Kenali Rotavirus Penyebab Diare Pada Anak-Anak

Diare merupakan salah satu penyakit yang menyerang sistem pencernaan, dimana penyakit yang satu ini masih banyak dijumpai di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Siapa saja bisa menderita penyakit yang satu ini, baik itu orang dewasa atau pun anak kecil. Nah, salah satu penyebab diare pada anak yang paling besar yaitu diakibatkan oleh rotavirus. Rotavirus merupakan virus yang menginfeksi usus. Bahkan secara umum diare yang terjadi pada anak dan bayi di seluruh dunia disebabkan oleh virus yang satu ini. Anak berusia 5 tahun hampir sebagian besar pernah terinfeksi oleh virus yang satu ini. Dimana kondisi ini biasanya terjadi pada negara berkembang dengan kurang optimalnya tingkat nutrisi serta jumlah perawatan kesehatan.

Pada tahun 2006 vaksin ditemukan, sebelum ditemukannya vaksin rotavirus telah menyebabkan kematian anak pada tiap tahunnya dengan angka kematian setengah juta. Anda bisa mewaspadai penjangkitan virus yang satu ini pada bayi dan anak-anak berusia 4-24 bulan dengan pemberian vaksin sebagai salah satu upaya untuk pencegahan.

Apa Saja Gejala yang Disebabkan Oleh Rotavirus?

Tanda awal anak terinfeksi oleh rotavirus yaitu demam dan muntah-muntah. Setelah itu, akan diikuti oleh diare yang berlangsung selama kurang lebih 3-8 hari lamanya. Gejala yang muncul pada orang dewasa tidak terlihat secara umum atau bahkan bersifat ringan dan tidak ada sama sekali. Tidak hanya itu, infeksi virus yang satu ini juga akan menyebabkan sakit di sekitar perut. Sebagai orang tua anda juga harus mewaspadai gejala dehidrasi yang disebabkan oleh rotavirus.

Lantas apa saja gejalanya? Di bawah ini gejala dehidrasi akibat rotavirus.

  • Merasa haus yang berlebihan
  • Buang air besar terhambat selama 12 jam atau lebih
  • Badan terasa lemas atau lemah
  • Kulit menjadi kering atau dingin
  • Mata menjadi cekung
  • Mulut dan mata kering, bahkan ketika menangis pun tidak mengeluarkan air mata

Jika penderita mengalami diare akut, maka ia harus segera diberi tindakan agar tidak membahayakan. Jika timbul gejala tambahan pada anak anda seperti diare dengan disertai darah, muntah terus menerus selama 3 jam dan demam di atas 39,5 Celcius, maka anda harus segera membawa anak anda ke dokter.

Sedangkan pada orang dewasa hubungi dokter apabila mengalami gejala tambahan seperti di bawah ini:

  • Tidak bisa minum selama kurang lebih 24 jam
  • Muntah terus menerus antara 1-2 hari
  • Mengalami muntah darah
  • Mengalami demam tinggi dengan suhu di atas 39,4 Celcius
  • Ketika buang air besar ditemukan darah pada kotoran

Apa Penyebab dan Seperti Apa Penularan Rotavirus?

Rotavirus yang diketahui sebagai penyebab diare pada anak-anak ini bisa ditularkan melalui anus ke mulut. Dimana virus ini bisa bertahan selama sepuluh hari lamanya setelah gejala yang dirasa mereda pada pasien atau penderita. Selama periode ini, virus akan sangat dengan mudah menular dan menyebar pada anak-anak ketika adanya kontak melalui tangan dan mulut. Anak-anak akan mulai terinfeksi ketika mereka menyentuh benda-benda yang sudah terkontaminasi, termasuk makanan, minuman atau yang lainnya.

Bahkan diketahui, infeksi rotavirus ini bisa terjadi dan menjalar dengan sangat cepat di rumah sakit anak atau tempat penitipan anak. Bahkan para pekerja yang ada di tempat ini bisa menjadi penyebab penyebaran virus ini apabila mereka tidak menjaga kebersihan seperti mencuci tangan sesudah beraktivitas, terlebih lagi setelah kembali dari kamar mandi, setelah mengganti popok bayi, atau sesudah makan.

Cara Mendiagnosa Rotavirus

Untuk memahami dan memperhatikan gejala rotavirus dengan sebaik mungkin, biasanya dokter akan memberikan beberapa pertanyaan yang akan dijadikan sebagai acuan. Seperti misalkan, “kapan gejala dimulai?”, “Apakah sering atau berselang-seling?”. Keterangan akan tingkat keparahan pun bagi dokter biasanya akan menjadi bahan tambahan untuk mempertimbangkan. Terakhir, dokter akan menanyakan apakah gejala berkurang atau justru semakin bertambah, yang mana disesuaikan dengan kondisi pasien.

Selain mengajukan beberapa pertanyaan serta melakukan serangkaian pemeriksaan fisik, dokter juga biasanya akan melakukan pemeriksaan lainnya seperti tes urine dan tes darah, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah penyebab diare disebabkan oleh bakteri atau rotavius. Jika penyebab diare pada anak disebabkan oleh bakteri dan bukan karena rotavirus, maka dokter tidak akan meresepkan atau memberikan antibiotik.

Jika ingin mendapatkan informasi yang lebih lanjut mengenai infeksi rotavirus serta bagaimana cara penanggulangannya, maka anda bisa berkonsultasi dengan dokter umum, spesialis penyakit menular, atau dokter spesialis gastroenterologi.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons