Mengatasi Kolik pada Bayi

Bagi anda yang ingin membedakan tangisan bayi yang normal dan tanda adanya kolik maka perhatikan suara dan gerak tubuh bayi anda. Menangis atau rewel paling sering dimulai tiba-tiba dan paling sering setelah menyusui. Teriakan keras dan terus menerus berlangsung selama satu sampai empat jam. Wajah bayi sering memerah karena tangisannya. Dalam keadaan tertentu bayi dapat mengalami perut buncit atau kembung, kaki bergantian antara tertekuk dan diperpanjang langsung keluar, kaki sering dingin dan tangan mengepal. Umumnya dapat terjadi setiap saat, siang atau malam, biasanya dimulai pada sore hari atau malam hari. Ada beberapa bayi yang lebih rentan terhadap kolik infantil daripada bayi yang lainnya yaitu disaat orang tuanya memiliki riwayat kolik.Kolik infantil biasanya dimulai sekitar 2 sampai 3 minggu usia bayi anda, mencapai puncaknya pada 2 bulan. Meskipun demikian untuk anda yang mengetahui kondisi yang buruk pada bayi anda akan mengalami rasa cemas dan takut untuk bertindak, banyak hal yang harus anda ketahui saat bayi anda kolik.

Mengatasi Panas Pada Bayi Setelah Imunisasi

Imunisasi atau vaksinasi merupakan cara yang sangat ampuh dalam menjaga beberapa jenis penyakit. Dengan pemberian vaksinasi melalui suntikan ataupun oral dapat menyelamatkan banyak generasi dari serangan penyakit yang membahayakan dengan meningkatkan daya tahan tubuh yang semakin kuat. Bayi yang belum bisa menerima perubahan lingkungan dikhawatirkan akan mudah terserang penyakit, melalui imunisasi tingkat bahaya yang akan mengancam bayi bisa diperkecil dibandingkan dengan bayi yang tidak mengalami imunisasi. Imunisasi wajib yang dilakukan selama perkembanga bayi adalah imunisasi BCG yang tidak mengakibatkan perubahan berarti pasca penyuntikan. Imunisasi Hepatitis B akan diberikan sebanyak 3 kali dengan keluhan yang muncul nyeri dan demam ringan, meskipun keluhan ini berbeda dengan bayi lainnya. Imunisasi Polio untuk mencegah penyakit polio jarang menimbulkan efek samping. Imunisasi campak untuk penyakit campak tidak akan memberikan efek samping bagi sebagian bayi, adapun yang mungkin timbul adalah reaksi demam atau diare.

Melihat Perkembangan Bayi Dari Cara Bertepuk Tangan

Saat bayi kita sudah mulai tumbuh dan berkembang, kita tentunya akan merasa senang apabila anak kita melakukan sesuatu hal yang baru seperti hal nya bertepuk tangan. Bertepuk tangan sebenarnya adalah puncak dari perkembangan bayi yang konstan dan bagian pemahaman tentang tubuhnya, dengan menguasai beberapa cara yang dilakukannya sudah tentu kita memandangnya sebagai prestasi yang sangat baik dan signifikan.

Mengenal Normal atau Tidaknya Kotoran Bayi Anda

Sebagai orang tua yang baik, tentunya kesehatan buah hatinya menjadi hal yang utama. Khusus untuk orang tua yang memiliki bayi, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah bayinya dalam kondisi sehat atau tidak. Salah satunya adalah dengan mengenal normal atau tidaknya ketika bayi mengeluarkan kotoran. Dengan mengetahui kondisi tinja atau kotoran bayi, frekuensi bayi BAB, dll, orang tua bisa mengetahui apakah bayinya dalam kondisi sehat atau tidak khususnya dalam hal masalah pencernaannya. Selain itu, orang tua juga bisa mengetahui apakah makanan yang di konsumsi bayi memberikan dampak yang baik atau tidak terhadap pencernaan bayi. Berikut penjelasan mengenai hal tersebut.

Dampak Buruk Penggunaan Dot pada Bayi

Dot atau botol dot susu adalah salah satu cara paling mudah yang menjadi andalan para ibu ketika mereka harus memberikan ASIP atau ASI perah pada buah hati mereka. Dibandingkan dengan sendok dan cangkir, pemberian ASIP melalui dot akan jauh lebih mudah dan tidak ribet. Si ibu tidak perlu membersihkan susu yang tumpah atau berceceran karena bayi banyak bergerak saat diberi ASIP melalui sendok dan cangkir.

Namun sayangnya, pemberian ASIP melalui dot sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan beberapa dampak buruk untuk jangka panjang kepada anak-anak. Lalu apa saja dampak buruknya? Berikut adalah ulasannya untuk anda.

Berapa Lama Bayi Perlu Tidur?

Bayi memiliki kebiasaan lama tidur yang berbeda. Hal ini tergantung dari banyak faktor, termasuk salah satunya adalah berdasarkan usia dari bayi itu sendiri. Pada usia awal-awal kelahirannya, bayi tentunya memiliki jam tidur yang paling lama. Kemudia seiring usia bertambah, bayi mulai mengurangi jumlah jam tidurnya. Selain itu kebiasaan yang diterapkan oleh orang tuanya mengenai jam tidur, juga menjadi faktor penentu kebiasaan tidur anak. Oleh karena itu, orang tua diharapkan memiliki peran yang aktif dalam mebentuk pola tidur bayi yang baik.

bayi menangis

Penyebab Bayi Menangis

Memiliki bayi memang menyenangkan, tapi tak jarang juga membuat kita cemas. Apalagi pada saat ia terus-terusan menangis tanpa kita tahu …

Selengkapnya

Mitos-Mitos Seputar Bayi

Begitu banyak beredarnya mitos dan anggapan di masayarakat kita adalah dikarenakan begitu kuat dan percayanya masayarakat terhadap mitos tersebut. Saat …

Selengkapnya

bayi normal

Ketahuilah Kondisi Normal Bayi Sesaat Setelah Lahir

bayi normalPenantian panjang seorang ibu hamil akan hadirnya seorang bayi terbayar sudah ketika masa persalinan tiba. Dambaan akan seorang buah hati yang sehat, lucu dan lugu kemudian muncul dalam benak. Namun di sisi lain kekhawatiran akan bayi terlahir tidak seperti yang dibayangkan muncul. Semua orang tua tentu menginginkan bayi yang terlahir hadir dalam keadaan sempurna. Namun, banyak para orang tua tidak mengetahui kondisi normal bayi sesaat setelah dilahirkan, sehingga banyak anggapan yang salah mengenai kondisi bayi yang baru lahir. Berikut gambaran mengenai kondisi normal bayi sesaat setelah dilahirkan.

Bayi Kuning, Kenali dan Waspadai

Pigmen bernama bilirubin adalah faktor penyebab dari bayi kuning (ikterus) yang harus di kenali dan waspadai. Sebetulnya, setiap orang memiliki bilirubin dalam sel darah merahnya. Setiap jangka waktu tertentu sel darah merah akan mati dan menguraikan sel-selnya diantaranya menjadi bilirubin. Normalnya yang bertugas menguraikan bilirubin tersebut adalah hati, untuk kemudian dibuang lewat BAB. Saat bayi masih dalam kandungan, hati sang ibulah yang mengambil tugas menguraikan bilirubin dalam sel darah merah bayi. Ketika bayi lahir, perkembangan hatinya belum sempurna sehingga belum dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Akibatnya terjadi penumpukan bilirubin yang kemudian menyebabkan timbulnya warna kuning pada kulit bayi.

Page 5 of 6
1 3 4 5 6
Show Buttons
Hide Buttons