Akan indah pada waktunya

Lantas, aku bertafakur. Sungguh sempurna Allah ciptakan kita. Dari tanah, segumpal darah, segumpal daging, hingga ditiupkan ruh di dalamnya. Mana ada yang bisa menciptakan itu selain DIA?

Bertafakur untuk yang satu itu fungsinya, kita ga mesti guyu agar ada yang hidup dalam rahim kita. Dalam arti seakan kita ngotot atau bahkan ada deadline untuk itu. Masya Allah. Allah tidak seperti itu. Kun fayakun.. apa yang DIA kehendaki maka jadi.

Seperti indahnya pinta Nabi Zakaria diusianya yang tak lagi muda. Atau Sabarnya Nabi Ibrahim diusianya yang tak lagi belia. Apa yang tidak mungkin bagi Allah?

Manusia sebatas ikhtiar dan do’a. Kembali ke diri kita, sudah maksimalkah ikhtiar kita? sudah. Lantas, do’anya, ibadahnya, sudah maksimalkah? selepas itu, ada pemilik kita, kita kembalikan pada Robb kita, DIA-lah yang tau hasilnya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons