Mari Perkenalkan Seni Kepada Anak Anda Dengan Cara Berikut Ini!

Kemampuan seni seseorang biasanya diidentikan dengan kreatifitas seseorang.

Identiknya 2 hal tersebut karena memang produk seni yang ada merupakan sebuah hal yang merupakan hasil dari kreatifitas seseorang. Oleh karena itu berkesenian merupakan cara yang cukup tepat digunakan sebagai media seseorang berlatih menjamkan dan mengembangkan kreatifitas di dalam dirinya. Dalam banyak pengertian yang diberika oleh ahli, seni juga sangat identik dengan estetika yang berkaitan dengan perasaan, selera dan juga rasa, sehingga berkesenian juga akan bisa melatih ranah rasa dari orang yang melakukanya.

Seperti banyak hal lainnya, tentunya semua hal akan sangat optimal jika diajarkan sejak sedini mungkin, sebab di masa anak-anak merupakan era emas bagi setiap individu yang masih sangat mudah untuk diisi ilmu dan dibentuk menjadi banyak hal. Oleh karena itu, sebagai orang tua yang mengingikan kratifitas anaknya berkembang dengan baik serta estetikanya berkembang dengan optimal berkesenian merupakan salahsatu hal yang tidak boleh anda lewatkan untuk diajarkan kepada anak anda.

 display: block; margin-left: auto; margin-right: auto; Seni bisa anda ajarkan kepada anak anda dengan cara yang menyenangkan dan tidak membuatnya stres, justru sebaliknya kegiatan seni bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan tentunya positif. Mengajarkan dan memperkenalkan seni kepada anak anda juga tidak perlu dilakukan dalam situasi yang terkesan sengaja di buat, justru seni dapat dengan luwes melebur dengan setiap kegiatan yang menyenagkan bersama anak anda.

Langkah Sederhana Memperkenalkan Seni

Untuk memperkenalkan seni sebenarnya tidak langkah atau cara khusus yang perlu anda lakukan, namun ada beberapa cara yang mungkin bisa anda pertimbangkan dalam mengajarkan seni kepada anak anda. Berikut ini adalah langkah sederhana memperkenalkan seni kepada anak-anak anda:

Jangan Batasi Eksplorasi Anak! Dampingi dan Arahkan

Banyak orang tua yang menginginkan anaknya menjadi kreatif, namun di sisi lain membatasinya untuk berkreasi. Hal tersebut mungkin yang membuat anak anda kemudian menjadi malas lebih jauh mengenal seni, karena ia merasa kegiatan tersebut tidak membuatnya merasa berkembang dan nyaman. Contoh yang paling nyata ada ketika anak anda berada di fase senang sekali mencoret-coret dinding dengan menggunakan sidol atau crayon. Aksinya memang sangat mengesalkan, terlebih jika yang dicoret-coret itu bagian dindign yang terekspos ketika ada tamu yang hadir ke rumah. Kesan berantakan pun tidak bisa dihindarkan. Di saat tersebut biasanya orang tua akan sedikit demi sedikit mulai merasa tidak nyaman, hingga akhirnya melarang dan berusaha mwnghentikan aksi anaknya dengan memberikan hukuman. Ternyat a memberikan hukuman bukanlah solusi yang tepat, alangkah baiknya jika anda memberikan alternatif lainnya, seperti mengantikan peran dinding dengan kertas atau white board. Jika anak anda masih senang mencoret dinding, mungkin anda bisa mengekali dinding dengan cat khusus yang kini bisa dibersihkan kembali setelah anak anda mencoret-coretnya.

Tidak berbeda jauh dengan seni musik, terkadang orang tua masih banyak melarang anaknya ketika mereka mencoba memainkan alat musik di sekitarnya, alih-alih ingin melindungi anaknya dari celaka karena tertimpa oleh alat musik yang jauh lebih besar dari tubuhnya, akan lebih baik justru jika anda mendampinginya ketika memainkan alat musik sembari anda mengajarinya, atau mungkin anda juga bisa memberikan alternatif pilihan alat musik yang sesuai dengan usia dan ukuran badannya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons