Kenali dan Ketahui Cara Atasi Trauma Pada Anak Korban Kekerasan Seksual

Belakangan ini marak terjadi pelecehan dan bahkan kekerasan seksual yang terjadi dimasyarakat.

Mirisnya, si pelaku bukan hanya mengincar para korban orang dewasa saja, namun juga tak pandang bulu dengan menajdikan anak-anak tak berdosa sebagai korban kekejiannya. Kasus yang masih hangat di telinga kita adalah kasus pelecehan seksual yang tejadi di salam satu Taman Kanak-Kanak Internasional di ibu kota. Hal ini seolah menjadikan sinyal bahwa kewaspadaan pada orangtua dalam hal mendidik, melindungi dan mengasuh anak-anaknya harus senantiasa ditingkatkan dan diperkuat, sebab kita tidak pernah tahu kapan masalah dan musibah akan menimpa buah hati kita.

Mengalami kejadian yang tidak menyenangkan atau bahkan menjadi bagian dari korban sebuah kejahatan, tentu akan meninggalkan luka dan trauma yang besar dalam diri seseorang, apalagi yang terkait dengan korban tersebut adalah melibatkan anak-anak. Kondisi mental dan kejiwaan yang masih tidak stabil dalam diri anak-anak membuat mereka lebih rentan terguncang ketika mendapatkan tekanan baik dari pihak dalam maupun pihak luar, yang dalam hal ini adalah orang asing bukan bagian dari keluarga.

mengatasi trauma anak korban kekerasan seksual

Ya, kekerasan yang terjadi atau mungkin dialami buah hati kita bisa mungkin bukan hanya didapat dari orang-orang dalam seperti keluargnya. Meskipun usaha kita sudah begitu besar dalam melindungi dan menjaga agar buah hati kita tidak serta merta mendapatkan tekanan dari orang-orang sekitarnya. Akan tetapi pada kenyataannya, sulit sekali melindungi mereka dengan begitu ketat. Selalu saja ada hambatan dan tantangan yang datang dari orang lain seperti orang-orang yang ada si sekolah anak, pengasuhnya dan lain sebagainya. Nah jika sudah begini, tak sedikit orangtua yang merasa kecolongan saat mereka merasa telah menjaga dan melindungi anak-anak mereka dengan begitu baik.

Sebagai orangtua, tentu kita tidak ingin jika suatu hal buruk menimpa buah hati yang begitu kita cintai. Akan tetapi ketika masalah telah datang, rasanya sulit untuk memperbaiki dan mustahil bagi kita untuk bisa memutar kembali waktu dan mengubah apa yang telah terjadi.

Menghilangkan trauma pada anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual memang agak sulit. Namun demikian, bukan berarti langkah tersebut tidak dapat kita usahakan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua atau kita semua dalam rangka membantu anak-anak yang menjadi korban kekerasan untuk dapat mengatasi traumatiknya.

Seperti yang kita ketahui, traumatik yang dirasakan pada anak-anak bila terus dibiarkan bukan tidak mungkin trauma tersebut terbawa hingga mereka dewasa dan pada akhirnya membentuk pribadi yang mengkhawatirkan dalam diri anak. Seperti misalkan membentuk pribadi yang keras, berontak, minder atau ketakutan ini akan tertanam dalam diri anak hingga ia menjadi dewasa sehingga sulit baginya untuk bisa bergaul dan berbaur secara normal dengan teman-temannya yang lain.

Untuk itulah, mengupayakan segala hal untuk membantu anak-anak korban kekerasan seksual adalah hal penting yang harus dilakukan oleh kita sebagai orang dewasa apalagi sebagai orangtua.

Lantas seperti apa sih cara mengatasi trauma pada anak korban kekerasan seksual? Mari kita simak berikut ini.

1. Hindarkan Mengisolasi Anak

Ketika anda mendapati si anak menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual oleh orang lain, anda lantas begitu khawatir dengan keselamatan si buah hati dan malah mungkin, ketakutan yang baru muncul dalam diri anda bahwa si kecil bisa jadi mengalami hal serupa dan dilakukan oleh orang lain. Dengan begini anda kemudian menjauhkan anak  dari kehidupan sosialnya dan melarangnya pergi keluar rumah atau bergaul dengan teman-temannya.

Ketahui lebih dini, menjauhkan anak yang baru saja mengalami hal buruk dalam hidupnya, terutama kekerasan seksual, hanya akan menimbulkan raa kesepian pada anak. Ketika anak merasa sendiri dan kesepian, buka tidak mungkin hal ini akan mengikat mereka pada kejadian buruk yang telah menimpanya dan ketakutan ini akan semakin membesar.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons