.
  • Bayi baru lahir yang memproduksi bilirubin dalam jumlah yang lebih banyak daripada orang dewasa. Hal tersebut karena bayi mempunyai lebih banyak perputaran sel darah merah.
  • Terserapnya bilirubin oleh usus bayi, yang seharusnya dikeluarkan oleh tubuh melalui feses.
  • Antibodi pada tubuh ibu yang berfungsi menyerang sel darah merah pada tubuh bayi mengakibatkan bayi kuning.

Penyakit kuning pada bayi baru lahir tergolong parah jika kadar bilirubin melebihi 25 mg. Jika keadaan tersebut tidak ditangani dapat mengakibatkan cerebral palsy, tuli dan bentuk kerusakan otak lainnya.

Jenis-jenis Penyakit Kuning Pada Bayi

Physiological Jaundice (Kuning Fisiologis)

Sebagaian bayi baru lahir akan mengalami penyakit kuning yang normal karena hati mereka dalam proses pematangan. Kondisi tersebut sering muncul pada saat bayi berusia 2-4 hari dan akan hilang pada usia 1-2 minggu.

Kuning akibat bayi kurang menyusu

Penyakit kuning pada bayi yang tidak mendapat ASI yang cukup yang di akibatkan kesulitan menyusu. Penyakit kuning yang terjadi bukan disebabkan oleh masalah pada ASI, namun karena bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup. Hal ini dapat terjadi dikarenakan saat menyusui pelekatan tidak sempurna. ASI membutuhkan waktu yang lama untuk keluar.

Jika kondisi tersebut terjadi pada anda, sebaiknya tingkatkan rutinitas menyusui dan minta bantuan kepada konsutan laktasi untuk memastikan bayi dapat mendapatkan ASI yang cukup.

Cara Mengatasi Kuning pada Bayi Baru Lahir

Kebanyakan kasus kuning yang terjadi pada bayi baru lahir tidak membutuhkn penanganan secara khusus atau pengobatan. Penyakit kuning pada bayi baru lahir yang ringan akan hilang setelah 1-2 minggu, karena tubuh bayi akan mampu mengurangi kadar bilirubin dengan sendirinya.

Berikut rangkuman dari cara mengatasi kuning pada bayi baru lahir yang bisa anda lakukan. Cara ini hanya dilakukan pada bayi yang sedang menyusui dan tidak pada bayi yang lahir prematur.

Tingkatkan Rutinitas Menyusui

Tingkatkan rutinitas menyusui hingga 8-12 kali dalam seharinya. Hal tersebut akan membuat perut bayi semakin bergerak dalam mencerna ASI yang lebih sering, sehingga bilirubin akan ikut keluar bersama kotoran.

Konsultasi Laktasi

Bantuan dari konsultan ASI untuk memastikan bahwa bayi melakukan pelekatan yang sempurna ketika menyusui. Masalah pelekatan saat menyusui bisa mempengaruhi jumlah ASI yang keluar.

Pemberian Suplemen

Jika bayi harus diberikan suplemen untuk meningkatkan asupan nya, mintalah bantuan kepada konsultan asi untuk memberikan ASI perah.

Hentikan Pemberian ASI

Bila kondisi bayi semakin memburuk, kemungkinan proses menyusui harus dihentikan kurang lebih selama 24 jam. Tetaplah memerah ASI untuk memastikan produksi ASI bisa tetap berjalan secara lancar. Setelah 24 jam, bayi sudah bisa diberikan ASI secara langsung yang disusukan.

Penanganan Bilirubin Tinggi pada Bayi Baru Lahir

Jika bayi baru lahir kuning akibat bilirubin tinggi dengan kadar sedang hingga berat harus segera mendapatkan penanganan secepat mungkin. Berikut kadar bilirubin yang tinggi sesuai usia bayi.

  • Lebih dari 10mg/dl usia bayi <1 hari
  • Lebih dari 15 mg/dl usia bayi 1-2 hari
  • Lebih dari 18 mg/dl usia bayi 2-3 hari
  • Lebih dari 20 mg/dl usia bayi >3 hari

Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk upaya menurunkan tingkat bilirubin yang tinggi hingga normal pada bayi baru lahir. Simak point-point berikut.

Terapi Sinar (Fototerapi)

Pada langkah fototerapi, bayi akan ditempatkan dibawah sinar yang khusus tampak biru kehijauan. Sinar tersebut akan membantu mengubah molekul bilirubin, sehingga bilirubin dapat dikeluarkan melalui urin dan feses. Bayi hanya boleh menggunakan popok dan pelindung mata saja ketika proses tersebut berjalan.

Transfusi Imunoglobulin

Transfusi imunoglobulin merupakan langkah selanjutnya untuk menangani bayi kuning. Terutama yang disebabkan oleh perbedaan rhesus golongan darah bayi dan ibunya. Kondisi tersebut membuat bayi mendapatkan bnyak antibodi dari tubuh sang ibu. Hal tersebut dapat terjadi pemecahan sel darah yang banyak. Pemberian infus imunoglobulin akan sangat membantu pengurangan jumlah antibodi tersebut sehingga kuning dapat teratasi.

Transfusi Pergantian Darah

Penanganan yang dilakukan dengan cara ini hanya dilakukan pada bayi yang mengalami kuning berat. Bayi yang tidak memberikan respon terhadap cara terapi lain. Transfusi ini dilakukan dengan cara mengambil sebagian kecil darah pada tubuh bayi, kemudian digantikan dengan darah donor. Cara tersebut dilakukan secara berulang. Hal tersbeut bertujuan supaya darah dalam tubuh bayi bebas dari kadar bilirubin yang tinggi dan antibodi dari ibu.

Tingkat bilirubin yang normal merupakan salah satu keadaan yang menandakan bahwa bayi dalam keadaan sehat. Apabila bayi tampak kekuningan dan dicurigai mengalami bilirubin yang tinggi, sebaiknya anda segera mungkin memeriksakan nya ke dokter. Supaya bayi mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Dokter akan memantau tingkat bilirubin dan bayi akan diberikan perawatan untuk memulihkan keadaan nya.

Semoga Bermanfaat!

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons