Trik Berikan Obat Pada Bayi yang Aman

Tubuhnya mungil pada bayi dan sistem kekebalan tubuh yang belum terbentuk dengan sempurna, membuat penyakit dan masalah kesehatan akan senantiasa menjadi ancaman yang besar yang mudah menyerang mereka.

Untuk itulah, orangtua harus pintar dan siaga dalam menjaga kesehatan dan mengupayakan segala hal agar masalah kesehatan tidak mudah menyerang buah hati mereka yang masih begitu kecil.

Selain itu, gangguan kesehatan yang menyerang anak bayi seringkali membuat orangtua khawatir dan tidak tega melihat kondisi mereka yang kepayahan menahan rasa sakit yang dialaminya. Belum lagi, anak-anak bayi belum mampu mengutarakan apa yang dirasakannya, termasuk dengan keluhan yang mereka alami.

Tidak seperti orang dewasa yang mengalami sakit, dimana mereka akan dengan mudah mengatakan apa yang dikeluhkannya. Anak-anak bayi mungkin hanya akan berubah menjadi rewel dan terus-terusan menangis dengan kondisi ini. Hal inilah yang seringkali membuat orangtua menjadi bingung dan panik dengan tangisan yang dialami oleh bayi mereka.

Nah, disinilah peran anda sebagai orangtua mungkin akan dituntut lebih ekstra dan lebih siaga. Karena bayi kecil anda belum mampu mengutarakan apa yang dirasakannya, maka orangtua perlu menjadi lebih siaga dan lebih peka terhadap apa yang dialami buah hatinya.

Tidak mudah memang menarik kesimpulan saat si buah hati menangis atau menjadi rewel. Hanya saja, satu hal yang pasti dari kondisi ini adalah sesuatu yang tidak beres terjadi dengan buah hati anda. Selain itu, umumnya beberapa gejala atau hal yang tidak lazim akan ditunjukan oleh si kecil yang mengalami keluhan kesehatan. Misalkan dengan melakukan sesuatu yang tidak biasanya dilakukan atau menunjukan perasaan yang tidak nyaman pada saat melakukan rutinitasnya. Hal inilah yang akan dapat menjadi acuan untuk orangtua segera mengkonsultasikan kondisi yang dialami oleh si buah hati ke dokter.

Ya, pada saat si kecil sakit sebaiknya jangan sembarang mengatasi atau mengobati si buah hati seorang diri dengan memberikan sembarang jamu atau obat-obatan tanpa resep dari dokter. Ketahui, bayi anda masih begitu kecil tubuhnya tidak akan mampu mencerna berbagai bahan atau benda asing yang masuk kedalam tubuhnya, termasuk dengan obat-obatan yang sembarang.

Untuk itulah, bawa segera buah hati yang sakit ke dokter. Didokter, diagnosa yang tepat akan bisa diberikan pada si kecil sehingga penanganan yang tepat dengan pemberian obat yang jelas akan bisa diberikan dengan lebih baik guna mengembalikan kondisinya agar menjadi lebih pulih.

Nah, selesai dari dokter dan mendapatkan beberapa jenis obat yang diberikan umumnya masalah tidak selesai sampai disana. Anda mungkin akan dihadapkan pada masalah pemberian obat pada buah hati anda yang masih begitu kecil. Apalagi jika ini adalah saat pertama anda memberikan obat pada mereka.

Ya, kegiatan memberikan obat pada anak bayi seringkali menjadi saat yang mendebarkan sekaligus menegangkan. Betapa tidak, ketakutan bila anak tersedak, kekhawatiran anak tidak suka dengan jenis obat yang diberikan, ketakutan bila anda tidak bisa mengendalikan si kecil pada saat memberikan obat sampai dengan khawatir bila obat yang diberikan rupanya tidak cocok untuk buah hati anda. Beberapa permasalah ini seringkali menjadi rentetan kekhawatiran yang membendungi benak orangtua pada saat hendak memberikan obat pada bayi mereka.

Selain itu, meski obat anak-anak sudah diberikan pemanis agar tidak terasa pahit berlebihan, akan tetapi rasa pahit yang tersembunyi masih saja dapat dirasakan oleh lidah sensitif si bayi. Tak heran meskipun diusianya yang masih begitu kecil, anak bayi sudah mampu menolak meminum obat. Dengan pintarnya mereka akan melakukan aksi tutup mulut atau menggeliat dan bahkan mengamuk saat diberikan obat.

Lantas adakah cara yang efektif dan aman dalam memberikan obat pada anak bayi? Nah, untuk lebih jelasnya lagi, mari simak beberapa trik aman dalam memberikan obat pada bayi dibawah ini.

1. Pastikan Anda Memberikannya Sesuai dengan Dosis

Seorang pakar menyatakan bahwa kesalahan paling besar dalam memberikan obat pada anak, terutama bayi adalah kesalahan yang dilakukan pada saat memberikan dosis obat pada anak. Dengan demikian, bukan mempercepat penyembuhan hal ini malah seringkali menimbulkan masalah baru pada anak-anak. Untuk itulah, orangtua perlu dengan jeli dan waspada dalam mempelajari atau mengingat jumlah obat yang diberikan pada anak-anak.

Biasanya anak-anak akan diberikan obat dalam bentuk sirup agar memudahkan mereka untuk mencerna obat yang diberikan. Untuk itulah, sebelum memulai memberikan jenis obat-obatan ini sebaiknya periksalah dan pelajari dengan betul berapa takaran dan jumlah yang harus diberikan pada buah hati anda. Nah, berikut ini adalah beberapa poin yang harus diperhatikan dalam memberikan obat pada buah hati:

  • Baca dengan seksama label obat dengan hati-hati. Bila perlu yakinkan diri anda dengan menyamakan perpeksi anda dengan orang lain.
  • Cek kembali dosis/jumlah obat yang harus diberikan, apakah diberikan berdasarkan usia anak atau berdasarkan berat badannya.
  • Baca semua aturan pemberian obat. Penjelasan ini umumnya ada dan tercantum dalam kemasan atau kotak obat. Adapula lembaran yang terutulis dan disisipkan didalam dus kemasan obat.
  • Berikan obat sesuai dengan waktunya, misalkan apakah obat harus diberikan sesudah atau sebelum makan.
  • Pelajari cara memberikan obat. Apakah obat tersebut dihancurkan, diencerkan atau diteteskan.
  • Pahami betul kapan atau seperti apa frekuensi pemberian obat. Apakah diberikan seriap 8 jam sekali, pada jam-jam makan si kecil, atau pada saat si kecil mengalami kondisi-kondisi tertentu.

Hal ini penting sekali dilakukan, sebab anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Mereka akan lebih sensitif terhadap obat dibandingkan orang dewasa. Apabila anda melakukan kesalahan dalam memberikan dosis, maka obat tersebut aka berbahaya untuk mereka atau bahkan malah membaut mereka kebal dengan jenis obat tersebut.

2. Sebaiknya Gunakan Takaran Obat yang Disertakan

Agar pemberian dosis pada si kecil tepat, maka sebaiknya jangan mengganti takaran obat dengan sendok yang biasa digunakan. Sebaliknya, gunakan takaran obat yang umumnya telah disertakan dalam kemasan obat. Bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti pipet, suntikan, cup pengukur atau ada juga yang berbentuk sendok plastik.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons