Waspadai Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Kenali Gejala dan Penanganannya

Apakah MERS itu?

MERS adalah kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome, yakni sebuah virus yang disebabkan oleh coronavirus. Virus ini merupakan jenis baru dari keluarga Coronavirus (Novel Corona Virus). Penemuan virus ini pertama kali dilaporkan sejak bulan September 2012 yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi. Dan hingga Juni 2013, tercatat sebanyak 77 kasus jumlah infeksi MERS didunia. Jumlah terbanyak dicatat dan dilaporkan di Saudi Arabia, kemudian disusul Italia, Inggris, Prancis, Jordania, Qatar, Tunisia dan Uni Emirat Arab.

Dari jumlah kasus tersebut, 40 kasus diantaranya berakhir dengan kematian. Meski penyebabnya sama yakni disebabkan oleh virus dari ras Corona yang juga menjadi penyebab utama penyakit Severe Acute Syndrome (SARS) namun virus ini sebenarnya tidak sama, virus penyakit MERS ini lebih mirip dengan coronavirus yang terdapat pada kelelawar.

Penyalit MERS adalah penyakit sindrome pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus yang menyerang bagian saluran pernapasan mulai dari organ ringan sampai dengan organ berat. Saat seseorang terinfeksi MARS, biasanya gejala yang mungkin ditampakan adalah batuk-batuk, sesak nafas, demam.

Lantas Apa sajakah Gejala Lain yang Mungkin Dirasakan Oleh Orang yang Terinfeksi MERS

Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui dalam rangka mengenali hal apa sajakah yang dapat menjadi tanda-tanda seseorang terinfeksi virus mematikan yang satu ini. Mengingat serangannya menginfeksi bagian saluran pernafasan, maka berikut ini tanda-tanda penyakit MERS yang mungkin dirasakan oleh calon korbannya.

Selain batuk-batuk, sesak nafas dan demam atau badan yang terasa meriang gejala lain adalah penyakit ini bersifat akut dan biasanya penyakit ini akan timbul pada pasien yang menderita penyakit ko-morbid. Jika gejala-gejala tersebut dirasakan maka ada baiknya segeralah periksakan ke dokter karena catatan mengenai kasus penyakit MERS ini mengungkapkan sekitar setengah dari jumlah pasien yang menderita MERS meninggal dunia akibat ganasnya virus yang terus menggerogoti saluran pernafasan.

Bahkan sebagian dari pasiennya dilaporkan menderita gangguan saluran pernapasan tingkat sedang. Itu artinya bagi para pasien yang hanya menderita gangguan saluran pernafasan tingkat sedang saja memiliki resiko kematian yang cukup tinggi. Untuk itulah satu-satunya cara agar bisa mengetahui apakah seseorang terinfeksi atau tidak setelah mendapatkan gejala-gejala diatas adalah dengan berkonsultasi kedokter agar segera mendapatkan penanganan.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons