Waspada Maag Dapat Terjadi Pada Anak-Anak, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Sistem pencernaan merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh manusia.

Sama seperti organ lainnya, sistem pencernaan pun sangat rentan terserang penyakit atau gangguan. Banyak gangguan atau penyakit yang menyerang sistem pencernaan, dimana salah satu gangguan yang paling sering diderita yakni maag. Maag merupakan sebuah gangguan pencernaan yang menyerang salah satu organ pencernaan yakni lambung. Gangguan ini dapat mengakibatkan rasa mual dan sakit perut yang teramat sakit. 

Khususnya di negara kita sendiri, sakit maag sudah sering terjadi dan bisa diderita oleh siapa saja. Selain orang dewasa, ternyata balita atau anak-anak pun bisa mengalaminya.

Lantas bagaimana sakit maag dapat menyerang balita?

Sakit maag yang menyerang balita bisa timbul dan disebabkan oleh beberapa hal seperti misalkan infeksi bakteri H.pylori yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, trauma karena efek samping obat, stress setelah menjalankan operasi, efek samping dari gangguan pencernaan lainnya seperti diare dan lain sebagainya.

Bakteri H.pylori atau helicobacter pylori merupakan bakteri yang mampu menginfeksi lambung serta bagian usus pada balita tanpa adanya gejala yang jelas, bahkan sebagian besar balita yang menderita sakit karena bakteri ini tidak akan memiliki gejala selama masa hidupnya. 

Penularan dari bakteri ini memang masih belum bisa dipastikan dengan jelas. Tetapi diduga lingkungan tempat tinggal yang padat serta keadaan kondisi sosial ekonomi yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab munculnya bakteri atau kuman H.pylori. Semua orang tua atau ibu harus memiliki peranan penting terhadap penyebaran bakteri ini pada anak-anaknya.

Perbedaan gejala maag pada orang dewasa dan anak

Khususnya pada orang dewasa, gejala sakit maag yang muncul cukup khas seperti terasa nyeri di daerah ulu hati atau perut kiri bagian atas. Namun, pada anak tidak demikian karena ada gejala khas yang dirasa seperti:

  1. Sakit maag yang menyerang anak akan ditandai dengan keluhan sakit perut. Biasanya sakit yang dirasa tidak jelas. Pada anak berusia 6 tahun ke bawah biasanya akan merasakan sakit pada sekitar pusar, bahkan rasa sakit tersebut akan semakin parah apabila anak makan. Sedangkan pada anak usia 6 tahun gejalanya hampir sama dengan gejala yang dirasa oleh orang dewasa.
  2. Selain itu, anak penderita maag juga akan mengalami muntah secara berulang.
  3. Terjadinya pendarahan pada saluran pencernaan sehingga mengakibatkan muntah darah dan fases berwarna hitam, hingga terjadinya kebocoran usus yang diakibatkan adanya luka pada lambung.

Cara membedakan sakit maag yang disebabkan oleh bakteri atau non bakteri dirasa cukup sulit. Sakit perut yang terjadi secara berulang dianggap oleh beberapa ahli sebagai gejala yang saling berkaitan dengan bakteri H.pylori. Bahkan sekitar 22-37% anak yang menderita gejala ini terbukti terinfeksi oleh bakteri H.pylori.

Bagaimana cara mendeteksi bakteri atau kuman H.pylori yang menjadi penyebab maag pada anak?

Untuk semua anak yang menderita gejala sakit maag dinajurkan untuk melakukan tes H.pylori dengan tes pemeriksaan yang sederhana serta tidak menyakitkan. Sedangkan pemeriksaan yang lebih kompleks hanya akan dilakukan pada anak yang menderita maag dengan mengalami gejala kuat. Untuk selanjutnya biasanya akan dilakukan penanganan yang lebih lanjut.

Saat ini berbagai pusat kesehatan sudah menyediakan tes bakteri H.pylori. Jika tes yang dilakukan positif, maka bisa dilanjutkan dengan melakukan peneropongan ke lambung atau endoskopi. Tindakan seperti ini sangat disarankan untuk anak yang dicurigai mengalami kelainan pada lambung. Jika setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan H.pylori maka secepat mungkin harus dilakukan terapi. Selain itu, endoskopi juga bisa dilakukan untuk melakukan tes lainnya. Pemeriksaan yang dilakukan secara kombinasi pada anak dapat meningkatkan kepastian apakah anak terserang bakteri atau tidak, sehingga dengan begitu dapat diobati dengan sebaik-baiknya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons