Mengetahui Bahaya Dehidrasi Saat Hamil

Tidak hanya menyebabkan ketidakseimbangan mineral saja, dehidrasi juga akan menimbulkan masalah kesehatan yang lainnya. Beberapa masalah kesehatan yang ditimbulkan karena dehidrasi yaitu:

  • Cerebral edema. Jika tubuh sudah lama mengalami dehidrasi, kemudian mendapatkan  asupan cairan, maka tubuh akan menarik cairan yang masuk ke sel tubuh sebanyak mungkin. Hal ini dapat menyebabkan sel bengkak dan pecah. Keadaan seperti ini akan berbahaya apalagi jika menimpa sel otak.
  • Shock karena darah rendah. Cairan tubuh yang rendah akan menyebabkan volume darah menurun. Volume darah yang rendah akan memicu tekanan darah turun, akibatnya oksigen yang dialirkan pada darah akan berkurang.
  • Kejang. Mineral di dalam tubuh memiliki peran untuk menyampaikan sinyal antar sel. Jika elektrolit mengalami gangguan dalam tubuh, maka pengiriman sinyal akan terganggu sehingga efeknya akan timbul kontraksi otot tanpa disadari. Bahkan efeknya yang paling parah akan kehilangan kesadaran.

Bahaya Dehidrasi Pada Ibu Hamil

Lantas apa saja bahaya dehidrasi yang terjadi pada ibu hamil? Ketika anda sedang hamil, cairan memiliki peranan yang penting. Selain untuk meregulasi keseimbangan elektrolit, serta membantu menjaga fungsi lubrikasi, selama kehamilan cairan memiliki fungsi tambahan. Saat usia kehamilan di trimester awal, volume darah pada ibu hamil akan bertambah yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan si kecil dalam kandungan, serta untuk membentuk plasenta. Dimana volume darah bergantung dari keseimbangan cairan tubuh. Bukan hanya plasenta saja, terbentuknya air ketuban dari air yang ibu minum. Mengetahui seperti itu, selama hamil anda harus memperhatikan asupan cairan, jangan sampai anda mengalami dehidrasi selama hamil. Jika selama hamil anda mengalami dehidrasi, beberapa masalah kesehatan akan ditimbulkan seperti berikut ini:

Volume Air Ketuban Rendah

Air ketuban memiliki peran penting untuk tumbuh kembang bayi. Cairan jernih dengan warna kekuningan ini menjadi tempat tinggal bayi ketika berada dalam kandungan. Air ketuban berperan untuk membantu si kecil bergerak saat dalam rahim sehingga akan mendukung pertumbuhan tulang si kecil. Tidak hanya itu, air ketuban juga memiliki fungsi untuk perkembangan paru-paru, melindungi bayi dari tekanan dan guncangan, serta menjaga suhu bayi. Jika ibu hamil kekurangan air ketuban atau oligohydramnios, itu terjadi karena kehamilan tua, dehidrasi dan membran robek.

Volume air ketuban yang rendah, apalagi saat usia awal kehamilan akan mengganggu perkembangan janin dalam kandungan hingga dapat menyebabkan keguguran. Sedangkan jika usia kehamilan sudah tua, kurangnya air ketuban akan berpengaruh terhadap waktu kelahiran, dimana kelahiran sebelum waktunya. Selain itu juga akan menyebabkan cacat pada bayi hingga terjadinya komplikasi saat melahirkan. Artikel kehamilan lainnya: Tips dan Cara Cepat Hamil

Persalinan Prematur

Masalah dehidrasi saat hamil akan memicu kontraksi Braxton-Hicks, yang merupakan kontraksi rahim yang berlangsung selama 1 hingga 2 menit. Kontraksi ini biasanya akan terjadi saat usia kehamilan trimester 3, namun bisa juga terjadi saat trimester kedua kehamilan. Jika anda mengalami kontraksi seperti ini dengan berulang-ulang, maka kemungkinan karena dehidrasi. Anda harus memperhatikan asupan cairan dengan optimal, sebab dehidrasi saat usia kehamilan trimester 3 akan menyebabkan kontraksi hingga memicu persalinan prematur. ( Baca juga : Hamil Muda )

Komplikasi yang Serius

Selain beberapa masalah di atas, komplikasi yang akan terjadi jika anda mengalami dehidrasi yaitu produksi ASI sedikit, bayi cacat lahir atau mengalami cacat pada sistem saraf.

Masalah Kesehatan Lainnya

Masalah kesehatan lainnya yang akan ditimbulkan jika ibu hamil mengalami dehidrasi yaitu kelelahan, sembelit dan lain sebagainya. Selain itu, air memiliki peran untuk menjaga fungsi ginjal dan hati agar kerjanya maksimal. Jika air dalam tubuh kurang, maka akibatnya sisa-sisa metabolisme akan sulit dibuang karena air tidak ada untuk melarutkan sisa metabolisme. Keadaan ini akan berdampak terhadap kesehatan hati dan ginjal si kecil karena harus bekerja dengan keras.

Kematian Bayi atau Ibu

Jika dehidrasi yang ibu alami tergolong berat maka dapat menyebabkan kematian pada ibu ataupun bayi.

Tanda-Tanda Dehidrasi Pada Ibu Hamil

Agar anda terhindar dari bahaya dehidrasi saat hamil, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan serta mewaspadai tanda-tanda dehidrasi. Untuk mengetahui apakah anda mengalami dehidrasi atau tidak yaitu dengan melihat warna urine. Jika warna urine kuning gelap maka anda kekurangan cairan. Sedangkan jika warna urine jernih maka pasokan air optimal.

Selain itu, ibu hamil yang sering merasa kepansan dianggap sebagai tanda dehidrasi. Hal ini disebabkan karena sulitnya tubuh dalam mengatur suhu tubuh jika kekurangan minum air. Efeknya tubuh akan rentan kepanasan. Selain itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi ringan maupun berat sehingga bisa dilakukan penanganan dengan tepat. Berikut ini tanda-tanda dehidrasi ringan dan berat:

Dehidrasi Ringan Sampai Menengah

  • Kepala sakit
  • Haus
  • Mulut lengket dan kering
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Konstipasi
  • Frekuensi buang air kecil berkurang

Dehidrasi Berat

  • Mata cekung
  • Sedikit buang air kecil atau tidak buang air kecil sama sekali
  • Urine warnanya kuning pekat
  • Tekanan darah rendah
  • Jantung berdetak kencang, serta bernapas cepat
  • Merasa haus tingkat esktrem
  • Tekanan darah rendah
  • Mulut kering
  • Merasa kebingungan dan mudah marah
  • Kulit kering atau keriput dan keelastisannya kurang. Apabila ditekan permukaan kulit tidak akan kembali rata seperti semula

Cara Mencegah Dehidrasi Saat Hamil

Cara mencegah dehidrasi saat hamil yaitu dengan minum air putih cukup dalam setiap harinya. Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan air dengan minum air putih sekitar 8 sampai 12 gelas dalam perharinya. Hanya saja, apabila melakukan aktivitas berlebih sebaiknya tambahkan jumlah takaran minum harian. Apalagi jika cuaca sedang tidak mendukung atau panas, anda dapat menambahkan lagi cairan yang hilang melalu keringat. Nah, supaya anda dapat terhidrasi dengan baik, maka anda dapat mencoba beberapa tips berikut ini. ( Lihat juga : Ciri-Ciri Orang Hamil )

  • Ketika cuaca sedang panas, sebaiknya hindari terpapar sinar matahari langsung.
  • Hindari minum minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi dan minuman bersoda. Sebab jenis minuman ini tidak dianggap sebagai cairan untuk menggantikan cairan tubuh. Minuman ini justru sifatnya diuretik yang akan menyebabkan lebih banyak buang air kecil sehingga risiko kehilangan cairan akan meningkat.
  • Jika anda melakukan aktivitas di luar ruangan, sebaiknya gunakan pakaian berwarna terang dan tidak ketat.
  • Jika anda mengalami morning sickness atau mual dan muntah selama kehamilan, maka sebaiknya minum ketika anda sedang tidak mual.
  • Jika anda tidak suka minum air putih, anda dapat menambahkan konsumsi buah-buahan beku seperti buah kiwi, jeruk ke dalam minuman anda agar lebih sehat dan segar. Sebaiknya hindari mengonsumsi es batu karena kematangan dan kebersihannya belum jelas.

Artikel ini di review oleh Bidan Pevi Revina sTR.Keb

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons