10 Penyebab vagina Kering & Cara Mengatasinya

Berbicara tentang vagina tentunya kita dihadapkan pada sesuatu yang sangat penting. Bagaimanapun juga, vagina merupakan alat reproduksi pada wanita dimana salah satu alat bagian tubuh inilah awal dari kehidupan manusia. Sekilas memang terlihat bahwa vagina hanyalah bagian yang sangat kecil di dalam tubuh seorang wanita. Namun, tahukah Anda bahwa bagian tubuh ini mempunyai beberapa bagian yang lebih luas di bagian dalamnya.

Tidak heran jika sebagian besar wanita kurang memiliki rasa peduli pada kebersihan dan juga kesehatan vagina. Tidak sedikit yang mengacuhkan akan kebersihan vagina sehingga ia membersihkan bagian ini cukup asal-asalan. Tidak dapat dipungkiri bahwa vagina sangat sensitif dan juga rentan terhadap kuman dan juga bakteri.

Vagina memang memiliki kondisi yang berbeda-beda pada setiap wanita. Ada yang mempunyai vagina yang lembab, namun tidak sedikit pula yang merasakan vagina yang kering. Kondisi inilah yang memang menjadi salah satu penyebab wanita merasa nyeri saat berhubungan seksual sehingga tidak merasakan kenyamanan sama sekali. Lantas, apa penyebab vagina kering pada wanita?

Penyebab Vagina Kering Pada Wanita

Pada dasarnya, vagina memiliki pelumas alami yang diproduksi oleh leher rahim dan juga serviks. Vagina yang normal tentunya memiliki kondisi yang lembab. Kelembaban pada vagina tentunya tidak akan menyebabkan rasa nyeri dan perih pada saat berhubungan seksual.

Pelumas alami tersebut merupakan pelindung vagina yang berfungsi untuk mencegah dan juga menjaga vagina agar terhindar dari infeksi dan juga jamur yang akan menempel di dalamnya. Terlebih pada saat menstruasi, vagina akan mengalirkan darah menstruasi dan juga sel-sel mati dari dalam rahim menuju keluar vagina. Hal ini tentunya sangat berbeda pada wanita yang memiliki kondisi vagina yang kering.

Pada vagina kering tentunya tidak adanya pelumas alami yang mampu menangkal bakteri dan juga kuman. Hal ini tentunya tidak heran jika wanita yang memiliki kondisi vagina yang kering rentan merasakan gatal dan juga nyeri seperti terbakar. Bagaimanapun juga, vagina kering memiliki lapisan yang cukup kering dan juga tipis serta kehilangan elastisitas atau kelenturan pada vagina. Lamban laun kondisi ini menimbulkan iritasi dan juga menimbulkan bau yang tidak sedap pada vagina.

Jumlah pelumas alami pada vagina tentunya sangat dibutuhkan dalam kadar estrogen yang cukup. Seperti yang kita tahu bahwa estrogen merupakan hormon yang menjaga lapisan vagina tetap sehat, tebal dan juga elastis. Kondisi ini tentunya berbeda pada saat seorang wanita mengalami menopause. Vagina yang kering memang kerap terjadi pada wanita yang telah berusia lanjut antara 51-60 tahun. Kadar hormon estrogen pada wanita yang sudah menopause tentunya dapat menyebabkan atrofi vagina dimana keadaan vagina kurang elastis dan juga tipis. Dalam kondisi tersebut pelumas alami juga mengalami penurunan sehingga sangat berpotensi untuk membuat vagina menjadi lebih kering. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan vagina kering, diantaranya:

 1. Perubahan hormon pada wanita

Perubahan hormon yang terjadi pada wanita tentunya sangat rentan membuat vagina menjadi kering dan juga tidak elastis. Seperti pada penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli dalam American Congress of Obstetricians and Gynecologist menyatakan bahwa penyebab utama dan yang paling umum terjadi seorang wanita mengalami vagina kering ialah adanya penurunan kadar hormon estrogen terlebih menjelang menopause, setelah melahirkan, selama menyusui dan juga prenemopause. Selain itu, melakukan pengobatan kimia untuk mengobati kanker seperti radiasi pada panggul dan juga kemoterapi tentunya dapat menurunkan hormon estrogen dan juga lubrikasi pada vagina.

2. Penggunaan obat-obat tertentu

Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam masa pengobatan tentunya salah satu penyebab vagina menjadi kering. Beberapa obat yang dipercaya memiliki penyebab yang cukup besar diantaranya obat asma, alergi, flu yang mengandung antihistamin. Kandungan ini tentunya memiliki efek yang cukup signifikan di dalam tubuh yang dapat menyebabkan turunnya lubrikasi pada vagina.

3. Iritasi

Iritasi di sini tentunya dapat disebabkan oleh paparan bahan kimia, produk kebersihan, parfum dan juga lain sebagainya. Jika seorang wanita kerap melakukan perawatan tubuh tentunya hal ini dapat memicu vagina menjadi lebih kering. Tidak jarang wanita yang memiliki alergi terhadap sabun dan juga detergen yang dan juga  dapat menempel pada celana dalam dan juga handuk. Kondisi tersebut tentunya dapat menyebabkan iritasi terhadap vagina sehingga menyebabkan penurunan lubrikasi pada vagina dan juga kuman di dalam vagina.

4. Stres dan cemas

Rasa stres yang kerap dialami wanita tentunya memiliki peran yang cukup besar dalam menyebabkan vagina menjadi kering. Stres tentunya dapat menyebabkan hormon menjadi tidak stabil sehingga akan berdampak pada kondisi vagina yang kering. Selain itu, stres dapat membuat pikiran menjadi cemas sehingga dapat menurunkan hasrat dalam bercinta.

Faktor emosional dan juga psikologis tentunya dapat mengganggu gairah seksual pada wanita sehingga dapat menyebabkan kondisi vagina menjadi kering. Menurut Goldstein bahwa saat perempuan merasa cemas tentunya akan terjadinya aliran darah dan juga kekeringan pada area vagina. Selain itu, kecemasan yang dialami oleh wanita dapat memicu kortisol dan dapat mengganggu kadar dan juga kinerja hormon estrogen.

5. Penggunaan alat kontrasepsi

Bagaimanapun juga alat kontrasepsi yang digunakan oleh wanita dapat memicu turunnya pelumas alami pada wanita. Tentunya, salah satu efek yang timbul dari kurangnya cairan pada vagina ialah efek samping kontrasepsi oral. Tidak heran jika wanita yang menggunakan alat kontrasepsi dapat mengalami kondisi vagina yang cukup kering.

6. Baru melahirkan

Pada wanita yang baru saja melahirkan tentunya penurunan kadar hormon estrogen dapat terjadi. Fase melahirkan dan juga menyusui tentunya fase yang dapat mengganggu turunnya produksi pelumas alami pada wanita. Hal ini tentunya terjadi setelah beberapa bulan setelah melahirkan sampai siklus menstruasi kembali teratur sehingga vagina akan kembali licin seperti sebelum melahirkan.

7. Kurang melakukan foreplay

Penyebab vagina kering pada wanita pada saat berhubungan intim ialah kurangnya pasangan melakukan foreplay. Tentunya, sebelum melakukan hubungan suami istri tentunya sangat penting bagi wanita untuk melakukan foreplay yang cukup lama. Hal ini tentunya dapat menghasilkan pelumas alami yang cukup sehingga wanita tidak akan merasakan sakit dan juga perih saat berhubungan seksual.

8. Kurang bergairah

Selain kurangnya foreplay, penyebab vagina kering pada wanita tentunya dikarenakan kurangnya gairah dan juga rendahnya libido pada pasangan. Berdasarkan Goldstein bahwa pasangan yang mungkin memiliki performa seks yang kurang, ejakulasi dini dan juga melewatkan foreplay tentunya dapat membuat vagina menjadi kering. 10. Operasi indung telur atau ovarium

Pada wanita yang pernah mengalami operasi indung telur atau ovarium tentunya sangat rentan mengalami vagina yang kering. Pasalnya, operasi pengangkatan indung telur dapat menyebabkan penurunan hormon estrogen dan juga pelumas alami pada vagina.

9. Sindrom Sjogren

Penyebab vagina kering tentunya dapat menjaga sistem kekebalan pada tubuh yang dapat menyerang jaringan-jaringan tubuh yang cukup sehat. Sindrom ini tentunya terlihat mulut dan juga mata menjadi lebih kering sehingga dapat menyebabkan vagina menjadi sangat kering.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons