Bahaya Zat Policresulen Di Dalam Produk Albothyl Terhadap Tubuh

Akhir-akhir ini banyak kabar yang beredar bahwa BPOM menarik salah satu produk yang diketahui lolos dalam uji laboratorium. Viralnya berita ini juga didukung oleh surat dari BPOM yang merekomendasikan akan penghentian pemasaran produk Albothyl yang saat ini tengah beredar di pasaran. Tidak sedikit pula masyarakat yang sudah menggunakan dalam jangka waktu yang lama dan bahkan bertahun-tahun.

Tentunya, banyak orang yang dibuat penasaran akan kabar ini, apakah memang benar ataukah hanya hoax. Namun, ternyata berita penghentian produk albothyl di pasaran ini memang sangat nyata adanya dan bukan hoax. Ternyata izin edar obat sariawan yang bermerk albothyl ini memang benar-benar dihentikan karena memiliki efek samping yang sangat berbahaya bagi para penggunanya.

Terlepas dari hal tersebut tentunya banya pihak yang belum mengerti mengapa produk albothyl ini diberhentikan akan izin edarnya. Bahkan tidak semua pula masyarakat yang mengetahui akan bentuk dan juga kegunaan dari produk ini. Untuk berikut kami kupas beberapa hal yang mendasari mengapa albothyl tiba-tiba diberhentikan akan izin edar, kandungan apa yang ada di dalamnya dan juga efek samping apa yang ditimbulkan dari obat albothyl ini. Yuk kita langsung simak saja penjelasan kami berikut ini!

Apa Itu Albothyl?

Mungkin tidak semua orang mengetahui akan jenis obat yang satu ini karena tidak semua masyarakat mempunyai media dan juga alat untuk melihat berita dan juga informasi. Untuk itu, perlu kami jelaskan secara singkat bahwa albothyl ialah salah satu jenis obat yang berupa cairan antiseptik dan juga disinfektan kulit yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti keputihan, luka, sariawan dan juga gangguan akibat bakteri dan juga kuman lainnya yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuh manusia.

Diketahui bahwa albothyl ialah jenis obat serbaguna yang setidaknya memiliki beberapa fungsi diantaranya hemostatik (menghentikan pendarahan), astringent (menciutkan/ menutup luka) dan juga antiseptik (mematikan kuman penyebab infeksi). Meskipun memang digunakan sebagai obat serbaguna, namun kita sebagai masyarakat mengenal albothyl sebagai obat anti sariawan. Bahkan sebagian wanita menggunakan albothyl sebagai obat antiseptik untuk membersihkan organ intim perempuan.

Mengapa Albothyl Dilarang?

Karena banyaknya laporan dari berbagai pihak mengenai efek samping dari penggunaan albothyl. Maka, BPOM bersama ahli farmakologi dan juga klinisi telah melakukan pengkajian ulang akan aspek keamaan akan obat ini. Seperti yang dirilis dari BPOM yang memutuskan bahwa albothyl tidak boleh lagi digunakan sebagai antiseptik, hemostatik pada saat pembedahan dan juga penggunaan pada kulit (dermatologi), telinga, hidung dan tenggorokan (THT), sariwan (stomatitis aftosa) dan juga gigi (adontologi).

Dalam hal pelarangan ini tentunya kandungan utama yang ada di dalam albothyl memang menjadi alasan utama mengapa BPOM melarang masyarakat untuk menggunakan albothyl. Seperti yang telah dilakukan tes uji coba bahwa berdasarkan isi surat yang telah dikeluarkan oleh BPOM bahwasanya tidak ada bukti ilmiah ataupun studi yang mendukung bahwa cairan berbahan policresulen 36% bisa digunakan sebagai obat luar.

Dalam hal ini Policresulen merupakan senyawa asam organik yang tentu diperoleh dari sebuah proses kondensasi formalin dan juga senyawa meta-cresolsulfonis acid. Policresulen ini tentunya bisa diaplikasikan pada penyakit sariawan sehingga menyebabkan jaringan sariawan menjadi mati. Inilah kondisi dimana Policresulen bisa menyebabkan rasa pedih dan juga perih. Lalu, rasa pedih dan juga perih tersebut bisa hilang dengan sendirinya sehingga rasa sakit sariawan tidak akan terasa lagi.

Tentunya, bagi Anda yang sering memakai obat ini mungkin akan menyaksikan sendiri saat setelah albothyl digunakan untuk obat sariawan dimana akan berwarna kuning dan juga kering. Jadi kesimpulannya, Policresulen tidaklah mengobati sariawan justru mematikan jaringan yang sakit dan juga rusak di bagian tersebut. Ketika jaringan sariawan mati, tentunya tubuh akan mulai melakukan regenerasi sel-sel baru sehingga membuat sariawan menjadi sembuh dan tidak terasa lagi.

Kandungan albothyl ini tentunya ditambah pula dengan adanya efek burn pada mucosa oral yang tentunya menyebabkan adanya sensasi seperti terbakar pada kulit akibat kandungan zat kimia yang ada pada jaringan mukosa mulut. Sensasi terbakar tersebut tentunya disebabkan oleh efek dari kandungnan policresulen 36% di dalam albothyl.

Dalam hal ini policresulen  memang memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi dimana jika policresulen  tidak diencerkan terlebih dahulu ketika hendak digunakan, tentunya memiliki risiko yang cukup berbahaya bagi tubuh. Efek dari albothyl juga tentunya tidak lepas dari konsumen yang menggunakan obat ini. Hal ini tentunya banyak juga konsumen dari albothyl yang tidak mengencerkan terlebih dahulu dan langsung diteteskan ke bagian yang sariawan dengan menggunakan cotton bud.  Padahal sudah jelas di keterangan cara memakainya bahwa albothyl harus diencerkan terlebih dahulu dengan air sebelum memakainya. Jadi intinya, efek samping dari penggunaan obat ini juga tidak bisa lepas dari kesalahan konsumen dalam menggunakannya. Lantas, apa manfaat dan juga efek samping yang ditimbulkan dengan menggunakan zat policresulen pada obat?

Manfaat Policresulen

Meskipun memang memiliki efek samping, namun policresulen  juga memberikan manfaat yang cukup banyak diantaranya:

– Policresulen  ini digunakan untuk mengatasi peradangan yang terjadi pada leher rahim (serviks) dan juga vagina.

– Policresulen juga bisa digunakan untuk menghentikan pendarahan setelah mengambil sampel jaringan serviks dan juga pengangkatan serviks. Obat ini juga salah satu dari proses kondensasi dari methanol dan juga meta cresolsulfonic yang tentu bersifat masam.

– Policresulen ini juga berfungsi untuk membunuh bakteri dan juga jamur seperti Trichomonas yang tentunya menyebabkan infeksi pada vagina.

– Mempertahankan pH asam pada vagina

– Policresulen memiliki efek menghentikan pendarahan dikarenakan faktor pembekuan dan juga mempengaruhi kontraksi otot pembuluh darah.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Policresulen

Ketika kita menggunakan Policresulen sebagai obat tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai cara pemakaian dan juga kontra indikasi dari obat tersebut. Berikut ini beberapa peringatan akan Policresulen yang wajib Anda ketahui, diantaranya:

– Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil dan juga menyusui di larang untuk menggunakan jenis obat ini kecuali dengan petunjuk dari dokter.

– Policresulen ialah obat yang digunakan untuk vagina, sedangkan untuk penggunaan di luar vagina memang memiliki risiko yang mungkin lebih besar.

– Jika Policresulen mengenai mata, maka cucilah mata dengan menggunakan air yang mengalir selama mungkin.

– Penggunaan cairan Policresulen ini biasanya akan mengakibatkan iritasi jaringan. Sedangkan untuk penggunaan dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan kerusakan jaringan. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter mengenai manfaat dan juga risiko dalam menggunakan Policresulen.

– Jika terjadi reaksi alergi ataupun overdosis, alangkah baiknya jika Anda segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Dosis Policresulen

Policresulen jika diberikan pada orang dewasa untuk mengobati vaginitis, cervicitis dan juga menghentikan pendarahan serviks. Setidaknya masukkan 1 tablet Policresulen ke dalam vagina setiap 2 hari sekali selama 1-2 minggu.

Bahaya Penggunaan Policresulen Pada Albothyl

Setelah dilakukannya penghentian merk dagang albothyl di pasaran tentunya bukan tanpa sebab melainkan adanya kandungan dan juga zat yang cukup berbahaya di dalam albothyl. Seperti yang kita tahu bahwa albothyl mengandung zat Policresulen yang tentu jika digunakan dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita. Namun, tentunya reaksi orang akan bahaya dari albothyl ini memang berbeda-beda dan juga mungkin efek sampingnya juga tidak sama antar individu. Berikut ini kami simpulkan beberapa bahaya kandungan Policresulen yang terdapat di dalam albothyl, diantaranya:

1. Sensasi tidak nyaman pada vagina

Reaki pertama yang mungkin dialami oleh wanita ialah adanya sensasi rasa tidak nyaman pada vagina. Hal ini tentunya bisa disebabkan oleh reaksi kandungan Policresulen yang ada di dalam albothyl sehingga memberikan efek seperti terbakar dan juga tidak nyaman pada vagina.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons