Betulkah Celana Dalam Dapat Mempengaruhi Keputihan?

Keputihan ini sebenarnya dapat dikategorikan pada gejala yang cukup wajar, asal keputihan tersebut tidak menimbulkan bau. Hal ini disebabkan oleh keputihan tersebut terinfeksi bakteri serta jamur. Keputihan patogenik dapat dilihat dari warna, bau, serta jumlah cairan yang di keluarkan serta hal ini berlangsung pada waktu yang cukup lama. Jika keputihan terbebut tidak segera diatasi dari awal, keputihan tersebut dapat berubah menjadi penyakit yang lain dan lebih berbahaya dari keputihan biasa seperti penyakit kanker serviks. Yang hingga sampai saai ini, penyakit kanker serviks menjadi pembunuh nomer satu bagi seorang wanita. Salah satu yang penyebab keputihan pada seorang wanita ini ialah disebabkan oleh keadaan area kewanitaan yang sangat lembab karena salahnya memilih bahan celana dalam. Area kewanitaan yang sangat lembab dapat mengakibatkan jamur serta bakteri yang berbahaya tumbuh dengan sangat cepat. Bakteri dan juga jamur yang terdapat pada area kewanitaan dapat mengakibatkan keluarnya cairan yang kental yang berwarna putih serta menimbulkan rasa gatal pada area kewanitaan.

Tindakan pencegahan yang paling utama dalam mencegah terjadinya keputihan ialah dengan memilih celana dalam dengan bahan yang tepat, dan ada baiknya sesering mungkin mengganti baru celana anda. Celana dalam dapat mempengaruhi sirkulasi udara dan kelembaban pada area kewanitaan. Biasanya celana dalam diganti sebanyak 2 kali dalam sehari setelah selesai mandi, namun hal tersebut bukan aturan baku yang harus diikuti. Untuk mengurangi kelembaban pada area kewanitaan sebaiknya sesering mungkin anda mengganti baru celana dalam anda. Anda dapat mengganti baru celana dalam anda pada saat celana anda sudah terasa sangat lembab dan tidak nyaman untuk digunakan kembali.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons