Meskipun ada banyak mitos yang mengatakan bahwa anak kembar seolah terkoneksi satu sama lain dengan ikatan yang begitu kuat. Namun, sepertinya jika kasus seperti diatas terjadi pada anak-anak kita, akan repot juga untuk ibu mengatur dan mengurus anak kembar. Tidak masalah mungkin, jika si kembar saling bekerja sama dalam melakukan hal yang lebih positif seperti membantu orangtua bersama, berbagi hal bersama dan lain sebagainya. Akan tetapi, saat si kembar saling ketergantungan satu sama lain sampai yang satu tidak bisa berjalan tanpa yang lainnya dalam hal yang kurang baik, seperti pergi ke sekolah, hal ini akan tentu saja membuat orangtua kerepotan.
Lantas bagaimana mendidik dan membesarkan anak kembar agar mereka tidak saling ketergantungan? Perlukah kita memisahkan mereka agar mereka bisa berusaha untuk berdiri sendiri tanpa bayang-bayangsaudara kembarnya? Jawabannya, tentu saja tidak.
Terkadang, perilaku si kembar yang seringkali ingin bersama dan hidup saling ketergantungan bisa jadi merupakan bagian dari pengembangan mitos yang mulai mereka kenali dan hal ini mulai tertanam dalam diri mereka. Jadi, ketika seseorang mengatakan bahwa anak kembar selalu bersama kemanapun mereka pergi, hal ini akan membuat mereka seolah melakukan hal yang serupa pada diri mereka dan berusaha men-set diri mereka agar selalu bersama. Akhirnya, ketika muncul sebuah momen dimana mereka harus terpisah, hal ini malah akan membuat mereka seolah kesulitan dan menganggap hal ini berat untuk mereka jalani.
Untuk itulah, bagi ibu yang membesarkan anak kembar, sebaiknya berlakukan pola didikan yang membuat mereka memahami bahwa kembar tak berarti harus bersama dan tidak bisa terpisah. Paras dan perawakan yang sama tak berarti harus membuat mereka tergantung dengan saudara kembarnya. Layaknya anak-anak lain yang memiliki saudara seumuran, anak-anak kembar juga bisa menjalani aktivitasnya seperti biasanya.
Nah, berikut ini ada beberapa hal yang bisa orangtua lakukan agar anak kembar mereka bisa tumbuh mandiri tanpa ketergantungan dan hidup dalam bayang-bayang saudara kembarnya. Seperti apa sih hal tersebut? Kita simak berikut ini.
1. Berikan Kegiatan yang Berbeda Untuk Mereka
Dalam rangka mendidik dan membiasakan agar si kembar tidak ketergantungan satu sama lain serta agar masing-masing dari mereka tidak merasa dibayang-bayangi oleh saudara kembarnya, maka perlu sekali orangtua mencari dan mengupayakan suatu hal yang bisa membuat mereka terpisah. Namun bukan berarti dengan secara permanen memisahkan mereka atau bahkan membuat mereka tinggal diatap yang berbeda. Membuat terpisah disini maksudnya, membiasakan si kembar untuk melakukan kegiatan sendiri tanpa saudara kembarnya. Salah satunya adalah dengan memberikan kegiatan yang berbeda untuk mereka.
Kita sebagai orangtua kerapkali mengatur kegiatan yang sama untuk si kembar. Namun hal ini sebaiknya dihindari karena hal ini bisa jadi membuat mereka bersaing satu sama lain. Lebih baik dorong si kembar untuk melakukan kegiatan yang berbeda namun sesuai dengan minat dan kemampuannya. Apapun hasilnya, tetap berikan mereka pujian atas kerja keras yang mereka lakukan. Selain itu, hindari memberikan perhatian yang berlebih kepada anak saat mereka baru saja mengawali kegiatannya. Hal ini dikhawatirkan akan memicu kecemburuan pada masing-masing anak.
2. Berikan Penampilan yang Berbeda
Rasanya sudah bukan sesuatu hal yan asing jika orangtua yang memiliki anak kembar, apalagi jika mereka adalah anak perempuan, orangtua akan senang sekali mendandani dan memberikan aksesoris yang sama untuk anak-anaknya. Namun, dengan melakukan hal ini, maka akan malah membuat si kembar semakin berada dalam bayang-bayang satu sama lainnya. Sebaiknya, tidak melakukan hal ini dan tidak memberikan anak kostum atau penampilan yang sama.
