Curhatan Ibu Muda

Hmm.. Secara kasat mata satu dua orang bertanya seperti itu ga apa-apa. Kalo setiap ketemu orang, cape mikirnya. Lho koq dipikir. Iya, apa ga ada pertanyaan lain selain itu? Secara tidak sadar pertanyaan mereka akan terbawa terus keseharian. Yang ada malah timbul rasa iri melihat perempuan lain yang lagi hamil, melihat ibu lain yang menggendong anaknya. Kapan ya saya punya momongan? Yang berujung jadi kesedihan. Bukan tidak mungkin pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang sekeliling membuat penat dua orang insan yang baru berumah tangga. Manalagi beberapa di antara mereka dengan santainya tanpa merasa bersalah (bahkan aku bilang secara tidak langsung melupakan satu hal, apa itu?) “lembur donk.. Biar hasil” atau yang lain bilang “minum ini.. Minum itu.. Biar….”
Whatever…
Aku menghela napas. Manalagi membaca tulisan bang achoer di MyQ. Menunggu bulan. Yup! Bagi pasangan suami istri yang ingin punya momongan, menatap kalender bukan cuma nunggu tanggal gajian. Tapi nunggu juga tanggal si tamu datang ga ke istrinya. Jika dia datang, suami akan bilang, nunggu bulan berikutnya. Jika telat, dag-dig-dug hati keduanya. Cuma telat sesaat ataukah…?

Pelipur laranya, saat seorang ustadz memberikan tausiyahnya untuk menyibak kegalauan hati sepasang insan itu. Apa kata beliau? “anak itu bukan bikinan istri. Anak bukan buatan suami. Bukan bikinan suami istri. Anak adalah Allah yang memproduksi. Lingkungan seakan mendramatisir kalo belum punya anak orang tuanya ga bisa bikin. Lha emangnya si ibu yang bikin? Ibu mah bisanya bikin masakan. Kalo si ibu yang bikin, request lah si ayah. Kata si ibu terserah yang bikin. Si ibu nge fans sama Tao Ming Tse (bener kaga ya nulisnya) dibikin kek gitu. Atau demen banget sama Aishwarya Ray, dibikin kek gitu. Atau kalo si ayah yang bikin pengennya botok (apaan sih) dibikinlah kek bla..bla..bla.. Pertanyaannya Apa bisa? Kalo bapa or ibunya yang bikin atau kedua-duanya yang bikin bukan tidak mungkin di dunia ini semua orang pengen bikinnya yang cantik dan ganteng. Lha si ibu bikin kue aja kadang-kadang bantet. Masak aja kadang-kadang keasinan. Apa bisa kalo bikin anak?

Nah itulah.. Anak bukan ciptaan or bikinan emak bapaknya. Anak ciptaan Allah, Allah yang bikin. Lupa bagaimana penciptaan manusia? Lupa bagaimana penciptaan nabi Adam As? Allah ciptakan manusia dari tanah. Kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya, dititipkan di rahim seorang perempuan. Allah lah yang Maha Berkehendak. Kehendaknya menciptakan seperti apa? Kehendaknya menciptakan untuk siapa dan kehendaknya pula kapan dititipkan. Jadi, Allah Maha Tahu waktu yang tepat untuk pasangan menerima amanah dari Allah itu. Sering, ini yang kita lupakan. Naudzubillah…
Seperti ada teman si abang yang bilang “Santai aja. Nti juga waktunya dikasih ma Allah mah bakalan dikasih. Sekarang mah disuruh pacaran dulu. Saya aja 3 tahun baru ada”

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons