Kenali Metode Baru Mendisiplinkan Anak dengan Teknik “Time Out” dan Cara Menjalakannya

Bunda pernahkah anda mengalami dimana ketika anda mengasuh si kecil yang begitu aktif mereka sulit sekali untuk dikendalikan?

Apalagi saat si kecil sudah berulah, diberi peringatan diabaikan, dimarahi tidak didengar dan bahkan rasanya sulit memberi tahu anak-anak untuk tidak mengulangi kesalah tersebut.

Ya, kebanyakan orangtua atau khususnya terjadi dikalangan para ibu, dimana mereka merasa frustasi dan tidak tahu harus melakukan apa sewaktu anak-anak mereka berulah. Meskipun hati ini sudah mengatakan tidak untuk menggunakan kekerasan, namun pada kenyataannya sulit sekali mengontrol emosi dan alhasil tangan selalu saja ingin mencubit si kecil untuk mendisiplinkannya. Memang sulit rasanya mendisiplinkan anak yang sudah “sulit diatur” dan “dikendalikan”. Jangankan dibuat untuk menuruti perintah kita, mengehentikan mereka saja rasanya amat kesulitan.

kenali metode time out untuk anak 1

Nah, ada sebuah metode pendisiplinan anak yang rupanya sudah cukup terkenal dan di gadang-gadang ampuh dalam menghadapi perilaku anak yang “sulit” diatur seperti kasus diatas. Metode ini seringkali disebut dengan metode “time out” atau yang dikenal dengan “sudut diam.” Teknik pendisiplinan ini sudah banyak dipraktikan di negara Barat guna mengendalikan dan mengontrol anak-anak yang sudah sulit diatur. Bahkan teknik ini telah dipraktikan oleh pakar pengasuhan dan pendidikan anak dan rupanya berhasil. Jika anda pernah menyaksikan acara TV luar negeri dengan judul Nanny 911, teknik “time out” ini asalah salah satu tekhnik paling ampuh yang dipraktikan dalam acara reality show tersebut.

Adapun pengamplikasian tekhnik ini dapat diberlakukan apabila putra dan putri anda sudah berperilaku “tidak semestinya” yakni diluar batas. Seperti halnya melanggar peraturan, memberontak, membangkang, membuat onar, atau bahkan menyerang orangtua sewaktu diberikan nasihat atau bahkan ketika anak diberikan nasihat, respon yang mereka berikan berupa tindakan yang tak terduga seperti menjerit, mengangis, mengamuk dan bahkan menyerang dengan tiba-tiba. Anak-anak yang ada dalam masalah seperti ini tentunya dikategorikan sebagai anak yang “tidak biasa.”

Teknik sudut diam atau “time out” ini dapat mulai di efektifkan pada anak ketika ia berusia 2 tahun ke atas. Sementara untuk anak berusia 2 tahun ke bawah, tentunya orangtua harus paham, bahwa anak-anak dibawah usia ini memiliki daya nalar yang terbatas dan tentunya jika anda menerapkan teknik ini, tidak akan ada efek yang bisa diberikan pada anak-anak karena mereka belum mengerti apa-apa.

Sementara itu, dari segi daya guna, untuk anak balita, hal ini lebih ditunjukan untuk menenangkan emosinya dan mengontrol tantrum mereka. Selain itu juga, sebagai penegasan dari orangtua bahwa hal atau perilaku yang dilakukan anak-anak bukanlah hal yang boleh mereka lakukan. Penegasan ini juga berlaku untuk memberikan sinyal bahwa anda sebagai orangtua menginginkan cara-cara yang baik dari anak-anak untuk mereka bisa menyampaikan keinginannya dengan lebih baik.

Selain itu, tekhnik “time out” juga dimaksudkan untuk melatih anak-anak dan membuat mereka belajar mengatur pikiran dan perasaan mereka sendiri, sampai mereka bisa mengungkapkannya dengan baik. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa teknik “time out” merupakan perwujudan yang diberikan orangtua sebagai bentuk hukuman pada anak-anak. Namun sebenarnya, keliru. Jika kita kembalikan pada tujuan awal bahwa tehnik ini lebih ditunjukan pada pengaturan dan kontrol pada anak agar membuat mereka mampu melatih dan mengatur pikirannya. Maka dengan demikian, anak-anak akan dapat berlatih untuk bersabar dan mengerti konsep dari bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons