Sudah Tepatkan Pola Mendidik Anak Kakak yang Harus Selalu Mengalah?

Memiliki dua anak atau lebih yang masih kecil dalam sebuah rumah seringkali menjadi hal yang menyenangkan.

Selain rumah menjadi begitu hangat, kehadiran dua malaikat kecil ini seringkali menjadi kebahagiaan dan pelipur lara yang begitu mujarab. Aplagai saat mereka terlihat kompak sewaktu melakukan segala halnya bersama dan mau berbagi hal bersama-sama.

Akan tetapi, semua bayangan indah ini seketika menghilang dan berubah menjadi kegaduhan, ketika si kakak yang masih berusia 7 taun dan si adik yang berusia 4 tahun berkelahi dan berebut sesuatu. Mulai dari suasana hingar bingar, tawa, tangis atau bahkan suara teriakan yang bercampur aduk dengan suara mainan yang terus berbunyi terdengar disetiap pojok ruangan. Rumah tak ubahnya seperti kapal pecah, semua peralatan dan perabotan berserakan dan terporak-poranda dimana-mana. Ketika sudah begini, meskipun ibu sudah memperingati untuk menghentikan perkelahian tersebut, tetap saja rasanya suara peringatan ibu kalah kencang dari teriakan dan histerisnya suara anak-anak.

tepatkah pola didikan kakak mengalah pada adik

Meskipun keduaanya sama-sama anak perempuan, namun tetap saja ketika keduanya sudah terlibat dalam pertengkaran, suara mereka begitt menggelegar dan terdengar hingga keluar rumah, tak ubahnya seperti teriakan anak laki-laki. Ketika ibu sudah dihadapkan pada permasalahan seperti ini, maka rasa pusing dan frustasi tak lagi bisa dihindari. Pada akhirnya ibu akan meminta si kakak untuk mengalah pada adiknya dengan alasan si adik masih begitu kecil dan sudah menjadi tugas si kakak yang lebih besar agar bisa mengalah dengan lapang dada.

Awalnya, semua hal berjalan dengan lancar ketika si kakak yang saat ini berusia 7 tahun lahir kedunia. Bahkan ketika kehamilan kedua si ibu sudah memperkenalkan si kakak pada calon adik bayinya. Dan rupanya, si kakak terlihat begitu antusias menunggu kelahiran sang adik. Ia bahkan terlihat begitu senang sewaktu diminta bantuan untuk menemani ibu pergi ke bidan untuk periksa kehamilan.

Akan tetapi, semuanya berubah ketika si adik lahir kedunia. Kecemburuan mulai ditunjukan dan diperlihatkan si kecil. Entah karena pikirannya masih terlalu kecil dan belum memahami bahwa si adik bayi membutuhkan perhatian yang lebih besar atau mungkin karena dipengaruhi oleh faktor perlakukan ibu yang terlalu terfokus pada si adik. Hal ini membuat si kakak seringkali terlihat kesal, ketika si ibu mulai sibuk dengan si adik. Sehingga ketika si adik mulai betumbuh besar dan mulai bermain bersama dengan si kakak, selalu ada saja pertengkaran dan perselisihan. Masalahnya pun tidak jauh dari berebut barang atau dikarenakan salah satu diantara mereka cemburu dengan barang milik oranglain.

Alhasil, untuk bisa mendamaikan mereka dan mengganggap hal ini sebagai pola didikan, ibu seringkali meminta si kakak untuk bisa mengalah pada si adik kecil. Disadari atau tidak, hal ini sering kita lakukan pada anak-anak terutama pada si kakak. Namun, tahukah ibu ternyata pola mendidik seperti ini akan berdampak pada perkembangan kepribadian si anak dimasa selanjutnya.

Selain memberikan dampak positif, rupanya sikap yang mengharuskan si kakak untuk selalu mengalah pada adiknya juga memiliki dampak yang buruk.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah buku parenting dengan judul “Nyebur ke Dunia Anak”, seorang psikolog menjelaskan bahwa mendidik anak agar selalu bersikap mengalah tidaklah baik bagi perkembangan si anak itu sendiri. Baik perkembangan si kakak maupun perkembangan si adik.

Si kakak yang selalu mengalah pada adiknya dalam segala hal, terutama ketika hal itu tidak datang dari dalam dirinya, akan cenderung membentuk pribadi yang kurang memiliki rasa percaya diri dan sikap optimisme. Bukan hanya itu, hal ini pun akan membuat si kakak seringkali dihinggapi rasa ragu dan takut untuk mengecewakan orang lain.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons