Bantu dan Ajarkan Balita Atasi Masalahnya Sendiri

2. Usahakan Untuk Tidak Ikut Campur

Ketika anak menengahi pertengkaran teman-temannya. Maka, coba hargai pendapat anak dan berikan mereka kepercayaan bahwa ia akan dapat menemukan solusinya. Berikan anak anda waktu untuk dapat menengahinya. Meski tak jarang hal ini akan membuat ia berlari dan meminta bantuan orang dewasa untuk dapat menyelesaikan konflik, akan tetapi tetap berikan ruang dan kepercayaan.

Ketika anda datang menghampiri anda untuk meminta bantuan agar bisa menengahi pertengkaran temannya, cobalah ajukan beberapa pertanyaan padanya. Dengan begini, umumnya anak-anak akan dapat menerima solusi yang diusulkan oleh orang dewasa. “Kalo kata ibu sih, daripada kalian bertengkar gara-gara ingin satu kelompok, lebih baik bermain bersama-sama sayang.”

3. Bantu Si Anak Balita Memiliki Empati

Anak dengan usia 3-4 tahun sudah mulai bisa menunjukan rasa empatinya terhadap oranglain. Jadi, jangan heran ketika ia melihat kucing atau temannya disakiti ia akan menangis atau kesal. Akan tetapi, terkadang juga masih muncul sifat egosentrisnya pada si anak. Nah, untuk mengasah kemampuan si anak mengenali perasaan oranglain, maka ajaklah balita anda untuk mengenali bahasa tubuh dan ekspresi yang dimunculkan oleh temannya. Dari sini, anak-anak akan bisa menghindari dan menentukan perbuatannya terhadap oranglain sehingga masalah bisa dihindari.

4. Asah Kemampuan Si Anak Balita

Asah kemampuan balita anda untuk dapat memilah dan milih situasi dengan mengajukan sebuah pertanyaan. Hal ini tentunya dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi dan menghindari pertengkaran pada si anak yang akan memicu masalah. Seperti misalkan, tanyakan apa yang terjadi, mengapa masalah tersebut terjadi dan lain-lain.

Nah, jika balita anda masih mengalami kesulitan untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah, maka berikan mereka pilihan solusi. Misalkan, tanyakan apakah anak anda ingin meminta temannya bergantian atau meminta permanan lain yang bisa dilakukan berdua. Selain itu, tanyakan pula alasannya mengapa anak anda memilih cara tersebut.

5. Selesaikan Masalah dengan Ajak Balita Anda Berbicara

Berikan pehaman pada balita anda tentang bagaimana menyelesaikan masalah yang baik. Tidak perlu ada agresi fisik seperti memukul, mencubit atau bahkan mengigit. Penyelesaian masalah bisa dilakukan dengan dialog.

Cara ini mungkin akan terdengar sulit dilakukan anak balita, aka tetapi balita akan dapat memilih cara penyelesaian solusi ini jika ada dukungan dari orangtua. Anda juga harus mampu memberikan contoh pada mereka bagaimana menghadapi konflik dengan baik.

Berikan contoh pada anak tentang bagaimana mengontrol sikap. Anda juga bisa menyelesaikan masalah yang melibatkan balita anda dengan membawa mereka dan mengajaknya untuk berdiskusi. Cara ini diharapkan bisa ditiru oleh si balita dan diserapnya untuk kemudian bisa ia aplikasikan dalam kehidupan nyatanya.

Meskipun masih kecil dan tumbuh dalam tubuh balita, bukan berarti anak-anak tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Asal ada usaha dan bantuan serta dorongan dari orangtua untuk melakukannya, maka perlahan namun pasti si balita akan belajar bagaiman caranya menyesaikan sebuah konflik. Memang hasil yang diraih tidak akan sempurna, akan tetapi proses lah yang harus dinilai bukanlah hasil akhirnya. Demikian beberapa cara diatas semoga bisa menjadi panduan dan referensi untuk anda.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons