Perjuangan Bocah Delapan Tahun Untuk Menghidupi Keluarganya

Bocah delapan tahun yang menghidupi keluarganya sungguh sangat mengharukan, di usianya yang masih muda ia harus berjuang demi kehidupan keluarganya.

“Donat.. Donat” Suara lantang Ari menawarkan donat di pagi hari. Di saat anak seusinya masih terlelap tidur. Ia sudah menenteng donat dagangannya berharap donat yang ia bawa laris hari itu. Semua itu ia lakukan demi bisa menghidupi keluarganya. Sungguh kisah harus ini membuat siapapun meneteskan air mata.

Tubuhnya yang mungil harus menanggung beban kue yang ia bawa setiap pagi, bahkan di usianya yang masih muda ia dibebani dengan tanggung jawab untuk bisa menghidupi keluarganya. Itulah yang dilakukan Ari (8) yang setiap harinya berjualan donat di Kecamatan Pallangga, Gowa, Sulawesi Selatan.

september03

Ia berjalan dari satu rumah ke rumah lainnya dengan beban seperempat dari bobot tubuhnya. Bahkan bocah lelaki ini harus berjalan kaki untuk bisa menjual donut yang ia bawa setiap harinya. Ia yang menenteng donat sebanyak 60 donut mengelilingi perumahan, puluhan bahkan hingga ratusan kilometer yang ia lewati untuk bisa mengelilingi kampungnya.

Setiap hari ia membawa donut buatan rumahan, tidak lain yakni ibunya sendiri. Sejak dini hari ibunya sudah mempersiapkan donat untuk bisa dijual oleh Ari. Setelah sholat subuh, Ari bergegas untuk menjual donutnya. Ia melakukan itu semua semata-mata ingin membantu orangtuanya.

Ari yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu ini ingin membantu ibunya. Ayahnya yang hanya pekerja kuli bangunan dengan penghasilan tak seberapa menjadi keinginan terbesar Ari untuk membantu orangtuanya. Hasil dari penjualan donatnya ia berikan kepada ibunya untuk meringankan kebutuhan keluarga.

Setiap harinya donat yang ia jual tidak selalu laris, kadang tersisa bahkan hingga puluhan. Kondisi ini membuat Ari cemas, ia takut mengecewakan ibunya. Sehingga Ia seringkali berteriak untuk menarik konsumen membeli donat yang Ia bawa. Tak heran jika ia sering kelelahan karena harus mengeluarkan ekstra tenaga untuk berteriak.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons